Sebagai Kota Layak Anak, Pemko Padang Serius Berupaya Penuhi Hak Anak
D'On, Padang (SUMBAR),- Pemenuhan hak anak belum sepenuhnya dapat diwujudkan, buktinya masih banyak anak yang terabaikan baik pendidikan mupun kesehatan. Bahkan masih banyak anak yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual.
"Supaya hak anak dapat dipenuhi, untuk itu Pemerintah Kota Padang melakukan upaya yang serius dalam memberikan perhatian terhadap anak dan keluarga," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Heryanto Rustam saat membacakan sambutan Walikota Padang pada puncak peringatan Hari Anak Nasional sekaligus menyambut Hari Anak Sedunia di Palanta Walikota Padang, Sabtu (27/10/2018).
Heryanto mengatakan, partisipasi seluruh stakeholder dalam pemenuhan hak anak sangat menentukan dalam proses mempersiapkan anak sebagai sumber daya manusia yang kelak akan memimpin bangsa.
"Tanpa perhatian kita semua dalam membina anak, bonus demokrasi yang kita miliki tidak ada artinya," kata Heryanto.
Ia menambahkan, keseriusan Pemerintah Kota Padang dalam memenuhi hak anak mendapatkan apresiasi melalui penghargaan sebagai "Kota Layak Anak". Penghargaan yang diraih merupakan kategori Nindya, tertinggi di Sumatera Barat.
"Kota Padang telah meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak. Kategori Nindya yang merupakan tertinggi dari kabupaten/kota lainnya dalam penghargaan yang sama," sebutnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Pemko Padang juga menggelar seminar tentang anak. Pada seminar ini menghadirkan Hj. Harneli Bahar selaku "keynote speaker".
Istri Walikota Padang yang juga dikenal sebagai penceramah tersebut mengatakan, dewasa ini orang tua cenderung kebablasan dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Hal itu menyebabkan anak-anak rentan terpengaruh hal-hal negatif yang berkembang seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
"Kita orang tua sering kebablasan membebaskan anak menggunakan gadget sehingga anak kita rentan dapat pengaruh negatif, "kata Harneli.
Ia menyoroti, kasus - kasus yang terjadi seperti pelecehan seksual, kekerasan terhadap anak, narkoba dan LGBT serta tawuran remaja berawal dari pengaruh lingkungan dan efek negatif informasi media sosial.
"Hal ini harus kita awasi betul jangan sampai anak terjerumus dan menjadi korban," tukuknya.
Acara ini diisi dengan penampilan - penampilan dari Forum Anak Kota Padang dan komunitas-komunitas anak diantaranya Komunitas Anak Tanah Ombak Purus.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga memberikan penghargaan terhadap lembaga dan komunitas yang berkontribusi dalam pemenuhan hak anak serta pembinaannya. Diantaranya adalah, Ruang Anak Dunia (Ruandu), Komunitas Tanah Ombak dan Batalyon Infantri 133/Yudha Sakti.
Yang terakhir, merupakan bagian dari institusi TNI yang melakukan pembinaan terhadao anak jalanan. Batalyon 133/Yudha Sakti bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Padang melatih fisik dan mental anak-anak jalanan sehingga mampu mandiri dan tidak kembali ke jalan. (hms)
"Supaya hak anak dapat dipenuhi, untuk itu Pemerintah Kota Padang melakukan upaya yang serius dalam memberikan perhatian terhadap anak dan keluarga," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Heryanto Rustam saat membacakan sambutan Walikota Padang pada puncak peringatan Hari Anak Nasional sekaligus menyambut Hari Anak Sedunia di Palanta Walikota Padang, Sabtu (27/10/2018).
Heryanto mengatakan, partisipasi seluruh stakeholder dalam pemenuhan hak anak sangat menentukan dalam proses mempersiapkan anak sebagai sumber daya manusia yang kelak akan memimpin bangsa.
"Tanpa perhatian kita semua dalam membina anak, bonus demokrasi yang kita miliki tidak ada artinya," kata Heryanto.
Ia menambahkan, keseriusan Pemerintah Kota Padang dalam memenuhi hak anak mendapatkan apresiasi melalui penghargaan sebagai "Kota Layak Anak". Penghargaan yang diraih merupakan kategori Nindya, tertinggi di Sumatera Barat.
"Kota Padang telah meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak. Kategori Nindya yang merupakan tertinggi dari kabupaten/kota lainnya dalam penghargaan yang sama," sebutnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Pemko Padang juga menggelar seminar tentang anak. Pada seminar ini menghadirkan Hj. Harneli Bahar selaku "keynote speaker".
Istri Walikota Padang yang juga dikenal sebagai penceramah tersebut mengatakan, dewasa ini orang tua cenderung kebablasan dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Hal itu menyebabkan anak-anak rentan terpengaruh hal-hal negatif yang berkembang seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
"Kita orang tua sering kebablasan membebaskan anak menggunakan gadget sehingga anak kita rentan dapat pengaruh negatif, "kata Harneli.
Ia menyoroti, kasus - kasus yang terjadi seperti pelecehan seksual, kekerasan terhadap anak, narkoba dan LGBT serta tawuran remaja berawal dari pengaruh lingkungan dan efek negatif informasi media sosial.
"Hal ini harus kita awasi betul jangan sampai anak terjerumus dan menjadi korban," tukuknya.
Acara ini diisi dengan penampilan - penampilan dari Forum Anak Kota Padang dan komunitas-komunitas anak diantaranya Komunitas Anak Tanah Ombak Purus.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga memberikan penghargaan terhadap lembaga dan komunitas yang berkontribusi dalam pemenuhan hak anak serta pembinaannya. Diantaranya adalah, Ruang Anak Dunia (Ruandu), Komunitas Tanah Ombak dan Batalyon Infantri 133/Yudha Sakti.
Yang terakhir, merupakan bagian dari institusi TNI yang melakukan pembinaan terhadao anak jalanan. Batalyon 133/Yudha Sakti bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Padang melatih fisik dan mental anak-anak jalanan sehingga mampu mandiri dan tidak kembali ke jalan. (hms)