Penerbangan Padang-Medan Delay 9 Jam Akibat Kerusakan Mesin Pesawat Lion JT130
D'On, Padang (SUMBAR),- Kejadian kerusakan pesawat kembali terjadi, kali ini Pesawat Lion Air JT 130 rute Padang-Medan mengalami delay hingga 9 jam di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang, karena kerusakan mesin. Namun penumpang berhasil diterbangkan dengan menggunakan pesawat lain milik Lion Air.
“Kami mendapat laporan ada gangguan, namun kami tidak tahu ada kerusakan di mana. Karena itu wewenang Lion. Namun yang disampaikan pihak Lion, ada getaran di mesin,” jelas Executive General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Cabang BIM, Dwi Ananda Wicaksana, Kamis (1/11/2018) malam.
Dituturkan Dwi pihaknya sudah memediasi pertemuan antara penumpang dan pihak maskapai.
“Pihak kami mendorong Lion untuk segera membayarkan kompensasi yang menjadi hak penumpang dan sekaligus memberi kepastian apakah akan diberangkatkan atau tidak,” ujar Dwi menambahkan.
Delay penerbangan yang berlangsung hingga 9 jam ini membuat penumpang gerah dan menanyakan hal yang terjadi, namun akhirnya penumpang dapat diberangkatkan menggunakan pesawat pengganti dari Jakarta.
“Alhamdulillah penumpang rute Padang-Medan sudah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat JT 354 dari Jakarta,” ujar salah satu penumpang, Mardefni, saat ditemui di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumbar, Kamis (1/11/2018).
Sebelumnya, penumpang dapat kabar dari pihak Lion bahwa para penumpang akan diberangkatkan dengan pesawat pengganti dari Batam. Tetapi pesawat dari Batam batal mendarat akibat cuaca buruk.
Penumpang pun sudah mulai boarding pada pukul 19.45 WIB ke Medan. “Sekitar pukul 19.45 WIB, kita sudah masuk pesawat,” ucapnya.
Lion Air JT 130 sedianya berangkat pada pukul 10.40 WIB. Namun, hingga pukul 16.00 WIB, pesawat tak kunjung berangkat. Sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah 8 jam delay, pesawat itu dinyatakan tak bisa terbang dan dijanjikan pesawat pengganti.
Lion Air JT 130 sedianya berangkat pada pukul 10.40 WIB. Namun, hingga pukul 16.00 WIB, pesawat tak kunjung berangkat. Sekitar pukul 19.00 WIB, pesawat itu dinyatakan tak bisa terbang dan dijanjikan pesawat pengganti. (mond)
“Kami mendapat laporan ada gangguan, namun kami tidak tahu ada kerusakan di mana. Karena itu wewenang Lion. Namun yang disampaikan pihak Lion, ada getaran di mesin,” jelas Executive General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Cabang BIM, Dwi Ananda Wicaksana, Kamis (1/11/2018) malam.
Dituturkan Dwi pihaknya sudah memediasi pertemuan antara penumpang dan pihak maskapai.
“Pihak kami mendorong Lion untuk segera membayarkan kompensasi yang menjadi hak penumpang dan sekaligus memberi kepastian apakah akan diberangkatkan atau tidak,” ujar Dwi menambahkan.
Delay penerbangan yang berlangsung hingga 9 jam ini membuat penumpang gerah dan menanyakan hal yang terjadi, namun akhirnya penumpang dapat diberangkatkan menggunakan pesawat pengganti dari Jakarta.
“Alhamdulillah penumpang rute Padang-Medan sudah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat JT 354 dari Jakarta,” ujar salah satu penumpang, Mardefni, saat ditemui di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumbar, Kamis (1/11/2018).
Sebelumnya, penumpang dapat kabar dari pihak Lion bahwa para penumpang akan diberangkatkan dengan pesawat pengganti dari Batam. Tetapi pesawat dari Batam batal mendarat akibat cuaca buruk.
Penumpang pun sudah mulai boarding pada pukul 19.45 WIB ke Medan. “Sekitar pukul 19.45 WIB, kita sudah masuk pesawat,” ucapnya.
Lion Air JT 130 sedianya berangkat pada pukul 10.40 WIB. Namun, hingga pukul 16.00 WIB, pesawat tak kunjung berangkat. Sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah 8 jam delay, pesawat itu dinyatakan tak bisa terbang dan dijanjikan pesawat pengganti.
Lion Air JT 130 sedianya berangkat pada pukul 10.40 WIB. Namun, hingga pukul 16.00 WIB, pesawat tak kunjung berangkat. Sekitar pukul 19.00 WIB, pesawat itu dinyatakan tak bisa terbang dan dijanjikan pesawat pengganti. (mond)