Fahri Hamzah: Prabowo Gak Usah Recoki Urusan Wagub DKI
D'On, Aceh,- Polemik perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta antara PKS dan Gerindra masih terus berlanjut. Meski keduanya merupakan koalisi pengusung gubernur dan wagub yang kini memimpin DKI, tapi masing-masing partai masih ngotot merebutkan kursi wagub pengganti Sandiaga Uno.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR,Fahri Hamzah meminta agar Prabowo Subianto tidak ikut campur dalam urusan tersebut. Katanya, soal kursi Wagub DKI adalah urusan DPRD dan partai hanya mencalonkan.
“Simulasinya tetap di DPRD. Mana yang akan diterima dan tidak tergantung pada dewan di sana. Kita lihat saja dinamikanya,” ucap Fahri saat menghadiri deklarasi Garbi Aceh, di salah satu kafe kawasan Lampineung, Banda Aceh, Kamis (1/11).
Tak hanya itu, bahkan Fahri menyarankan agar Prabowo mengundurkan diri dari urusan posisi wagub DKI serta mundur dari partai yang sedang dipimpinnya.
“Saya mengusulkan malah Pak Prabowo itu mengundurkan diri saja dari Gerindra. Itu lebih bagus sebenarnya. Biar itu di urus di bawah aja. Kalau tidak seolah-olah Prabowo terlibat. Sudahlah mundur saja, Pak Prabowo itu sebentar lagi jadi pemimpin bapak bangsa. Tinggalin saja partai politik,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan partainya akan bertemu dengan DPD PKS untuk membicarakan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong. Taufik mengungkapkan pertemuan itu akan dilakukan pada Senin, 5 November 2018.
Menurut Taufik, Gerindra akan mengajukan kadernya sebagai calon wagub. Sedangkan untuk PKS ia tidak tahu siapa yang akan diajukan untuk menempati posisi wagub yang ditinggalkan Cawapres Sandiaga Uno.
“Enggak tahu saya kalau dari PKS, kan PKS (yang ajukan),” kata Taufik.
Posisi Wagub Jakarta kosong sejak Sandi memutuskan maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Sandi memilih mundur agar ia fokus dalam Pilpres 2019. (bay)
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR,Fahri Hamzah meminta agar Prabowo Subianto tidak ikut campur dalam urusan tersebut. Katanya, soal kursi Wagub DKI adalah urusan DPRD dan partai hanya mencalonkan.
“Simulasinya tetap di DPRD. Mana yang akan diterima dan tidak tergantung pada dewan di sana. Kita lihat saja dinamikanya,” ucap Fahri saat menghadiri deklarasi Garbi Aceh, di salah satu kafe kawasan Lampineung, Banda Aceh, Kamis (1/11).
Tak hanya itu, bahkan Fahri menyarankan agar Prabowo mengundurkan diri dari urusan posisi wagub DKI serta mundur dari partai yang sedang dipimpinnya.
“Saya mengusulkan malah Pak Prabowo itu mengundurkan diri saja dari Gerindra. Itu lebih bagus sebenarnya. Biar itu di urus di bawah aja. Kalau tidak seolah-olah Prabowo terlibat. Sudahlah mundur saja, Pak Prabowo itu sebentar lagi jadi pemimpin bapak bangsa. Tinggalin saja partai politik,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan partainya akan bertemu dengan DPD PKS untuk membicarakan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong. Taufik mengungkapkan pertemuan itu akan dilakukan pada Senin, 5 November 2018.
Menurut Taufik, Gerindra akan mengajukan kadernya sebagai calon wagub. Sedangkan untuk PKS ia tidak tahu siapa yang akan diajukan untuk menempati posisi wagub yang ditinggalkan Cawapres Sandiaga Uno.
“Enggak tahu saya kalau dari PKS, kan PKS (yang ajukan),” kata Taufik.
Posisi Wagub Jakarta kosong sejak Sandi memutuskan maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Sandi memilih mundur agar ia fokus dalam Pilpres 2019. (bay)