Teror Terjadi di Ibukota Chechnya, Seorang Wanita Ledakan Diri
D' On, Grozny (CHECHNA),- Kejadian Menghebohkan terjadi di ibukota Chechnya. Seorang wanita meledakkan pada Sabtu 17 November 2018. Kementerian Dalam Negeri Chechnya menyebut tidak ada polisi maupun warga sipil yang terluka dalam serangan.
Dilansir dari media Daily Star, insiden terjadi pukul 16.00 waktu lokal. Pelaku meledakkan diri setelah sempat mendapat tembakan peringatan dari petugas keamanan.
Selepas pelaku meledakan diri, tim investigator berusaha mengidentifikasi pelaku dan mencari kemungkinan adanya pelaku lain. Status keamanan Grozny tidak ditingkatkan usai terjadinya serangan.
Media lokal menyebut pelaku bukan warga Chechnya. Terakhir kalinya bom bunuh diri terjadi di Chechnya adalah di sebuah pos pemeriksaan Grozny pada Mei 2016.
Dalam serangan kala itu, enam polisi terluka. Dua tahun sebelumnya, serangan bunuh diri di Chechnya menewaskan lima aparat dan melukai 12 lainnya.
Chechnya, negara satelit Rusia, dilanda serangkaian serangan yang menargetkan polisi dalam beberapa bulan terakhir. Dalam 20 tahun terakhir, Rusia terlibat dalam dua perang melawan separatis di Chechnya.
Setelah konflik 1994-1996, sejumlah aksi kekerasan masih terus terjadi di Chechnya. Pada Juni 2015, sejumlah pemberontak di Chechnya mendeklarasikan kesetiaan mereka kepada kelompok militan Islamic State (ISIS).
Negara ini juga dinilai sejumlah analis telah menjadi salah satu negara asal militan asing yang berperang di Suriah dan Irak. (DS/mond)
Dilansir dari media Daily Star, insiden terjadi pukul 16.00 waktu lokal. Pelaku meledakkan diri setelah sempat mendapat tembakan peringatan dari petugas keamanan.
Selepas pelaku meledakan diri, tim investigator berusaha mengidentifikasi pelaku dan mencari kemungkinan adanya pelaku lain. Status keamanan Grozny tidak ditingkatkan usai terjadinya serangan.
Media lokal menyebut pelaku bukan warga Chechnya. Terakhir kalinya bom bunuh diri terjadi di Chechnya adalah di sebuah pos pemeriksaan Grozny pada Mei 2016.
Dalam serangan kala itu, enam polisi terluka. Dua tahun sebelumnya, serangan bunuh diri di Chechnya menewaskan lima aparat dan melukai 12 lainnya.
Chechnya, negara satelit Rusia, dilanda serangkaian serangan yang menargetkan polisi dalam beberapa bulan terakhir. Dalam 20 tahun terakhir, Rusia terlibat dalam dua perang melawan separatis di Chechnya.
Setelah konflik 1994-1996, sejumlah aksi kekerasan masih terus terjadi di Chechnya. Pada Juni 2015, sejumlah pemberontak di Chechnya mendeklarasikan kesetiaan mereka kepada kelompok militan Islamic State (ISIS).
Negara ini juga dinilai sejumlah analis telah menjadi salah satu negara asal militan asing yang berperang di Suriah dan Irak. (DS/mond)