Jorge Lorenzo Ungkap Momen Terbaik, Termasuk Kontroversi dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez
D'On, Valencia (Spanyol),- Pada MotoGP Valencia akhir pekan ini, Jorge Lorenzo mengumumkan keputusan pensiunnya setelah MotoGP 2019 berakhir.
Selama 18 tahun karirnya di MotoGP, Jorge Lorenzo punya banyak sekali momen menarik, baik untuk pribadinya sendiri, pembalap lain, dan juga fans-nya.
"Sulit untuk memilih 1, karena beruntungnya aku hidup dengan banyak sekali momen bagus," ungkap Lorenzo dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Tapi jika aku disuruh memilih, yang terbaik adalah Malaysia 2020, karena aku meraih gelar terpenting dari seluruh pembalap di dunia ini yang bisa diraih, itu membuatkan merasa bebas, sangat puas," jelas Lorenzo menjelaskan raihan gelar kelas MotoGP pertamanya.
Tapi, Lorenzo tidak mau jika cuma ada 1 momen saja, karena X-Fuera punya segudang prestasi.
"Lima momen terbaikku, pertama adalah kemenanganku pertama (kelas 125 cc) di Brasil 2003, kemenangan pertama (kelas 250 cc) pertama di Valencia 2006, lalu tentu gelar pertamaku di kelas MotoGP 2010," sambungnya.
"Aku juga akan menaruh Assen 2013 karena aku bisa melakukan hal luar biasa yang menunjukkan bahwa kita bisa memaksa tubuh kita hingga batasnya," imbuhnya.
Untuk momen tersebut cukup unik, karena Lorenzo tidak memenangkan balapannya.
Tapi, ada kisah luar biasa.
Awalnya dimulai ketika Lorenzo mengalami crash parah di sesi FP2, mengalami patah tulang selangka.
Lorenzo langsung diterbangkan ke Barcelona untuk menjalani operasi, dengan melewatkan sesi kualifikasi.
Beberapa jam setelah operasi selesai, Lorenzo bisa hadir kembali di Assen dan mendapat izin untuk balapan meski start dari posisi ke-12 (posisi paling akhir di kualifikasi 2).
Yang luar biasa, Lorenzo bisa menyelesaikan balapan, dan bisa finis ke-5 sob.
"Dan terakhir mungkin adalah gelar juara terakhirku, di sini, Valencia 2015," imbuhnya.
Di 2015, Jorge Lorenzo bersaing langsung dengan sang rekan, Valentino Rossi, hingga seri-seri akhir.
Kejadian dimulai di Sepang, seri sebelum Valencia, dimana saat itu Lorenzo dan Rossi sedang saling mengejar poin untuk gelar juara.
Rossi yang mencoba merangsek ke depan merasa sengaja dihalang-halangi Marc Marquez. Hingga akhirnya Rossi kedapatan sengaja menyenggol motor Marquez hingga jatuh.
Banyak yang menyebut Marquez sengaja menghalang-halangi Rossi untuk membantu Lorenzo meraih gelar juara dunia.
Faktor dari bangsa yang sama disebut jadi alasannya, meski tuduhan tersebut tidak terbukti.
Peristiwa itu jadi viral dan kita ingat dengan nama 'Sepang Clash 2015'.
Rossi dijatuhi hukuman start paling belakang di seri selanjutnya di Valencia.
Setelah itu penentuan gelar harus dilakukan di Valencia.
Rossi yang start dari posisi belakang tentunya hampir mustahil mengejar Lorenzo.
Pada akhirnya Lorenzo berhasil meraih gelar juara dunia ke-5-nya dengan memenangkan balapan di Valencia.
Rossi sendiri berhasil tampil luar biasa dengan meraih posisi ke-4, tapi sayang tidak bisa mengejar poin Lorenzo.
Gridoto.com
Selama 18 tahun karirnya di MotoGP, Jorge Lorenzo punya banyak sekali momen menarik, baik untuk pribadinya sendiri, pembalap lain, dan juga fans-nya.
"Sulit untuk memilih 1, karena beruntungnya aku hidup dengan banyak sekali momen bagus," ungkap Lorenzo dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Tapi jika aku disuruh memilih, yang terbaik adalah Malaysia 2020, karena aku meraih gelar terpenting dari seluruh pembalap di dunia ini yang bisa diraih, itu membuatkan merasa bebas, sangat puas," jelas Lorenzo menjelaskan raihan gelar kelas MotoGP pertamanya.
Tapi, Lorenzo tidak mau jika cuma ada 1 momen saja, karena X-Fuera punya segudang prestasi.
"Lima momen terbaikku, pertama adalah kemenanganku pertama (kelas 125 cc) di Brasil 2003, kemenangan pertama (kelas 250 cc) pertama di Valencia 2006, lalu tentu gelar pertamaku di kelas MotoGP 2010," sambungnya.
"Aku juga akan menaruh Assen 2013 karena aku bisa melakukan hal luar biasa yang menunjukkan bahwa kita bisa memaksa tubuh kita hingga batasnya," imbuhnya.
Untuk momen tersebut cukup unik, karena Lorenzo tidak memenangkan balapannya.
Tapi, ada kisah luar biasa.
Awalnya dimulai ketika Lorenzo mengalami crash parah di sesi FP2, mengalami patah tulang selangka.
Lorenzo langsung diterbangkan ke Barcelona untuk menjalani operasi, dengan melewatkan sesi kualifikasi.
Beberapa jam setelah operasi selesai, Lorenzo bisa hadir kembali di Assen dan mendapat izin untuk balapan meski start dari posisi ke-12 (posisi paling akhir di kualifikasi 2).
Yang luar biasa, Lorenzo bisa menyelesaikan balapan, dan bisa finis ke-5 sob.
"Dan terakhir mungkin adalah gelar juara terakhirku, di sini, Valencia 2015," imbuhnya.
Di 2015, Jorge Lorenzo bersaing langsung dengan sang rekan, Valentino Rossi, hingga seri-seri akhir.
Kejadian dimulai di Sepang, seri sebelum Valencia, dimana saat itu Lorenzo dan Rossi sedang saling mengejar poin untuk gelar juara.
Rossi yang mencoba merangsek ke depan merasa sengaja dihalang-halangi Marc Marquez. Hingga akhirnya Rossi kedapatan sengaja menyenggol motor Marquez hingga jatuh.
Banyak yang menyebut Marquez sengaja menghalang-halangi Rossi untuk membantu Lorenzo meraih gelar juara dunia.
Faktor dari bangsa yang sama disebut jadi alasannya, meski tuduhan tersebut tidak terbukti.
Peristiwa itu jadi viral dan kita ingat dengan nama 'Sepang Clash 2015'.
Rossi dijatuhi hukuman start paling belakang di seri selanjutnya di Valencia.
Setelah itu penentuan gelar harus dilakukan di Valencia.
Rossi yang start dari posisi belakang tentunya hampir mustahil mengejar Lorenzo.
Pada akhirnya Lorenzo berhasil meraih gelar juara dunia ke-5-nya dengan memenangkan balapan di Valencia.
Rossi sendiri berhasil tampil luar biasa dengan meraih posisi ke-4, tapi sayang tidak bisa mengejar poin Lorenzo.
Gridoto.com