1.603 Anak Batam Stunting
D'On, Batam (Kepri),- Pada triwulan ketiga 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam menemukan sedikitnya 1.603 kasus stunting atau gangguan pertumbuhan anak di Kota Batam.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, kasus stunting di Batam, masih terbilang rendah bila dibandingkan daerah lain. Berdasarkan data terbaru, persentase stunting di Batam hanya 1,9 persen.
”Kita cukup baik lah. Karena persentasenya rendah dari daerah lain,” kata Didi, Senin (21/10/2019).
Didi mengatakan, orangtua harus memperhatikan pertumbuhan anak. Terutama, ketika mereka masih berusia dua tahun ke bawah. Di usia ini, anak rentan mengalami stunting, namun orangtua jarang menyadari.
”Kalau sudah terkena ini harus cepat ditangani,” imbuhnya.
Beberapa ciri-ciri anak menderita stunting di antaranya, berat badan anak tidak naik malah cenderung menurun, pertumbuhan anak lambat dari usianya, hingga mudah terserang penyakit atau infeksi.
”Kalau orangtua melihat hal ini harus segera berkonsultasi dengan dokter agar anak bisa ditangani,” lanjutnya.
Untuk itu, orangtua harus rutin memeriksakan anak ke pusat pelayanan kesehatan. Penanganan lebih dini tentu akan lebih baik untuk kesehatan anak.
Didi mengungkapkan, saat ini Dinkes Batam tengah menggiatkan program untuk mengatasi stunting pada anak. Pencegahan dimulai sedini mungkin. Misalnya, pemberian zat besi pada wanita dan ibu hamil hingga pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi.
”Intinya rajin memeriksakan kondisi yang penting. Ketika hamil, penuhi kebutuhan gizi dan lainnya. Hal ini bisa menghindarkan anak dari stunting sedini mungkin,” tambahnya.
#id
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, kasus stunting di Batam, masih terbilang rendah bila dibandingkan daerah lain. Berdasarkan data terbaru, persentase stunting di Batam hanya 1,9 persen.
”Kita cukup baik lah. Karena persentasenya rendah dari daerah lain,” kata Didi, Senin (21/10/2019).
Didi mengatakan, orangtua harus memperhatikan pertumbuhan anak. Terutama, ketika mereka masih berusia dua tahun ke bawah. Di usia ini, anak rentan mengalami stunting, namun orangtua jarang menyadari.
”Kalau sudah terkena ini harus cepat ditangani,” imbuhnya.
Beberapa ciri-ciri anak menderita stunting di antaranya, berat badan anak tidak naik malah cenderung menurun, pertumbuhan anak lambat dari usianya, hingga mudah terserang penyakit atau infeksi.
”Kalau orangtua melihat hal ini harus segera berkonsultasi dengan dokter agar anak bisa ditangani,” lanjutnya.
Untuk itu, orangtua harus rutin memeriksakan anak ke pusat pelayanan kesehatan. Penanganan lebih dini tentu akan lebih baik untuk kesehatan anak.
Didi mengungkapkan, saat ini Dinkes Batam tengah menggiatkan program untuk mengatasi stunting pada anak. Pencegahan dimulai sedini mungkin. Misalnya, pemberian zat besi pada wanita dan ibu hamil hingga pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi.
”Intinya rajin memeriksakan kondisi yang penting. Ketika hamil, penuhi kebutuhan gizi dan lainnya. Hal ini bisa menghindarkan anak dari stunting sedini mungkin,” tambahnya.
#id