Disela Kesibukan KTT Asean Presiden Jokowi dan Wapres AS Bahas Kerjasama Perdagangan
D'On, SINGAPURA,- Disela kesibukan acara KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden AS Mike Pence. Dalam KTT ASEAN sejumlah negara-negara mitra membahas kerja sama diantaranya sektor perdagangan.
"Ditekankan Presiden Jokowi, bahwa di bidang perdagangan kita bisa saling melengkapi. Oleh karena itu hubungan perdagangan kedua negara akan saling menguntungkan," jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Pusat Konvensi Suntec, Singapura pada Rabu (14/11/2018) kemarin.
Disampaikan Presiden Jokowi, bahwa harapannya agar AS dapat memberikan sistem "Generalised System of Preferences" (GSP) kepada Indonesia karena bermanfaat untuk kedua negara kedepannya.
Dijelaskan Kepala Negara jika kedua negara menggunakan pendekatan yang lebih serius maka dapat memperburuk kerja sama perdagangan bilateral.
Selain itu, Presiden menjelaskan kolaborasi pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik dan pentingnya membangun masyarakat yang majemuk.
Presiden menjelaskan dari beberapa konsep kerja sama kawasan yang ada, bisa disinergikan melalui Indo-Pasifik.
"Kita sampaikan bahwa perlu dukungan Amerika Serikat untuk AHA Center. Sehingga bisa melakukan tugas atau mandat yang diberikan para 'leaders' ASEAN untuk lebih berperan di Rakhine State," ujar Retno.
Sebelumnya Presiden menerima Wapres Pence pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 18:15 Waktu Singapura.
Kepala Negara juga telah menghadiri KTT ASEAN dengan negara-negara mitra yakni KTT Ke-21 ASEAN-Tiongkok, KTT Ke-20 ASEAN-Korea Selatan, KTT Ke-3 ASEAN-Rusia dan KTT Ke-21 ASEAN-Jepang, KTT Ke-2 RCEP. (stk)
"Ditekankan Presiden Jokowi, bahwa di bidang perdagangan kita bisa saling melengkapi. Oleh karena itu hubungan perdagangan kedua negara akan saling menguntungkan," jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Pusat Konvensi Suntec, Singapura pada Rabu (14/11/2018) kemarin.
Disampaikan Presiden Jokowi, bahwa harapannya agar AS dapat memberikan sistem "Generalised System of Preferences" (GSP) kepada Indonesia karena bermanfaat untuk kedua negara kedepannya.
Dijelaskan Kepala Negara jika kedua negara menggunakan pendekatan yang lebih serius maka dapat memperburuk kerja sama perdagangan bilateral.
Selain itu, Presiden menjelaskan kolaborasi pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik dan pentingnya membangun masyarakat yang majemuk.
Presiden menjelaskan dari beberapa konsep kerja sama kawasan yang ada, bisa disinergikan melalui Indo-Pasifik.
"Kita sampaikan bahwa perlu dukungan Amerika Serikat untuk AHA Center. Sehingga bisa melakukan tugas atau mandat yang diberikan para 'leaders' ASEAN untuk lebih berperan di Rakhine State," ujar Retno.
Sebelumnya Presiden menerima Wapres Pence pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 18:15 Waktu Singapura.
Kepala Negara juga telah menghadiri KTT ASEAN dengan negara-negara mitra yakni KTT Ke-21 ASEAN-Tiongkok, KTT Ke-20 ASEAN-Korea Selatan, KTT Ke-3 ASEAN-Rusia dan KTT Ke-21 ASEAN-Jepang, KTT Ke-2 RCEP. (stk)