Russia Intervensi Suriah, 18 Orang Tewas
D'On, Suriah,- Lebih dari 18 ribu orang, hampir separuh dari mereka warga sipil, tewas dalam serangan udara Rusia di Suriah sejak Moskow mengintervensi konflik tersebut tiga tahun lalu. Data disampaikan grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Minggu 30 September 2018.
Rusia, salah satu sekutu utama Suriah, mulai melakukan intervensi pada 30 September 2015.
"Angka tersebut meliputi 7.988 warga sipil, atau hampir separuh dari totalnya," ucap kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
SOHR menambahkan, serangan Rusia di Suriah juga telah menewaskan 5.233 militan grup ekstremis Islamic State (ISIS). Serangan juga menewaskan banyak anggota grup pemberontak dan ekstremis lain.
Berbeda dari SOHR, Rusia sama sekali tidak menyinggung mengenai adanya korban jiwa dari kalangan warga sipil.
"Semua serangan secara akurat telah mengenai target-target teroris," ujar Kepala Komisi Pertahanan Rusia Viktor Bondarev, dilansir dari media Interfax.
Sejumlah grup hak asasi manusia dan negara-negara Barat telah mengkritik intervensi Rusia di Suriah. Moskow dituduh secara tidak pandang bulu menggempur banyak infrastruktur publik, termasuk rumah sakit.
White Helmets, sebuah grup asal Suriah yang beroperasi di wilayah pemberontak, mengatakan bahwa Rusia telah menggempur puluhan bangunan sipil sejak 2015.
Data White Helmets mencatat Rusia telah menggempur 19 sekolah, 12 pasar dan 20 fasilitas medis di Suriah dalam tiga tahun terakhir. (mi/mond)
Rusia, salah satu sekutu utama Suriah, mulai melakukan intervensi pada 30 September 2015.
"Angka tersebut meliputi 7.988 warga sipil, atau hampir separuh dari totalnya," ucap kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
SOHR menambahkan, serangan Rusia di Suriah juga telah menewaskan 5.233 militan grup ekstremis Islamic State (ISIS). Serangan juga menewaskan banyak anggota grup pemberontak dan ekstremis lain.
Berbeda dari SOHR, Rusia sama sekali tidak menyinggung mengenai adanya korban jiwa dari kalangan warga sipil.
"Semua serangan secara akurat telah mengenai target-target teroris," ujar Kepala Komisi Pertahanan Rusia Viktor Bondarev, dilansir dari media Interfax.
Sejumlah grup hak asasi manusia dan negara-negara Barat telah mengkritik intervensi Rusia di Suriah. Moskow dituduh secara tidak pandang bulu menggempur banyak infrastruktur publik, termasuk rumah sakit.
White Helmets, sebuah grup asal Suriah yang beroperasi di wilayah pemberontak, mengatakan bahwa Rusia telah menggempur puluhan bangunan sipil sejak 2015.
Data White Helmets mencatat Rusia telah menggempur 19 sekolah, 12 pasar dan 20 fasilitas medis di Suriah dalam tiga tahun terakhir. (mi/mond)