Ribuan Warga Pekanbaru Terinfeksi HIV, Kebanyakan Wanita
D'On, Pekanbaru (Riau),- Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru memaparkan hingga September ini tercatat sebanyak 1.842 orang terinfeksi HIV AIDS. Angka tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari sebanyak 21 Puskesmas, sejak tahun 2004 lalu. Sungguh memprihatinkan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, angka penderita HIV AIDS cenderung meningkat. Hal tersebut disebabkan Kota Pekanbaru sebagai daerah transit.
"Sampai saat ini ada 1.842 penderita HIV, itu data dari 2004 sampai September ini. Kita akui angka ini cenderung meningkat," kata Muhammad Amin, hari ini.
Menurutnya, peningkatan jumlah penderita HIV AIDS tersebut di kota Pekanbaru dikarenakan Pekanbaru sebagai tempat persinggahan dari beberapa wilayah. Selain itu, penularan HIV AIDS tidak hanya disebabkan dari berhubungan seks. Namun, juga dapat disalurkan melalui jarum suntik dan alat transfusi darah.
"Jadi tidak hanya dari sex bebas saja. Penularan dapat dari jarum suntik dan transfusi darah. Untuk itu kita telah menegaskan untuk penggunaan jarum suntik hanya boleh sekali pakai," terang Amin.
Amin juga menyebut, berdasarkan data yang ada, peredaran HIV AIDS sendiri paling banyak didapati pada kaum wanita.
"Penderita HIV itu kalau kita lihat dari laporan, ada laki-laki, ibu hamil, Transgender, atau pasien TB yang terkena HIV. Dari pelaporan itu cenderung yang terpapar wanita atau ibu hamil. Karena mereka yang otomatis terdeteksi apabila melakukan cek kehamilan atau kesehatan lainnya. Sementara yang laki-laki kan jarang," jelas Amin.
Dari laporan tersebut juga didapati penderita HIV AIDS yang terbanyak, berada pada wilayah pinggiran kota Pekanbaru. "Untuk daerah yang cenderung tinggi penderitanya, itu biasanya di daerah pinggiran. Tadi dari laporan ada di daerah Rejosari, dan lainnya," ujarnya. rpz
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, angka penderita HIV AIDS cenderung meningkat. Hal tersebut disebabkan Kota Pekanbaru sebagai daerah transit.
"Sampai saat ini ada 1.842 penderita HIV, itu data dari 2004 sampai September ini. Kita akui angka ini cenderung meningkat," kata Muhammad Amin, hari ini.
Menurutnya, peningkatan jumlah penderita HIV AIDS tersebut di kota Pekanbaru dikarenakan Pekanbaru sebagai tempat persinggahan dari beberapa wilayah. Selain itu, penularan HIV AIDS tidak hanya disebabkan dari berhubungan seks. Namun, juga dapat disalurkan melalui jarum suntik dan alat transfusi darah.
"Jadi tidak hanya dari sex bebas saja. Penularan dapat dari jarum suntik dan transfusi darah. Untuk itu kita telah menegaskan untuk penggunaan jarum suntik hanya boleh sekali pakai," terang Amin.
Amin juga menyebut, berdasarkan data yang ada, peredaran HIV AIDS sendiri paling banyak didapati pada kaum wanita.
"Penderita HIV itu kalau kita lihat dari laporan, ada laki-laki, ibu hamil, Transgender, atau pasien TB yang terkena HIV. Dari pelaporan itu cenderung yang terpapar wanita atau ibu hamil. Karena mereka yang otomatis terdeteksi apabila melakukan cek kehamilan atau kesehatan lainnya. Sementara yang laki-laki kan jarang," jelas Amin.
Dari laporan tersebut juga didapati penderita HIV AIDS yang terbanyak, berada pada wilayah pinggiran kota Pekanbaru. "Untuk daerah yang cenderung tinggi penderitanya, itu biasanya di daerah pinggiran. Tadi dari laporan ada di daerah Rejosari, dan lainnya," ujarnya. rpz