Pemkab Pessel Usulkan TdS 2019 Melibatkan Jambi
D'On, Painan (SUMBAR), - Etape VIII yang merupakan etape terakhir pada Tour de Singkarak 2018, menjadi harapan berbagai pihak, terhadap Tour de Singkarak 2019 mendatang. Hal ini mengingat, banyaknya berminat wisata baru diberbagai daerah.
Salah satu daerah di Sumatera Barat yang memiliki harapan terhadap Tour de Singkarak, datang dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Bertepatan pada lokasi start etape VIII yang dimulai dari Painan - Kota Pariaman siang ini, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berharap ada hal baru pada Tour de Singkarak 2019 mendatang.
Menurutnya, hingga memasuki ke-10 tahun diselenggarakannya Tour de Singkarak di Sumatera Barat, Pesisir Selatan tidak pernah absen menjadi bagian dari penyelenggaraan Tour de Singkarak. Bahkan sudah pernah menjadi Grand Opening Tour de Singkarak.
"Untuk Tour de Singkarak tahun 2019, saya akan mengusulkan kepada bapak Menteri Pariwisata, kepada bapak Gubernur Sumatera Barat, agar rute yang dilalui melewati Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, yang pesona view lautnya sangat mempesona, karena jalannya sudah selesai tahun 2018 ini," katanya, Minggu (11/11/2018).
Selain itu, supaya daerah Pesisir Selatan dibagian selatan atau dibagian perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi juga bisa dilalui jadi rute Tour de Singkarak, mengingat di daerah bagian selatan juga banyak tempat yang indah untuk dipandang.
Untuk itu, ia menganggap perlu juga untuk mengajak Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi untuk bergabung dan menjadi bagian rute Tour de Singkarak.
"Apabila bergabung maka Kabupaten Pesisir Selatan bisa menjadi tempat start dan finish sekaligus, dan etape TdS semakin banyak serta daerah yang dilalui semakin luas," sebutnya.
Soal potensi wisata, Hendrajoni juga menyampaikan kawasan wisata Pantai Carocok akan terus dibenahi sebagai objek wisata berkelas Nasional dan Internasional. Penataan taman, jalan pedestrian, lampu penerangan, pujasera (tempat kuliner) dan sarana prasarana lainnya, akan terus kita bangun.
"Tahun 2019, akan kita mulai pembangunan masjid terapung yang DED atau gambarnya telah selesai dibuat. Masjid ini sangat bagus dan indah, semoga umat Islam akan lebih khusuk beribadah di Masjid dan di atas laut. Wisatawan non muslimpun dibolehkan masuk, dengan catatan harus menutup aurat serta menjaga etika kesopanan sebagaimana umat muslim. Masjid yang akan kita bangun, merupakan salah satu bentuk wisata halal yang dikembangkan," jelasnya.
Menurutnya, pembangunannya membutuhkan biaya lebih kurang 25 Milyar, dan akan kita kerjakan dengan system multiyears (bertahap). Pengembangan lainnya adalah pembangunan jembatan dan jalan di sepanjang pantai teluk Painan dan sampai ke Air Terjun Timbulun Painan Timur.
Dapat dibayangkan, dari sini sampai ke Batu Tembak, dan di kiri – kanan batang Painan sampai ke Timbulun tersedia jalan dengan lampu penerangan serta ketinggian air di Batang Painan yang relative sama, maka lapangan usaha masyarakat yang bergerak di bidang pariwisata terbuka lebar.
Seperti usaha perhotelan, home stay, café, wahana air laut dan wahana air tawar, yang merupakan daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Painan ini. (***)
Salah satu daerah di Sumatera Barat yang memiliki harapan terhadap Tour de Singkarak, datang dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Bertepatan pada lokasi start etape VIII yang dimulai dari Painan - Kota Pariaman siang ini, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berharap ada hal baru pada Tour de Singkarak 2019 mendatang.
Menurutnya, hingga memasuki ke-10 tahun diselenggarakannya Tour de Singkarak di Sumatera Barat, Pesisir Selatan tidak pernah absen menjadi bagian dari penyelenggaraan Tour de Singkarak. Bahkan sudah pernah menjadi Grand Opening Tour de Singkarak.
"Untuk Tour de Singkarak tahun 2019, saya akan mengusulkan kepada bapak Menteri Pariwisata, kepada bapak Gubernur Sumatera Barat, agar rute yang dilalui melewati Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, yang pesona view lautnya sangat mempesona, karena jalannya sudah selesai tahun 2018 ini," katanya, Minggu (11/11/2018).
Selain itu, supaya daerah Pesisir Selatan dibagian selatan atau dibagian perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi juga bisa dilalui jadi rute Tour de Singkarak, mengingat di daerah bagian selatan juga banyak tempat yang indah untuk dipandang.
Untuk itu, ia menganggap perlu juga untuk mengajak Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi untuk bergabung dan menjadi bagian rute Tour de Singkarak.
"Apabila bergabung maka Kabupaten Pesisir Selatan bisa menjadi tempat start dan finish sekaligus, dan etape TdS semakin banyak serta daerah yang dilalui semakin luas," sebutnya.
Soal potensi wisata, Hendrajoni juga menyampaikan kawasan wisata Pantai Carocok akan terus dibenahi sebagai objek wisata berkelas Nasional dan Internasional. Penataan taman, jalan pedestrian, lampu penerangan, pujasera (tempat kuliner) dan sarana prasarana lainnya, akan terus kita bangun.
"Tahun 2019, akan kita mulai pembangunan masjid terapung yang DED atau gambarnya telah selesai dibuat. Masjid ini sangat bagus dan indah, semoga umat Islam akan lebih khusuk beribadah di Masjid dan di atas laut. Wisatawan non muslimpun dibolehkan masuk, dengan catatan harus menutup aurat serta menjaga etika kesopanan sebagaimana umat muslim. Masjid yang akan kita bangun, merupakan salah satu bentuk wisata halal yang dikembangkan," jelasnya.
Menurutnya, pembangunannya membutuhkan biaya lebih kurang 25 Milyar, dan akan kita kerjakan dengan system multiyears (bertahap). Pengembangan lainnya adalah pembangunan jembatan dan jalan di sepanjang pantai teluk Painan dan sampai ke Air Terjun Timbulun Painan Timur.
Dapat dibayangkan, dari sini sampai ke Batu Tembak, dan di kiri – kanan batang Painan sampai ke Timbulun tersedia jalan dengan lampu penerangan serta ketinggian air di Batang Painan yang relative sama, maka lapangan usaha masyarakat yang bergerak di bidang pariwisata terbuka lebar.
Seperti usaha perhotelan, home stay, café, wahana air laut dan wahana air tawar, yang merupakan daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Painan ini. (***)