PPP Sepakat Jadi Oposisi
D'On, Tasikmalaya (JABAR),- Apa yang dirasakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi pendukung penguasa selama dua periode pasangan H.Uu Ruzhanul Ulum - H. Ade Sugianto (HUDA) jilid 1 dan partai pendukung HUDA jilid 2, menyatakan sikap menjadi partai oposisi di parlemen.
"Dari kesepakatan kami di internal fraksi, kami sepakat untuk memosisikan diri di parlemen ini sebagai oposisi. Kita butuh suasana baru agar pemerintahan ini lebih baik ke depan, bersih dari setiap permufakatan dan praktek kotor. Cukup sudah contoh-contoh yang kita saksikan hari ini, bagaimana kondisi pemerintahan jika parlemen terkooptasi oleh kepentingan penguasa," papar anggota Fraksi PPP, Dr.H.Basuki Rahmat, M.Si, Jumat (16/11/2018) kepada media ini.
Menurut Basuki, kehadiran oposisi dalam sebuah pemerintahan adalah sesuatu yang wajib, sebagai penyeimbang politik.
"Kita tahu betul bahwa kekuasan cenderung untuk disalahgunakan dan kekuasaan mutlak pasti dipersalahgunakan sebagaimana diutarakan Lord Acton, Power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely," ujarnya.
Sikap ini kami ambil dilandasi semangat untuk menjadi penyeimbang politik di pemerintahan, sikap oposisi yang dilakukan PPP adalah bagian dari bentuk pengejawantahan kekecewaan yang terakumulasi sejak pelantikan anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2014 lalu.
"Kami sudah cukup bersabar dengan apa yang telah kita rasakan selama ini. Cenderung kita ini ditinggalkan dan sering tidak dilibatkan dalam setiap kebijakan strategis politis di pemerintahan ini. Maka hari ini kita bangun kekuatan untuk tidak lagi beraliansi dalam kekuasaan yang mengarah kepada kekuasaan absolut. Oposisi bukan berarti merecoki tetapi lebih kepada penyeimbang politik pemerintah yang dikerumuni kekuatan partai-partai politik dan bermesraan di dalamnya," tuturnya.
Ketika ditanya apakah sikap oposisi itu ditunjang karena dalam kekuasaan hari ini tidak ada representasi PPP sebagai pemegang tampuk kekuasaan pasca ditinggalkan Uu Ruzhanul Ulum yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat? Basuki menyebutkan, itu juga salah satu alasan PPP menjadi partai oposisi bagi pemerintah yang saat ini dinakhodai Pak Ade Sugianto. "Kita segera deklarasikan dalam waktu dekat ini," pungkasnya. (ning)
"Dari kesepakatan kami di internal fraksi, kami sepakat untuk memosisikan diri di parlemen ini sebagai oposisi. Kita butuh suasana baru agar pemerintahan ini lebih baik ke depan, bersih dari setiap permufakatan dan praktek kotor. Cukup sudah contoh-contoh yang kita saksikan hari ini, bagaimana kondisi pemerintahan jika parlemen terkooptasi oleh kepentingan penguasa," papar anggota Fraksi PPP, Dr.H.Basuki Rahmat, M.Si, Jumat (16/11/2018) kepada media ini.
Menurut Basuki, kehadiran oposisi dalam sebuah pemerintahan adalah sesuatu yang wajib, sebagai penyeimbang politik.
"Kita tahu betul bahwa kekuasan cenderung untuk disalahgunakan dan kekuasaan mutlak pasti dipersalahgunakan sebagaimana diutarakan Lord Acton, Power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely," ujarnya.
Sikap ini kami ambil dilandasi semangat untuk menjadi penyeimbang politik di pemerintahan, sikap oposisi yang dilakukan PPP adalah bagian dari bentuk pengejawantahan kekecewaan yang terakumulasi sejak pelantikan anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2014 lalu.
"Kami sudah cukup bersabar dengan apa yang telah kita rasakan selama ini. Cenderung kita ini ditinggalkan dan sering tidak dilibatkan dalam setiap kebijakan strategis politis di pemerintahan ini. Maka hari ini kita bangun kekuatan untuk tidak lagi beraliansi dalam kekuasaan yang mengarah kepada kekuasaan absolut. Oposisi bukan berarti merecoki tetapi lebih kepada penyeimbang politik pemerintah yang dikerumuni kekuatan partai-partai politik dan bermesraan di dalamnya," tuturnya.
Ketika ditanya apakah sikap oposisi itu ditunjang karena dalam kekuasaan hari ini tidak ada representasi PPP sebagai pemegang tampuk kekuasaan pasca ditinggalkan Uu Ruzhanul Ulum yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat? Basuki menyebutkan, itu juga salah satu alasan PPP menjadi partai oposisi bagi pemerintah yang saat ini dinakhodai Pak Ade Sugianto. "Kita segera deklarasikan dalam waktu dekat ini," pungkasnya. (ning)