Gelar Sosialisasi, Dinas Pangan Tingkatkan Mutu dan Keamanan Pangan di Padang
D'On, Padang,- Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pangan berupaya senantiasa menjaga ketersediaan pangan disertai mutu dan keamanannya selaku kebutuhan dasar manusia.
Menyikapi dan memastikan hal itu, Dinas Pangan Kota Padang kali ini menggelar 'Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan' yang diikuti para pengusaha rumah makan, catering dan kelompok usaha pangan lokal serta lurah di kota tersebut.
Wali Kota Padang Mahyeldi sewaktu membuka kegiatan mengaku sangat menyambut baik atas dilaksanakannya sosialisasi tersebut, yaitunya dalam rangka meningkatkan mutu dan keamanan pangan di Kota Padang.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Padang, kami mengucapkan apresiasi kepada Dinas Pangan yang telah menggelar sosialisasi ini. Kemudian juga bagi para narasumber yang telah memberikan materi terkait pada kesempatan ini. Diantaranya dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), Dinas Pangan Sumbar dan Dinas Kesehatan Kota Padang. Kita tentu berharap, melalui kegiatan ini akan terjadi peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang mutu bahan pangan yang baik dan aman untuk dikonsumsi bagi warga masyarakat Kota Padang," harap wako dalam kegiatan yang dilangsungkan di Ruang Serbaguna Bagindo Aziz Chan Balaikota Padang, Kamis (10/10/2019) itu.
Mahyeldi menjelaskan, sekaitan keamanan pangan menurutnya harus dilihat melalui dua aspek, yakni aspek rohani dan jasmani. Aman secara rohani artinya pangan yang beredar tidak bertentangan dengan keyakinan atau agama seseorang. Sedangkan aman secara jasmani artinya bahan pangan yang dikonsumsi tidak akan menimbulkan bahaya atau mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.
"Saat ini kita masih dihadapkan pada permasalahan dan tantangan yang besar yaitu mengenai mutu dan keamanan pangan baik berupa pangan segar, pangan olahan maupun pangan siap saji. Apalagi di berbagai media sering ditemukan isu mengenai mutu dan keamanan pangan dan menarik perhatian sebagai contoh penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada beberapa makanan."
"Selain itu, adanya penemuan pelanggaran dalam perdagangan seperti produk pangan yang rusak atau kadaluwarsa, pemalsuan daging sapi dengan daging lain (daging babi) atau daging tak layak konsumsi lainnya. Maka itu kita tentu tidak mau hal-hal yang tak diinginkan tersebut terjadi di Kota Padang. Oleh karenanya diharapkan betul kita semua dapat senantiasa menjaga, mengawasi dan memperhatikan mutu dan keamananan pangan ini," ujarnya tegas.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan Kota Padang Syahrial mengatakan, keamanan pangan merupakan salah satu isu yang sentral berkembang di masyarakat, baik karena masih banyaknya terdapat kasus-kasus keracunan bahan pangan. Selain itu semakin meningkatnya kesadaran dan tuntutan masyarakat terhadap pangan yang sehat, aman konsumsi dan halal juga wajib diperhatikan.
"Kondisi mutu dan keamanan pangan perlu kita perhatikan dan kawal secara serius. Yaitu khususnya terhadap adanya penggunaan bahan berbahaya pada bahan pangan yang dapat menimbulkan berbagai dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia," tuturnya.
Ia menambahkan, pengawasan mutu dan keamanan pangan merupakan tanggungjawab semua pihak, khususnya stakeholder bidang pangan antara lain pemerintah, produsen, konsumen, peneliti, distributor dan pihak lainnya.
"Melalui sosialisasi ini diharapkan kita semua dapat memperoleh ilmu dan wawasan dalam meningkatkan mutu dan keamanan pangan, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya. (David/Adifa)
Menyikapi dan memastikan hal itu, Dinas Pangan Kota Padang kali ini menggelar 'Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan' yang diikuti para pengusaha rumah makan, catering dan kelompok usaha pangan lokal serta lurah di kota tersebut.
Wali Kota Padang Mahyeldi sewaktu membuka kegiatan mengaku sangat menyambut baik atas dilaksanakannya sosialisasi tersebut, yaitunya dalam rangka meningkatkan mutu dan keamanan pangan di Kota Padang.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Padang, kami mengucapkan apresiasi kepada Dinas Pangan yang telah menggelar sosialisasi ini. Kemudian juga bagi para narasumber yang telah memberikan materi terkait pada kesempatan ini. Diantaranya dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), Dinas Pangan Sumbar dan Dinas Kesehatan Kota Padang. Kita tentu berharap, melalui kegiatan ini akan terjadi peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang mutu bahan pangan yang baik dan aman untuk dikonsumsi bagi warga masyarakat Kota Padang," harap wako dalam kegiatan yang dilangsungkan di Ruang Serbaguna Bagindo Aziz Chan Balaikota Padang, Kamis (10/10/2019) itu.
Mahyeldi menjelaskan, sekaitan keamanan pangan menurutnya harus dilihat melalui dua aspek, yakni aspek rohani dan jasmani. Aman secara rohani artinya pangan yang beredar tidak bertentangan dengan keyakinan atau agama seseorang. Sedangkan aman secara jasmani artinya bahan pangan yang dikonsumsi tidak akan menimbulkan bahaya atau mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.
"Saat ini kita masih dihadapkan pada permasalahan dan tantangan yang besar yaitu mengenai mutu dan keamanan pangan baik berupa pangan segar, pangan olahan maupun pangan siap saji. Apalagi di berbagai media sering ditemukan isu mengenai mutu dan keamanan pangan dan menarik perhatian sebagai contoh penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada beberapa makanan."
"Selain itu, adanya penemuan pelanggaran dalam perdagangan seperti produk pangan yang rusak atau kadaluwarsa, pemalsuan daging sapi dengan daging lain (daging babi) atau daging tak layak konsumsi lainnya. Maka itu kita tentu tidak mau hal-hal yang tak diinginkan tersebut terjadi di Kota Padang. Oleh karenanya diharapkan betul kita semua dapat senantiasa menjaga, mengawasi dan memperhatikan mutu dan keamananan pangan ini," ujarnya tegas.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan Kota Padang Syahrial mengatakan, keamanan pangan merupakan salah satu isu yang sentral berkembang di masyarakat, baik karena masih banyaknya terdapat kasus-kasus keracunan bahan pangan. Selain itu semakin meningkatnya kesadaran dan tuntutan masyarakat terhadap pangan yang sehat, aman konsumsi dan halal juga wajib diperhatikan.
"Kondisi mutu dan keamanan pangan perlu kita perhatikan dan kawal secara serius. Yaitu khususnya terhadap adanya penggunaan bahan berbahaya pada bahan pangan yang dapat menimbulkan berbagai dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia," tuturnya.
Ia menambahkan, pengawasan mutu dan keamanan pangan merupakan tanggungjawab semua pihak, khususnya stakeholder bidang pangan antara lain pemerintah, produsen, konsumen, peneliti, distributor dan pihak lainnya.
"Melalui sosialisasi ini diharapkan kita semua dapat memperoleh ilmu dan wawasan dalam meningkatkan mutu dan keamanan pangan, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya. (David/Adifa)