Lima Fakta Kelam Wanita Yakuza
D'On, JAKARTA,- Mendengar nama Yakuza semua orang tentu akan berpikir tentang dunia hitam, saling membunuh dan peperangan antar mafia di negara Sakura Jepang.
Walaupun Jepang telah mengalami kemajuan yang pesat terutama dibidang Teknologi, Yakuza tetaplah ada dan berada dibayang-bayang kehidupan masyarakat Jepang.
Yakuza adalah salah satu mafia kejahatan terbesar di dunia dan terbesar di Jepang.
Lingkup kejahatan mereka mulai dari pemerasan, prostitusi, peredaran narkoba, hingga penjualan senjata.
Meski didominasi kaum lelaki, wanita Yakuza juga memegang peranan penting.
Hal ini terungkap lewat buku berjudul Yakuza Moon yang ditulis oleh Shoko Tendo, anak dari pemimpin Yakuza.
Berikut fakta kelam wanita Yakuza yang dikumpulkan www.dirgantaraonline.co.id dari berbagai sumber.
1. Tugas wanita Yakuza
Berdasarkan keterangan Shoko Tendo, peran wanita Yakuza saat ini sebatas menemani para pembesar Yakuza atau jadi wanita simpanan.
Mereka pun harus siap mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan dari para anggotanya.
Tak hanya itu, banyak wanita Yakuza yang akhirnya terjebak dengan narkoba karena sudah jadi gaya hidup yang menemani mereka.
Namun dulu, masa sebelum dan sesudah Perang Dunia II wanita Yakuza sempat memimpin organisasi untuk menggantikan suami mereka yang meninggal dunia.
Meski peranan mereka kini terbatas, tapi mereka tetap memiliki akses informasi kode A1 (terpercaya).
2. Berasal dari keluarga broken home
Sebagai organisasi rahasia, tentunya menjadi anggota Yakuza bukan hal mudah.
Karena itulah umumnya wanita yang terlibat adalah bagian dari keluarga Yakuza.
Kalaupun ada wanita dari luar, mereka biasanya adalah wanita muda yang mengalami broken home atau kurang kasih sayang keluarga.
Bergaul dengan pria anggota Yakuza hingga akhirnya berhubungan dekat dan menikah.
Lewat jalan inilah mereka secara tidak langsung jadi wanita Yakuza.
3. Otoritas terhadap bawahan laki-laki
Meski peranan wanita Yakuza tidak sampai mencampuri urusan organisasi, tapi wanita Yakuza punya kewenangan mutlak terhadap bawahan suami atau pasangannya.
Walaupun bawahan tersebut adalah pria.
Anggota baru Yakuza akan dianggap resmi setelah mendapat pengakuan dari bos Yakuza dan orang terdekatnya.
Dan ini bisa dicapai setelah berhasil melaksanakan perintah dengan baik dari istri atau wanita bos Yakuza.
4. Tak bisa mencampuri urusan suaminya
Meski mempunyai kekuasaan untuk memerintah bawahan suaminya, wanita Yakuza tak bisa mencampuri urusan suami.
Kepentingan organisasi selalu jadi hal utama dan wanita jadi prioritas terakhir.
Mereka pun harus selalu patuh dengan suami, tidak boleh menentang sama sekali.
Termasuk tak bisa berkutik ketika suami atau pasangannya membawa atau berhubungan dengan wanita lain.
5. Tato
Tato jadi ciri khas anggota Yakuza, tak terkecuali wanitanya.
Mereka harus rela ditato sekujur badan kecuali muka dan telapak tangan.
Umumnya tato ini punya nilai historis tersendiri, bukan hanya sekedar seni.
Itulah beberapa fakta kelam kehidupan wanita Yakuza. Penuh dengan kekerasan, narkoba, serta seks bebas.
Sulit untuk masuk dan hampir mustahil untuk keluar dari organisasi.
#mond
Walaupun Jepang telah mengalami kemajuan yang pesat terutama dibidang Teknologi, Yakuza tetaplah ada dan berada dibayang-bayang kehidupan masyarakat Jepang.
Yakuza adalah salah satu mafia kejahatan terbesar di dunia dan terbesar di Jepang.
Lingkup kejahatan mereka mulai dari pemerasan, prostitusi, peredaran narkoba, hingga penjualan senjata.
Meski didominasi kaum lelaki, wanita Yakuza juga memegang peranan penting.
Hal ini terungkap lewat buku berjudul Yakuza Moon yang ditulis oleh Shoko Tendo, anak dari pemimpin Yakuza.
Berikut fakta kelam wanita Yakuza yang dikumpulkan www.dirgantaraonline.co.id dari berbagai sumber.
1. Tugas wanita Yakuza
Berdasarkan keterangan Shoko Tendo, peran wanita Yakuza saat ini sebatas menemani para pembesar Yakuza atau jadi wanita simpanan.
Mereka pun harus siap mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan dari para anggotanya.
Tak hanya itu, banyak wanita Yakuza yang akhirnya terjebak dengan narkoba karena sudah jadi gaya hidup yang menemani mereka.
Namun dulu, masa sebelum dan sesudah Perang Dunia II wanita Yakuza sempat memimpin organisasi untuk menggantikan suami mereka yang meninggal dunia.
Meski peranan mereka kini terbatas, tapi mereka tetap memiliki akses informasi kode A1 (terpercaya).
2. Berasal dari keluarga broken home
Sebagai organisasi rahasia, tentunya menjadi anggota Yakuza bukan hal mudah.
Karena itulah umumnya wanita yang terlibat adalah bagian dari keluarga Yakuza.
Kalaupun ada wanita dari luar, mereka biasanya adalah wanita muda yang mengalami broken home atau kurang kasih sayang keluarga.
Bergaul dengan pria anggota Yakuza hingga akhirnya berhubungan dekat dan menikah.
Lewat jalan inilah mereka secara tidak langsung jadi wanita Yakuza.
3. Otoritas terhadap bawahan laki-laki
Meski peranan wanita Yakuza tidak sampai mencampuri urusan organisasi, tapi wanita Yakuza punya kewenangan mutlak terhadap bawahan suami atau pasangannya.
Walaupun bawahan tersebut adalah pria.
Anggota baru Yakuza akan dianggap resmi setelah mendapat pengakuan dari bos Yakuza dan orang terdekatnya.
Dan ini bisa dicapai setelah berhasil melaksanakan perintah dengan baik dari istri atau wanita bos Yakuza.
4. Tak bisa mencampuri urusan suaminya
Meski mempunyai kekuasaan untuk memerintah bawahan suaminya, wanita Yakuza tak bisa mencampuri urusan suami.
Kepentingan organisasi selalu jadi hal utama dan wanita jadi prioritas terakhir.
Mereka pun harus selalu patuh dengan suami, tidak boleh menentang sama sekali.
Termasuk tak bisa berkutik ketika suami atau pasangannya membawa atau berhubungan dengan wanita lain.
5. Tato
Tato jadi ciri khas anggota Yakuza, tak terkecuali wanitanya.
Mereka harus rela ditato sekujur badan kecuali muka dan telapak tangan.
Umumnya tato ini punya nilai historis tersendiri, bukan hanya sekedar seni.
Itulah beberapa fakta kelam kehidupan wanita Yakuza. Penuh dengan kekerasan, narkoba, serta seks bebas.
Sulit untuk masuk dan hampir mustahil untuk keluar dari organisasi.
#mond