Pemprov Sumbar Bekerjasama Dengan Pengusaha Asal Minang Se-Jabodetabek
D'On, JAKARTA,- Pada hari Jumat tanggal 30 November bertempat di Hotel Balairung Pemprov Sumbar mengadakan Rapat Kerja dengan Ormas dan tokoh2 Minang serta pengusaha Hotel, Kuliner dan Tour Travel asal Minang sejabodetabek.
Dalam Rapat kerja tersebut dihadiri oleh pengurus Ormas Minang yaitu Burmalis Ilyas mewakili Jaringan Perantau Minang Dunia (Minang Diaspora Network Global) yang juga adalah Pengurus KADIN Indonesia bidang UMKM dan Koperasi dibawah pimpinan Wakil Ketua Umum KADIN Muhammad Lutfi (Mantan Menteri Perdagangan), H. Zairul mewakili IKM (Ikatan Keluarga Minang) dan perwakilan dari GEBU Minang, HASS (Himpunan Alumni SLTA Se-Sumbar), BK3AM, FAMM (Forum Alumni Mahasiswa Minang) dan DPP Induk Keluarga Minang serta pengusaha2 minang sukses dirantau seperti Wendi Azwardi Owner Sari Bundo, bpk Maldav mewakili RM Simpang Raya dan pengusaha sukses minang lainnya seperti Jefri Van Novis dari Bonita Tour dll. Selain itu juga dihadiri tokoh2 senior minang yaitu Irjen Pol Purn Dasrul Lamsudin (Mantan Kapolda Sumbar), Laksamana Muda TNI Purn Ardius Zainuddin yang setelah purna tugas memiliki usaha Resto Jepang Sushi Terrace TMII.
Dari Pemprov Sumbar dihadiri oleh Kabiro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Luhur Budianda, Kasubag umum Pariwisata Riza Chandra, Kadis Peternakan & Keswan Ir. Erinaldi, Kadis Perindag Asben Hendri, Kadis Kelautan & Perikanan Yosmeri, Kadis Pangan Effendi.
1. *Dinas Pariwisata*
Dari Dinas Pariwisata dipaparkan bagaimana perkembangan dunia pariwisata Sumbar dan destinasi2 pariwisata yang sudah mulai mendunia seperti puncak Mandeh serta keberhasilan Sumbar mendapat penghargaan sebagai destinasi halal terbaik tingkat dunia. Dinas pariwisata mengajak pengusaha minang untuk investasi dibidang perhotelan (saat ini guest house pesat perkembangannya) maupun kuliner dikampung halaman dan menghimbau pengusaha minang yang bergerak dibidang tour travel untuk menjual paket2 liburan ke Sumbar dan disetiap RM Padang maupun Hotel2 dalam dan luar negeri yang dimiliki oleh pengusaha Minang agar ditampilkan brosur brosur pariwisata Sumbar
2. *Dinas Peternakan*
A. Dinas Peternakan mengajak perantau dan pengusaha Minang untuk berinvestasi dibidang peternakan dikampung halaman. Peternak dikampung kesulitan dalam mendapatkan akses kredit krn banyak tanah diranah yang belum atau tidak bersertifikat karena milik adat. Sementara Kredit seperti KUR masih mensyaratkan adanya agunan atau jaminan yang bersertifikat sehingga mereka dianggap tidak Bankable (tidak bisa menerima kredit perbankan).
B. Oleh karena itu Dinas Peternakan mengajak perantau Minang berinvestasi melalui aplikasi i-ternak dengan jaminan investasi aman karena sapinya diasuransikan dan kandang juga sudah dapat di awasi melalui GPS. Pembagian keuntungan 40 persen peternak, 40 persen investor dan 20 persen manajemen.
3. *Dinas Perindustrian dan Perdagangan*
A. Dinas Perindustrian dan Perdagangan menginfokan meski rendang dinobatkan menjadi makanan terenak didunia namun dalam faktanya rendang belum seutuhnya mendunia. Saat ini hanya UMKM dgn merk Asese yang sudah bisa ekspor.
B. Pemprov dibantu oleh kementrian UMKM dan Koperasi sudah membangun sentra rendang dipayakumbuh dengan konsep RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Modern dan bisa bertahan sampai 1.5 tahun melalui teknologi e-radiasi. Dan hal ini sudah memenuhi syarat ekspor yang harus bertahan minimal 1 tahun.
C. Saat ini diupayakan agar kemasan rendang memenuhi standarisasi dan tersertifikasi dengan desain packaging yang menarik.
D. Dinas Perindustrian mengajak ke semua pengusaha Hotel dan Resto serta Tour Travel untuk menyediakan satu ruangan khusus seperti gerai/corner yang mendisplay dan menjual produk2 UMKM Ranah Minang
E. Di bidang Industri. Kepala Dinas Perindustrian menyedihkan kondisi petani Gambir yang belum benar2 menikmati hasil Gambir karena kekurangan modal dan kita tidak mampu melakukan hilirisasi Gambir. Keuntungan lebih banyak dinikmati trader
F. Tong2 fair dibelanda diharapkan ada dampaknya terhadap UMKM sumbar. Saat ini ada sekitar 400 rb UMKM dan 28 Ribu IKM di Sumbar yang perlu diperhatikan dan menjadi potensi sebagai pemasok produk2 utk 260 jt penduduk indonesia dan pasar luar negeri.
4. *Dinas Pangan*
A. Kepala Dinas Pangan menyayangkan semakin sedikitnya Beras Sumbar digunakan oleh Resto Minang yang ada dirantau saat ini. Dan Kepala Dinas Pangan mengharapkan agar pengusaha RM Padang bisa menggunakan beras yg didatangkan dari Sumbar agar beras Sumbar bisa dinikmati masyarakat luar sumbar dan UMKM yang ada diSumbar juga diuntungkan. Selain beras Solok, saat ini Beras dari Pesisir Selatan juga cukup bagus kualitasnya dan sudah banyak yang dikirim ke Pekan Baru dan Batam.
B. Selain itu cabe Sumbar juga dinikmati oleh konsumen diluar sumbar seperti pekan baru dan batam. Namun ironisnya masyarakat sumbar banyak yang konsumsi cabe dari luar sumbar karna lebih murah sekitar lebih kurang 25 ton/hari.
Untuk itu diharapkan jg agar RM Padang/Minang juga menkonsumsi Cabe dari Sumbar
C. Manggis dan Kopi merupakan salah satu andalan ekspor sumbar saat ini terutama Kopi Solok. Namun tetap saja nasib petani kopi belum maksimal krn yang mengambil untung lebih banyak pedagangnya.
D. Kopi disumbar sudah memenuhi standar PSAT dan siap diekspor. Perantau minang dalam dan luar negeri diharapkan bisa mencarikan akses pasar untuk petani kopi tsb.
5. *Dinas Kelautan dan Perikanan*
A. Kepala Dinas Kelautan dan perikanan memaparkan peluang investasi dibidang penangkapan ikan, pembudidayaan ikan kerapu, rumput laut, kerang mutiara, udang vaname. Salah seorang pengusaha minang yang sukses dibidang usaha udang adalah ibu Merry Warti yang juga pengusaha Hotel Emmersia Lampung. Perantau dan Pengusaha RM padang/Minang diharapkan bisa memasarkan udang ini.
B. Selain itu perantau minang bisa mempromosikan produk olahan dari ikan yang sudah jadi seperti rendang tuna, dendeng tuna, crispy ikan teri, otak2 dan lain-lain yang sudah dalam packaging yang bagus.
Semua kepala dinas mengharapkan agar semua pengusaha hotel, kuliner dan tour travel bisa mempromosikan hasil UMKM Minang diatas dan ada gerai khusus untuk display produk UMKM Sumbar dan promosi pariwisata dan Investasi Sumbar.
Kepala Biro kerjasama Pembangunan dan Rantau bpk Luhur Budianda mengharapkan diaktifkan kembali asosiasi Rumah Makan Padang/Minang maupun asosiasi usaha lainnya agar bisa terjembataninya komunikasi antara pengusaha minang dirantau, Pemprov Sumbar dan UMKM yang ada di Sumbar.
Burmalis Ilyas mengharapkan agar program ini bisa berkelanjutan kedepannya dan agar lebih fokus diadakan oleh masing masing kepala dinas dengan pengusaha yang terkait dengan sektor yang ditanganinya. Selain itu kegiatan ini bisa bersinergi dengan KADIN pusat maupun KADIN daerah. Dalam kesempatan itu Burmalis Ilyas juga mengajak rekan2 pengusaha yang ada utuk bergabung dalam keanggotaan KADIN karena banyak manfaat yang didapat seperti informasi dan akses ke permodalan dan sebagainya. Burmalis dalam diskusi tersebut berharap kedepannya akan ada pelatihan2 utk UMKM minang baik di ranah maupun dirantau mengenai isu2 legalitas usaha UMKM, standarisasi, akses pasar, akses permodalan/pembiayaan dan pemanfaatan teknologi digital bekerjasama dengan Kementrian maupun kepala dinas terkait.
Dalam acara tersebut alhamduliah terjadi transaksi antara pengusaha minang rantau dgn UMKM disumbar. H. Zairul dari DPP IKM langsung memesan 2 ton Beras Pesisir Selatan dan pengusaha tour travel minang yang membeli 60 ekor sapi melalui e-ternak. (ns)
Dalam Rapat kerja tersebut dihadiri oleh pengurus Ormas Minang yaitu Burmalis Ilyas mewakili Jaringan Perantau Minang Dunia (Minang Diaspora Network Global) yang juga adalah Pengurus KADIN Indonesia bidang UMKM dan Koperasi dibawah pimpinan Wakil Ketua Umum KADIN Muhammad Lutfi (Mantan Menteri Perdagangan), H. Zairul mewakili IKM (Ikatan Keluarga Minang) dan perwakilan dari GEBU Minang, HASS (Himpunan Alumni SLTA Se-Sumbar), BK3AM, FAMM (Forum Alumni Mahasiswa Minang) dan DPP Induk Keluarga Minang serta pengusaha2 minang sukses dirantau seperti Wendi Azwardi Owner Sari Bundo, bpk Maldav mewakili RM Simpang Raya dan pengusaha sukses minang lainnya seperti Jefri Van Novis dari Bonita Tour dll. Selain itu juga dihadiri tokoh2 senior minang yaitu Irjen Pol Purn Dasrul Lamsudin (Mantan Kapolda Sumbar), Laksamana Muda TNI Purn Ardius Zainuddin yang setelah purna tugas memiliki usaha Resto Jepang Sushi Terrace TMII.
Dari Pemprov Sumbar dihadiri oleh Kabiro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Luhur Budianda, Kasubag umum Pariwisata Riza Chandra, Kadis Peternakan & Keswan Ir. Erinaldi, Kadis Perindag Asben Hendri, Kadis Kelautan & Perikanan Yosmeri, Kadis Pangan Effendi.
1. *Dinas Pariwisata*
Dari Dinas Pariwisata dipaparkan bagaimana perkembangan dunia pariwisata Sumbar dan destinasi2 pariwisata yang sudah mulai mendunia seperti puncak Mandeh serta keberhasilan Sumbar mendapat penghargaan sebagai destinasi halal terbaik tingkat dunia. Dinas pariwisata mengajak pengusaha minang untuk investasi dibidang perhotelan (saat ini guest house pesat perkembangannya) maupun kuliner dikampung halaman dan menghimbau pengusaha minang yang bergerak dibidang tour travel untuk menjual paket2 liburan ke Sumbar dan disetiap RM Padang maupun Hotel2 dalam dan luar negeri yang dimiliki oleh pengusaha Minang agar ditampilkan brosur brosur pariwisata Sumbar
2. *Dinas Peternakan*
A. Dinas Peternakan mengajak perantau dan pengusaha Minang untuk berinvestasi dibidang peternakan dikampung halaman. Peternak dikampung kesulitan dalam mendapatkan akses kredit krn banyak tanah diranah yang belum atau tidak bersertifikat karena milik adat. Sementara Kredit seperti KUR masih mensyaratkan adanya agunan atau jaminan yang bersertifikat sehingga mereka dianggap tidak Bankable (tidak bisa menerima kredit perbankan).
B. Oleh karena itu Dinas Peternakan mengajak perantau Minang berinvestasi melalui aplikasi i-ternak dengan jaminan investasi aman karena sapinya diasuransikan dan kandang juga sudah dapat di awasi melalui GPS. Pembagian keuntungan 40 persen peternak, 40 persen investor dan 20 persen manajemen.
3. *Dinas Perindustrian dan Perdagangan*
A. Dinas Perindustrian dan Perdagangan menginfokan meski rendang dinobatkan menjadi makanan terenak didunia namun dalam faktanya rendang belum seutuhnya mendunia. Saat ini hanya UMKM dgn merk Asese yang sudah bisa ekspor.
B. Pemprov dibantu oleh kementrian UMKM dan Koperasi sudah membangun sentra rendang dipayakumbuh dengan konsep RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Modern dan bisa bertahan sampai 1.5 tahun melalui teknologi e-radiasi. Dan hal ini sudah memenuhi syarat ekspor yang harus bertahan minimal 1 tahun.
C. Saat ini diupayakan agar kemasan rendang memenuhi standarisasi dan tersertifikasi dengan desain packaging yang menarik.
D. Dinas Perindustrian mengajak ke semua pengusaha Hotel dan Resto serta Tour Travel untuk menyediakan satu ruangan khusus seperti gerai/corner yang mendisplay dan menjual produk2 UMKM Ranah Minang
E. Di bidang Industri. Kepala Dinas Perindustrian menyedihkan kondisi petani Gambir yang belum benar2 menikmati hasil Gambir karena kekurangan modal dan kita tidak mampu melakukan hilirisasi Gambir. Keuntungan lebih banyak dinikmati trader
F. Tong2 fair dibelanda diharapkan ada dampaknya terhadap UMKM sumbar. Saat ini ada sekitar 400 rb UMKM dan 28 Ribu IKM di Sumbar yang perlu diperhatikan dan menjadi potensi sebagai pemasok produk2 utk 260 jt penduduk indonesia dan pasar luar negeri.
4. *Dinas Pangan*
A. Kepala Dinas Pangan menyayangkan semakin sedikitnya Beras Sumbar digunakan oleh Resto Minang yang ada dirantau saat ini. Dan Kepala Dinas Pangan mengharapkan agar pengusaha RM Padang bisa menggunakan beras yg didatangkan dari Sumbar agar beras Sumbar bisa dinikmati masyarakat luar sumbar dan UMKM yang ada diSumbar juga diuntungkan. Selain beras Solok, saat ini Beras dari Pesisir Selatan juga cukup bagus kualitasnya dan sudah banyak yang dikirim ke Pekan Baru dan Batam.
B. Selain itu cabe Sumbar juga dinikmati oleh konsumen diluar sumbar seperti pekan baru dan batam. Namun ironisnya masyarakat sumbar banyak yang konsumsi cabe dari luar sumbar karna lebih murah sekitar lebih kurang 25 ton/hari.
Untuk itu diharapkan jg agar RM Padang/Minang juga menkonsumsi Cabe dari Sumbar
C. Manggis dan Kopi merupakan salah satu andalan ekspor sumbar saat ini terutama Kopi Solok. Namun tetap saja nasib petani kopi belum maksimal krn yang mengambil untung lebih banyak pedagangnya.
D. Kopi disumbar sudah memenuhi standar PSAT dan siap diekspor. Perantau minang dalam dan luar negeri diharapkan bisa mencarikan akses pasar untuk petani kopi tsb.
5. *Dinas Kelautan dan Perikanan*
A. Kepala Dinas Kelautan dan perikanan memaparkan peluang investasi dibidang penangkapan ikan, pembudidayaan ikan kerapu, rumput laut, kerang mutiara, udang vaname. Salah seorang pengusaha minang yang sukses dibidang usaha udang adalah ibu Merry Warti yang juga pengusaha Hotel Emmersia Lampung. Perantau dan Pengusaha RM padang/Minang diharapkan bisa memasarkan udang ini.
B. Selain itu perantau minang bisa mempromosikan produk olahan dari ikan yang sudah jadi seperti rendang tuna, dendeng tuna, crispy ikan teri, otak2 dan lain-lain yang sudah dalam packaging yang bagus.
Semua kepala dinas mengharapkan agar semua pengusaha hotel, kuliner dan tour travel bisa mempromosikan hasil UMKM Minang diatas dan ada gerai khusus untuk display produk UMKM Sumbar dan promosi pariwisata dan Investasi Sumbar.
Kepala Biro kerjasama Pembangunan dan Rantau bpk Luhur Budianda mengharapkan diaktifkan kembali asosiasi Rumah Makan Padang/Minang maupun asosiasi usaha lainnya agar bisa terjembataninya komunikasi antara pengusaha minang dirantau, Pemprov Sumbar dan UMKM yang ada di Sumbar.
Burmalis Ilyas mengharapkan agar program ini bisa berkelanjutan kedepannya dan agar lebih fokus diadakan oleh masing masing kepala dinas dengan pengusaha yang terkait dengan sektor yang ditanganinya. Selain itu kegiatan ini bisa bersinergi dengan KADIN pusat maupun KADIN daerah. Dalam kesempatan itu Burmalis Ilyas juga mengajak rekan2 pengusaha yang ada utuk bergabung dalam keanggotaan KADIN karena banyak manfaat yang didapat seperti informasi dan akses ke permodalan dan sebagainya. Burmalis dalam diskusi tersebut berharap kedepannya akan ada pelatihan2 utk UMKM minang baik di ranah maupun dirantau mengenai isu2 legalitas usaha UMKM, standarisasi, akses pasar, akses permodalan/pembiayaan dan pemanfaatan teknologi digital bekerjasama dengan Kementrian maupun kepala dinas terkait.
Dalam acara tersebut alhamduliah terjadi transaksi antara pengusaha minang rantau dgn UMKM disumbar. H. Zairul dari DPP IKM langsung memesan 2 ton Beras Pesisir Selatan dan pengusaha tour travel minang yang membeli 60 ekor sapi melalui e-ternak. (ns)