Breaking News

Bocah SMP yang Pernah Terima Sepeda Jokowi itu Tewas Gantung Diri


D'On, Kupang (NTT),- Baru setahun lalu YSS menerima hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

YSS menerima hadiah dari Jokowi, saat kegiatan penyerahan Kartu Indonesia Pintar yang diserahkan langsung Presiden Joko Widodo di SMK Negeri 3 Kota Kupang, 8 Januari 2018.

Saat Itu, YSS masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas VI. YSS mendapat hadiah sepeda dari Jokowi, setelah menyebut lima sila Pancasila yang ditanyakan orang nomor 1 di Indonesia itu.
Bahkan Sepeda itu masih tersimpan di rumah YSS.

Namun, pada Senin (14/10/2019), hidup YSS berakhir pilu. Dia ditemukan tewas gantung diri.

Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba mengatakan, jenazah YSS ditemukan di dalam rumahnya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Ia ditemukan pertama kali oleh seorang tetangganya bernama Kristofel Key (57).
Saat itu, Kristofel sedang memberi makan kambingnya yang diikat di depan rumah milik YSS.

"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah," ujar Saba.

"Saksi lalu mengintip dari kaca jendela, dan pada saat melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah," ujar dia.

Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah, yang tinggal dekat lokasi kejadian.

Pada saat ditemukan, jenazah YSS dalam posisi tergantung. Ia menggunakan pakaian kaos warna cokelat dan celana jins hitam.
Polisi kemudian mengevakuasi jenasah YSS ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Ibu Dibunuh Ayahnya

YSS selama ini tinggal bersama tiga orang saudaranya di rumah paman mereka di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.
Ia tinggal bersama paman karena ibunya telah meninggal akibat dibunuh sang ayah tahun 2012 silam.

Sedangkan ayahnya mendekam di penjara hingga saat ini.

Rumah tempat YSS gantung diri merupakan tempat tinggal mereka saat masih bersama kedua orangtuanya.

"Saat ini rumah mereka (Tempat YSS gantung diri) tidak dihuni dan kosong," kata Saba.

YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, NTT, yang tewas gantung diri meninggalkan surat wasiat.

Dalam surat itu, YSS minta agar kematiannya tidak dibuatkan syukuran.

"YSS juga meminta agar mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, namun langsung saja dimasukan ke dalam lubang kubur saja," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Dalam surat wasiatnya, YSS juga menyampaikan bahwa ada hal yang gagal dia lakukan, yaitu sekolah hingga tamat SMA.

#KN