Pemko Padang Bangun Branding Kota Padang
D'On, Padang (SUMBAR),- Pemerintah Kota Padang tengah berupaya membangun 'branding' atau 'image' Kota Padang sebagai strategi bagi kemajuan pembangunan kota bingkuang secara global ke depan.
Mengingat itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Forum Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang diikuti kepala OPD di lingkup Pemko Padang, Asosiasi Pariwisata dan Perdagangan, LSM serta stakeholder terkait lainnya.
Wali Kota Padang diwakili Asisten Administrasi Didi Aryadi menyampaikan, membangun branding Kota Padang bukanlah urusan yang baru bagi Pemko Padang. Sebagaimana Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Padang telah membangun logo branding, namun masih memerlukan penyempurnaan lagi salah satunya meminta aspirasi dari stakeholder terkait untuk lebih konkrit.
"Branding kota atau citra kota bukan hanya sekedar logo atau slogan saja, tetapi mempunyai makna yang lebih yakni usaha yang berkelanjutan dan strategis dalam membangun kota yang lebih berkualitas ke depan. Hal ini sangat penting bagi Padang menjadi kota yang mempunyai posisi yang kuat di kancah persaingan tingkat nasional, Asean maupun global," sebut Didi sewaktu membuka FGD yang dilangsungkan di Hotel Pangeran Beach, Selasa (11/12).
Tak hanya itu tambah Didi lagi, branding Kota Padang juga akan menggambarkan potensi, keunggulan dan keunikan yang dimiliki Kota Padang. Sehingga layak untuk dipasarkan kepada konsumen baik dari dalam maupun luar negeri yang terdiri dari wisatawan, pedagangan serta investor. Sementara komponen utama yang menyusun branding kota adalah kehidupan masyarakat, kegiatan perdagangan di dalamnya dan pendatang yang berkunjung.
"Sehingga, dalam penyusunan branding kota ini langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengkajian atau analisis terhadap kondisi eksisting perekonomian Kota Padang. Untuk itu atas nama Pemko Padang kita berharap, semoga melalui FGD ini dapat menemukan solusi terhadap semua permasalahan yang bekembang dalam membangun branding kota lewat ide-ide kreatif maupun gagasan inovatif dari peserta," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Padang Hervan Bahar menuturkan, branding kota juga mengandung makna pernyataan visi, misi dan tujuan Kota Padang ke depan dalam jangka waktu lima tahun (RPJM) atau dua puluh tahun (RPJP). Setiap kegiatan dalam membangun branding kota memiliki indikator yang jelas dan terinci dalam pencapaian program melalui kegiatan evaluasi.
"Berdasarkan fakta tersebut, maka dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan FGD Forum Litbang ini dengan maksud tujuan seluruh peserta atau stakeholder terkait di Kota Padang dapat memahami tahapan dalam menyusun branding kota sebagai strategi dalam pembangunan kota," terang Hervan.
Narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bappeda Provinsi Sumbar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang. Temanya adalah membangun branding Kota Padang sebagai strategi pembangunan kota. (hms)
Mengingat itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Forum Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang diikuti kepala OPD di lingkup Pemko Padang, Asosiasi Pariwisata dan Perdagangan, LSM serta stakeholder terkait lainnya.
Wali Kota Padang diwakili Asisten Administrasi Didi Aryadi menyampaikan, membangun branding Kota Padang bukanlah urusan yang baru bagi Pemko Padang. Sebagaimana Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Padang telah membangun logo branding, namun masih memerlukan penyempurnaan lagi salah satunya meminta aspirasi dari stakeholder terkait untuk lebih konkrit.
"Branding kota atau citra kota bukan hanya sekedar logo atau slogan saja, tetapi mempunyai makna yang lebih yakni usaha yang berkelanjutan dan strategis dalam membangun kota yang lebih berkualitas ke depan. Hal ini sangat penting bagi Padang menjadi kota yang mempunyai posisi yang kuat di kancah persaingan tingkat nasional, Asean maupun global," sebut Didi sewaktu membuka FGD yang dilangsungkan di Hotel Pangeran Beach, Selasa (11/12).
Tak hanya itu tambah Didi lagi, branding Kota Padang juga akan menggambarkan potensi, keunggulan dan keunikan yang dimiliki Kota Padang. Sehingga layak untuk dipasarkan kepada konsumen baik dari dalam maupun luar negeri yang terdiri dari wisatawan, pedagangan serta investor. Sementara komponen utama yang menyusun branding kota adalah kehidupan masyarakat, kegiatan perdagangan di dalamnya dan pendatang yang berkunjung.
"Sehingga, dalam penyusunan branding kota ini langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengkajian atau analisis terhadap kondisi eksisting perekonomian Kota Padang. Untuk itu atas nama Pemko Padang kita berharap, semoga melalui FGD ini dapat menemukan solusi terhadap semua permasalahan yang bekembang dalam membangun branding kota lewat ide-ide kreatif maupun gagasan inovatif dari peserta," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Padang Hervan Bahar menuturkan, branding kota juga mengandung makna pernyataan visi, misi dan tujuan Kota Padang ke depan dalam jangka waktu lima tahun (RPJM) atau dua puluh tahun (RPJP). Setiap kegiatan dalam membangun branding kota memiliki indikator yang jelas dan terinci dalam pencapaian program melalui kegiatan evaluasi.
"Berdasarkan fakta tersebut, maka dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan FGD Forum Litbang ini dengan maksud tujuan seluruh peserta atau stakeholder terkait di Kota Padang dapat memahami tahapan dalam menyusun branding kota sebagai strategi dalam pembangunan kota," terang Hervan.
Narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bappeda Provinsi Sumbar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang. Temanya adalah membangun branding Kota Padang sebagai strategi pembangunan kota. (hms)