81 Pebalap Tersisa Jajal Rute Terpanjang Kedua di Etape Ketujuh Tour de Singkarak
D'On, Padang Panjang (SUMBAR),- Usai melintas dirute terpendek pada etape ke Enam kemarin, sebanyak 81 pembalap yang tersisa, kembali dihadapi dengan rute terpanjang kedua pada etape ke Tujuh, Sabtu 10 November 2018.
Etape ketujuh yang mengambil rute Padang Panjang - Solok Selatan ini, memiliki total panjang lintasan sejauh 194.4 kilometer. Ini merupakan rute terpanjang kedua setelah etape ke II dari Sawahlunto - Dharmasraya dengan panjang lintasan 204.1 kilometer.
Selain merupakan rute terpanjang kedua, etape ke Tujuh ini, juga merupakan salah satu rute terberat. Seluruh pembalap akan melintasi dua titik King Of Mountain yang terdapat di Batudalam dan Lubuk Selasih. Pendakian di jalur ini cukup menguras tenaga. Selain itu, juga ada tiga titik sprin yang dihadapi oleh pembalap. Masing-masing di Singkarak, Surian dan Muara Labuh.
Meski terbilang rute panjang dan cukup berat, namun seluruh pembalap mendapatkan bonus penambah enegi, yakni pemandangan alam yang luar biasa. Selain kembali melintas di objek wisata Danau Singkarak, pembalap juga dapat menikmati keindahan area kebun teh, dan sejumlah objek wisata lainnya.
Pembalap Australia Kokoh Pimpin Klasemen Sementara
Hingga etape ke Tujuh, Tour de Singkarak, pembalap berdarah Australia atas nama Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team Malaysia masih kokoh mempimpin puncak klasemen sementara dengan total akumulasi waktu 22.29.29.
Jesse harus tetap tampil konsisten hingga etape akhir, jika tak ingin gelar juara lepas dari tangannya. Pasalnya, pembalap bernama Phounsavath Ariya dari Thailand Continental Cycling Team sepertinya mampu menempel catatan waktu jessey. Total waktu yang dibukukan Phounsavath yakni 22.29.51, disusul urutan ketiga, pembalap bernama Holler Nikodemus dari Bike Aid Germany Team denan total waktu 22.30.09
Sementara untuk Best Indonesia Rider masih dipegang Hibatullah Jamal yang memperkuat PGN. Jamal membukukan total waktu 2.35.37, disusul Fikri Azka Mohammad dari ACC dengan total waktu 2.35.37 dan posisi ketiga diamakan Jamalidin Novardianto dari PGN dengan total waktu 2.36.65.
Sebelumnya, di etape ke enam dengan panjang lintasan 15o kilometer dari Kota Solok menuju Payakumbuh, Pembalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany berhasil merebut podium pertama dengan torehan waktu 2.33.42.
Disusul Dua pembalap dari Tim Ningxia Sports Lottery Livall Cycling China atas nama Nieto Edgar dan Enkhtaivan Bolor Erdene. Keduanya berhasil merebut podium juara dua dan tiga setelah finish dengan catatan waktu sama yakni 2.33.42.
Catatan waktu kedua pembalap ini, juga sama dengan catatan waktu yang diraih Pembalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany yang merebut podium pertama etape ke Enam dengan torehan waktu 2.33.42. Hanya saja, berdasarkan sensor dari alat timing system operator, roda sepeda Hendrick Clint, terlebih dahulu menyentuh garis finish.
Timing system operator sendiri merupakan alat yang digunakan di Tour de Singkarak, yang difungsikan untuk merekam dan membaca kecepatan masing-masing pembalap. Alat ini, terkoneksi dengan alat transponder yang dipasang di sepeda pembalap. (***)
Etape ketujuh yang mengambil rute Padang Panjang - Solok Selatan ini, memiliki total panjang lintasan sejauh 194.4 kilometer. Ini merupakan rute terpanjang kedua setelah etape ke II dari Sawahlunto - Dharmasraya dengan panjang lintasan 204.1 kilometer.
Selain merupakan rute terpanjang kedua, etape ke Tujuh ini, juga merupakan salah satu rute terberat. Seluruh pembalap akan melintasi dua titik King Of Mountain yang terdapat di Batudalam dan Lubuk Selasih. Pendakian di jalur ini cukup menguras tenaga. Selain itu, juga ada tiga titik sprin yang dihadapi oleh pembalap. Masing-masing di Singkarak, Surian dan Muara Labuh.
Meski terbilang rute panjang dan cukup berat, namun seluruh pembalap mendapatkan bonus penambah enegi, yakni pemandangan alam yang luar biasa. Selain kembali melintas di objek wisata Danau Singkarak, pembalap juga dapat menikmati keindahan area kebun teh, dan sejumlah objek wisata lainnya.
Pembalap Australia Kokoh Pimpin Klasemen Sementara
Hingga etape ke Tujuh, Tour de Singkarak, pembalap berdarah Australia atas nama Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team Malaysia masih kokoh mempimpin puncak klasemen sementara dengan total akumulasi waktu 22.29.29.
Jesse harus tetap tampil konsisten hingga etape akhir, jika tak ingin gelar juara lepas dari tangannya. Pasalnya, pembalap bernama Phounsavath Ariya dari Thailand Continental Cycling Team sepertinya mampu menempel catatan waktu jessey. Total waktu yang dibukukan Phounsavath yakni 22.29.51, disusul urutan ketiga, pembalap bernama Holler Nikodemus dari Bike Aid Germany Team denan total waktu 22.30.09
Sementara untuk Best Indonesia Rider masih dipegang Hibatullah Jamal yang memperkuat PGN. Jamal membukukan total waktu 2.35.37, disusul Fikri Azka Mohammad dari ACC dengan total waktu 2.35.37 dan posisi ketiga diamakan Jamalidin Novardianto dari PGN dengan total waktu 2.36.65.
Sebelumnya, di etape ke enam dengan panjang lintasan 15o kilometer dari Kota Solok menuju Payakumbuh, Pembalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany berhasil merebut podium pertama dengan torehan waktu 2.33.42.
Disusul Dua pembalap dari Tim Ningxia Sports Lottery Livall Cycling China atas nama Nieto Edgar dan Enkhtaivan Bolor Erdene. Keduanya berhasil merebut podium juara dua dan tiga setelah finish dengan catatan waktu sama yakni 2.33.42.
Catatan waktu kedua pembalap ini, juga sama dengan catatan waktu yang diraih Pembalap Hendrick Clint dari Bike Aid Germany yang merebut podium pertama etape ke Enam dengan torehan waktu 2.33.42. Hanya saja, berdasarkan sensor dari alat timing system operator, roda sepeda Hendrick Clint, terlebih dahulu menyentuh garis finish.
Timing system operator sendiri merupakan alat yang digunakan di Tour de Singkarak, yang difungsikan untuk merekam dan membaca kecepatan masing-masing pembalap. Alat ini, terkoneksi dengan alat transponder yang dipasang di sepeda pembalap. (***)