Dua Hari Diperiksa Polisi, Pelaku Penusukan Wiranto Ungkap Motif Kejahatannya
D'On, Jakarta,- Insiden penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, pada Kamis (10/10/2019) lalu masih menyisakan tanya.
Salah satu hal yang masih kerap dipertanyakan dari insiden penusukkan Wiranto ini adalah motif si pelaku.
Seminggu sejak insiden penusukan terhadap Wiranto ini, polisi akhirnya bisa mengungkap apa motif pelaku untuk menyerang sang menteri.
Dari informasi sebelumnya, kejadian penyerangan terhadap Wiranto dilakukan oleh pelaku yang ternyata merupakan pasangan suami istri yang baru menikah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang oleh pelaku saat mampir di alun-alun Pandeglang, Banten.
Saat itu pelaku yang bernama SA mendekati Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang baru saja turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
SA berpura-pura ingin menyalami Wiranto seperti kebanyakan warga yang ingin bersalaman dengan pejabat.
Namun, tiba-tiba SA mengeluarkan senjata tajam, dan menusuk bagian perut Wiranto.
Semuanya berlangsung cepat. Wiranto nyaris tersungkur di jalan. Kapolsek Menes yang berada di dekat Wiranto langsung mengamankan Abu Rara.
Tidak disangka, FD (sebelumnya disebut FA) seorang perempuan bercadar, istri SA, menyerang punggung Kapolsek dengan pisau.
Korban lain yang terluka adalah ajudan Wiranto dan Fuad Syauki, tokoh masyarakat setempat. Wiranto yang terluka di bagian perut segera dilarikan ke rumah sakit.
Sementara dua pelaku, SA dan FD ditangkap oleh polisi.
Seminggu pasca insiden tersebut, polisi akhirnya dapat mengungkap motif dibalik aksi SA menyerang mantan Panglima ABRI itu.
Dilansir dari Tribun Timur, Polri menyebut pelaku, Syahrial Alamsyah merasa takut dan stres karena perekrutnya Abu Zee telah tertangkap polisi.
Dari hasil SA kepada polisi, ditangkapnya Abu Zee yang merupakan amir atau ketua dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) menjadi alasan mengapa dirinya menusuk Wiranto.
Disebutkan Abu Zee ditangkap polisi pada 23 September 2019 lalu.
"Dalam pemeriksaan 2 hari ini oleh Densus 88, SA ( Syahrial Alamsyah ) merasa takut, stres dan tertekan setelah mendengar ketuanya dia (Abu Zee) tertangkap," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).
Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, meski Syahrial Alamsyah tidak terafiliasi dengan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee tersebut, tetapi dia pernah satu kali berkomunikasi dengan Abu Zee melalui media sosial.
Bahkan, diungkapkan Dedi Prasetyo, Syahrial Alamsyah dan Fitri Andriana dinikahkan oleh Abu Zee.
"Dia takut, kalau (Abu Zee) tertangkap dia juga khawatir akan tertangkap, maka dia komunikasi lewat pihak istrinya. Dia persiapan (melakukan serangan), menunggu waktu," jelas Dedi.
Diakui Dedi, bahwa ia dan pihaknya sudah mengintai Syahrial Alamsyah namun belum ditangkap lantaran belum ada bukti otentik untuk melakukan serangan.
Aksi SA terhadap Wiranto merupakan aksi spontan. (*/mond/net)
Salah satu hal yang masih kerap dipertanyakan dari insiden penusukkan Wiranto ini adalah motif si pelaku.
Seminggu sejak insiden penusukan terhadap Wiranto ini, polisi akhirnya bisa mengungkap apa motif pelaku untuk menyerang sang menteri.
Dari informasi sebelumnya, kejadian penyerangan terhadap Wiranto dilakukan oleh pelaku yang ternyata merupakan pasangan suami istri yang baru menikah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang oleh pelaku saat mampir di alun-alun Pandeglang, Banten.
Saat itu pelaku yang bernama SA mendekati Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang baru saja turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
SA berpura-pura ingin menyalami Wiranto seperti kebanyakan warga yang ingin bersalaman dengan pejabat.
Namun, tiba-tiba SA mengeluarkan senjata tajam, dan menusuk bagian perut Wiranto.
Semuanya berlangsung cepat. Wiranto nyaris tersungkur di jalan. Kapolsek Menes yang berada di dekat Wiranto langsung mengamankan Abu Rara.
Tidak disangka, FD (sebelumnya disebut FA) seorang perempuan bercadar, istri SA, menyerang punggung Kapolsek dengan pisau.
Korban lain yang terluka adalah ajudan Wiranto dan Fuad Syauki, tokoh masyarakat setempat. Wiranto yang terluka di bagian perut segera dilarikan ke rumah sakit.
Sementara dua pelaku, SA dan FD ditangkap oleh polisi.
Seminggu pasca insiden tersebut, polisi akhirnya dapat mengungkap motif dibalik aksi SA menyerang mantan Panglima ABRI itu.
Dilansir dari Tribun Timur, Polri menyebut pelaku, Syahrial Alamsyah merasa takut dan stres karena perekrutnya Abu Zee telah tertangkap polisi.
Dari hasil SA kepada polisi, ditangkapnya Abu Zee yang merupakan amir atau ketua dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) menjadi alasan mengapa dirinya menusuk Wiranto.
Disebutkan Abu Zee ditangkap polisi pada 23 September 2019 lalu.
"Dalam pemeriksaan 2 hari ini oleh Densus 88, SA ( Syahrial Alamsyah ) merasa takut, stres dan tertekan setelah mendengar ketuanya dia (Abu Zee) tertangkap," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).
Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, meski Syahrial Alamsyah tidak terafiliasi dengan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee tersebut, tetapi dia pernah satu kali berkomunikasi dengan Abu Zee melalui media sosial.
Bahkan, diungkapkan Dedi Prasetyo, Syahrial Alamsyah dan Fitri Andriana dinikahkan oleh Abu Zee.
"Dia takut, kalau (Abu Zee) tertangkap dia juga khawatir akan tertangkap, maka dia komunikasi lewat pihak istrinya. Dia persiapan (melakukan serangan), menunggu waktu," jelas Dedi.
Diakui Dedi, bahwa ia dan pihaknya sudah mengintai Syahrial Alamsyah namun belum ditangkap lantaran belum ada bukti otentik untuk melakukan serangan.
Aksi SA terhadap Wiranto merupakan aksi spontan. (*/mond/net)