Kedatangan Prabowo ke Yogyakarta Disambut Antusias Tukang Becak dan Kader PPP
D'On, Yogyakarta (DIY),- Kedatangan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02 Prabowo Subianto ke Yogyakarta disambut ribuan tukang becak dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ribuan tukang becak dan ribuan simpatisan PPP itu terlihat mengular di jalan Jl. K. H Agus Salim saat Prabowo akan berkunjung ke kediaman Kyai Syukri Fadholi yang merupakan tokoh sentral PPP Yogyakarta.
Hadirnya Prabowo ke Yogyakarta sebenarnya telah diketahui oleh ribuan tukang becak dan simpatisan PPP Yogyakarta yang mana langkah Prabowo untuk bertemu dengan Kyai Syukri Fadholi di kampung islam Suronatan Yogyakarta.
Sebab, para tukang becak dan simpatisan kader PPP yang mengenakan baju loreng berwarna hijau berlambang Kabah dan dibalut sorban itu langsung mengacungkan dua jarinya ketika Prabowo lewat, tak sedikit dari mereka juga berteriak teriak menyebut nama Prabowo.
"Hidup Pak Prabowo, hidup Pak Prabowo, sudah saatnya ganti presiden," teriak para tukang becak dan ribuan simpatisan PPP itu di pinggir jalan di Jl. K. H Agus Salim, Yogyakarta, Rabu (28/11/2018).
Melihat dan mendengar banyak masa yang antusias membuat Prabowo langsung membuka atap mobilnya dan berdiri untuk menyapa secara langsung. Ia pun berterima kasih atas dukungan yang diberikan dari para tukang becak dan simpatisan kader PPP tersebut.
"Terimakasih bapak bapak terimakasih," ungkap Prabowo sambil mengulurkan tangannya untuk dapat bersalaman dengan para tukang becak dan simpatisan PPP.
Dalam kegiatannya di acara Prabowo Menyapa Rakyat Yogyakarta, Prabowo menjelaskan bahwa para tukang becak tersebut yang menyambut kehadirannya rata-rata sudah berusia cukup tua. Tetapi, lanjut Prabowo, mereka mau dan berusaha mencari nafkah dengan hasil keringat dan jerih payahnya sendiri. Tetapi ia berharap, anak cucu dari tukang becak tersebut bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik untuk membantu perekonomian keluarga nya.
"Saya melihat dari tukang tukang becak tersebut nampaknya mereka sudah cukup tua tapi mereka tetap narik becak, saya menghargai dan menghormati pekerjaan mereka, mereka mencari nafkah untuk keluarga nya dengan keringat nya dengan jerih payah fisiknya, Tapi sebagai negara yang terhormat dan sebagai bangsa yang modern kalau mereka masih menjadi tukang becak maka anak anak mereka dan cucu cucu mereka tidak boleh jadi tukang becak lagi," ungkapnya penuh haru.
"Saya bukan tidak mengejek profesi mereka, setiap profesi yang halal yang tidak merugikan dan menyakiti orang lain itu adalah profesi dan pekerjaan yang mulia dan terhormat. Tetapi kita tidak sampai hati kalau rakyat kita harus seperti itu terus menerus. Kita ingin anak anak mereka cucu cucu mereka para tukang becak menjadi insinyur, jadi pilot, jadi pengusaha," imbuhnya.
Karena itu, perjuangan dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan menjalankan pemerintahan yang bersih dan mengelola sumber daya alam yang dimiliki oleh negara Indonesia dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran rakyat Indonesia.
"Karena itu perjuangan kita adalah menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan pemerintahan yang bersih yang sungguh sungguh berjuang untuk rakyat Indonesia," tandasnya. (cak)