Meski Lemah, Sinyal CVR Terdeteksi Tim SAR Gabungan
D'On, JAKARTA,- Tim evakuasi telah berhasil mengangkat sebagian dari ornamen pesawat Lion Air PK-LQP, mulai dari roda dan mesin turbin pesawat Lion Air dari perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Bahkan, disampaikan Kabasarnas, Marsdya M Syaugi juga telah mengatakan bila sejumlah bagian penting pesawat, yaitu salah satunya badan pesawat juga telah terdeteksi oleh tim penyelam.
"Saya mendapat laporan dari tim, bahwa bodi pesawat telah nampak, namun saya belum lihat gambarnya ini, ," ungkap Syaugi kepada dirgantaraonline.co.id.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI, Yudo Margono. Ia mengatakan bahwa kondisi dari tubuh pesawat itu rusak, menurut laporan tim evakuasi.
"Saat ini badan pesawatnya belum diangkat, kami masih koordinasikan antar penyelam. Dilihat dari kondisinya bodi pesawat PK-LQP sudah rapuh, ada kemungkinan jika diangkat sudah tidak utuh lagi. Maka dari itu kami rapatkan dengan tim untuk mengangkat bodi pesawat tersebut," ungkap Yudo.
Meski bodi pesawat telah berhasil ditemukan, namun tim SAR gabungan belum mendapatkan informasi pasti mengenai keberadaan dari Cockpit Voice Recorder atau CVR Black Box yang tengah dicari.
Sebenarnya timm telah mendapatkan sinyal, tetapi masih sangat lemah, sinyal Ping dari CVR itu tertangkap oleh Ping Detector Kapal Teluk Bajau Victory, ungkap Syaugi.
"Pagi ini kami mendengar suara ping yang satu ini, walaupun agak lemah. Suara ping tersebut tidak jauh dari kapal Victory ini," tegas Syaugi.
"Tim mendengar suara ping dari arah buritan kiri belakang, kami memperkirakan jaraknya kurang-lebih 50 meter. Mendapat sinyal ping meskipun lemah, penyelam berusaha mencari di tempat itu untuk bisa menemukan," lanjutnya.
Sama hal nya dengan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, tim akan fokus untuk melakukan pencarian CVR. Basarnas menduga bahwa lokasi CVR ada di 52 meter dari titik awal terdeteksi sinyal.
"Kami akan lebih teliti lagi di situ, kondisi dasar laut yang berlumpur membuat pencarian harus teliti. Menurut laporan tim penyelam kedalaman lumpur mencapai 1,5 meter, mangka dari itu kami akan fokuskan pencarian disana secara teliti," ungkap Budi. (ning/mond)
"Saya mendapat laporan dari tim, bahwa bodi pesawat telah nampak, namun saya belum lihat gambarnya ini, ," ungkap Syaugi kepada dirgantaraonline.co.id.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI, Yudo Margono. Ia mengatakan bahwa kondisi dari tubuh pesawat itu rusak, menurut laporan tim evakuasi.
"Saat ini badan pesawatnya belum diangkat, kami masih koordinasikan antar penyelam. Dilihat dari kondisinya bodi pesawat PK-LQP sudah rapuh, ada kemungkinan jika diangkat sudah tidak utuh lagi. Maka dari itu kami rapatkan dengan tim untuk mengangkat bodi pesawat tersebut," ungkap Yudo.
Meski bodi pesawat telah berhasil ditemukan, namun tim SAR gabungan belum mendapatkan informasi pasti mengenai keberadaan dari Cockpit Voice Recorder atau CVR Black Box yang tengah dicari.
Sebenarnya timm telah mendapatkan sinyal, tetapi masih sangat lemah, sinyal Ping dari CVR itu tertangkap oleh Ping Detector Kapal Teluk Bajau Victory, ungkap Syaugi.
"Pagi ini kami mendengar suara ping yang satu ini, walaupun agak lemah. Suara ping tersebut tidak jauh dari kapal Victory ini," tegas Syaugi.
"Tim mendengar suara ping dari arah buritan kiri belakang, kami memperkirakan jaraknya kurang-lebih 50 meter. Mendapat sinyal ping meskipun lemah, penyelam berusaha mencari di tempat itu untuk bisa menemukan," lanjutnya.
Sama hal nya dengan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, tim akan fokus untuk melakukan pencarian CVR. Basarnas menduga bahwa lokasi CVR ada di 52 meter dari titik awal terdeteksi sinyal.
"Kami akan lebih teliti lagi di situ, kondisi dasar laut yang berlumpur membuat pencarian harus teliti. Menurut laporan tim penyelam kedalaman lumpur mencapai 1,5 meter, mangka dari itu kami akan fokuskan pencarian disana secara teliti," ungkap Budi. (ning/mond)