Polri: Saat Ini Baru 152 Dari 185 DNA Terkumpul Hasil Ante Mortem
D'On, JAKARTA,- Tim dokter RS Polri mempercepat proses identifikasi 24 kantong jenazah korban Lion Air yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat. Semua jenazah langsung diidentifikasi dan dicocokkan dengan data ante mortem yang juga sudah terkumpul.
Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menjelaskan, saat ini sudah terkumpul 185 data ante mortem dari keluarga para korban Lion Air. Tapi, belum semua keluarga korban menyarahkan data DNA.
"24 kantong yang sekarang kita periksa isinya sama body part yang nanti akan kita cocokkan dengan data ante mortem yang sudah 185. Dan kemudian sampel DNA yang sudah kita ambil sudah 152 sampel DNA. Kemarin kan masih 142, sekarang sudah 152 sampel DNA," jelas Arthur saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10).
Arthur menjelaskan,semua data ante mortem dan post mortem dari tubuh korban akan direkonsiliasi oleh seluruh tim dokter. Dari rekonsiliasi itu dapat diputuskan apakah jenazah ini dinyatakan sudah teridentifikasi atau belum.
"Sampel DNA ini akan kita profil, baik yang sudah dapat dari ante mortem danbody pack akan kita profil. Hasilnya 4-8 hari kita sudah dapatkan hasil. Nanti akan segera kita rilis mana yang teridentifikasi," tutur dia.
Jenazah yang sudah teridentifikasi akan segera diproses segala keperluan administrasinya baik surat kematian hingga proses pemulangan ke rumah duka.
"Kalau belum teridentifikasi sampai seluruh operasi ditutup nanti ada pengadilan yang nunjuk Dukcapil keluarkan surat kematian. Untuk digunakan berbagai keperluan," ucap dia.
Lion Air JT-610 jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat Boing 737 Max 8 itu membawa total 189 penumpang dan awak. (idrus)
Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menjelaskan, saat ini sudah terkumpul 185 data ante mortem dari keluarga para korban Lion Air. Tapi, belum semua keluarga korban menyarahkan data DNA.
"24 kantong yang sekarang kita periksa isinya sama body part yang nanti akan kita cocokkan dengan data ante mortem yang sudah 185. Dan kemudian sampel DNA yang sudah kita ambil sudah 152 sampel DNA. Kemarin kan masih 142, sekarang sudah 152 sampel DNA," jelas Arthur saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10).
Arthur menjelaskan,semua data ante mortem dan post mortem dari tubuh korban akan direkonsiliasi oleh seluruh tim dokter. Dari rekonsiliasi itu dapat diputuskan apakah jenazah ini dinyatakan sudah teridentifikasi atau belum.
"Sampel DNA ini akan kita profil, baik yang sudah dapat dari ante mortem danbody pack akan kita profil. Hasilnya 4-8 hari kita sudah dapatkan hasil. Nanti akan segera kita rilis mana yang teridentifikasi," tutur dia.
Jenazah yang sudah teridentifikasi akan segera diproses segala keperluan administrasinya baik surat kematian hingga proses pemulangan ke rumah duka.
"Kalau belum teridentifikasi sampai seluruh operasi ditutup nanti ada pengadilan yang nunjuk Dukcapil keluarkan surat kematian. Untuk digunakan berbagai keperluan," ucap dia.
Lion Air JT-610 jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat Boing 737 Max 8 itu membawa total 189 penumpang dan awak. (idrus)