Fakta Memilukan Balita Peluk Jasad Ibunya yang Meninggal 3 Hari di Kamar Kos
D'On, Makassar,- Kejadian balita menunggui jasad orangtuanya yang sebelumnya terjadi di Jember kini terulang di Makassar.
Kali ini menimpa ES, balita berusia 2 tahun yang ditemukan tengah memeluk jasad ibunya, Murni (29) di kamar kosnya.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah kamar kos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019) mengejutkan warga setempat.
Berikut fakta-faktanya:
1. Langsung Berdiri
Ketika polisi membuka kamar itu, balita itu pun langsung berdiri.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan mayat Murni ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos.
Indratmoko mengatakan, Murni dan anaknya ditemukan saat saksi Ratnawati yang juga pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamarnya.
Saat itu Ratna mencium bau tidak sedap dari kamar Murni.
Ratna saat itu sempat mengetuk pintu indekos yang dikunci Murni. Namun, saat itu Ratna mendengarkan suara tangisan anak-anak dari kamar tersebut.
"Seusai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.
Tidak lama setelah memanggil saksi lain, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut.
Pintu kamar dibuka dengan cara dicungkil.
Warga kaget melihat ketika tubuh Murni terbujur kaku dipeluk anaknya.
Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa anak tersebut untuk dirawat.
Kamar indekos kini dipasangi garis polisi.
Anak korban saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Tim Dokpol Polda Sulsel yang tiba di lokasi melakukan olah TKP. Hasilnya, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Murni.
"Tim Dokpol memperkirakan bahwa mayat atau jenazah sudah dua hari lamanya. Terlihat dari keadaan tubuh korban," ujar Indratmoko.
2. Meninggal 3 Hari
Marni diperkirakan telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan.
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan yang lalu.
Penyidik, kata Arif, enggan menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kosnya yang terkunci itu.
"Penyelidikannya tidak sampai disitu. Anak itu juga belum bisa diwawancarai. Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara. Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," Arifuddin menambahkan.
3. Pesan Ojek Online Sebelum Meninggal
Dari informasi yang dihimpun, pada Jumat (25/10/2019) lalu, ibu EA sempat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.
Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.
Namun, Arif menegaskan, tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.
"Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol. Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya, dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," papar Arif.
"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan. Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya. Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Arif.
#surya.id