Merapi Kembali Meletus, Status Tetap Waspada
D'On, Sleman (Jateng),- Gunung Merapi kembali meletus, Minggu (17/11) pukul 10.46 WIB. Peristiwa ini hanya berselang satu pekan dengan fenomena awan panas letusan yang terjadi pada Sabtu (9/11) lalu.
Kolom letusan pada Minggu (17/11) kemarin teramati setinggi 1 kilometer dengan warna asap kelabu. Kejadian ini dilaporkan mengakibatkan hujan abu tipis di seputaran Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang berjarak 15 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, letusan ini disebabkan masih adanya suplai magma dari dalam. Kondisi ini ditandai dengan adanya gempa vulkanik dan akumulasi gas.
"Potensi ancaman bahaya masih sama yaitu berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava, dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terang Hanik, Minggu (17/11).
Saat ini, status aktivitas Merapi dinyatakan masih berada pada level Waspada. Letusan ini juga memunculkan awan panas meski pun intensitasnya kecil karena masih ada material kubah lava yang terbongkar.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, tidak ada laporan kejadian hujan abu di wilayah Sleman. "Angin bertiup ke barat. Tidak terpantau hujan abu di daerah Sleman, mandaliem (aman, terkendali, ayem tentrem)," ungkapnya.
Area Dusun Pangukerjo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan yang hanya berjarak 6 kilometer dari puncak Merapi juga nihil laporan hujan abu. Aktivitas wisata di objek Kaliurang juga masih berjalan normal.
(SM Network)
Kolom letusan pada Minggu (17/11) kemarin teramati setinggi 1 kilometer dengan warna asap kelabu. Kejadian ini dilaporkan mengakibatkan hujan abu tipis di seputaran Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang berjarak 15 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, letusan ini disebabkan masih adanya suplai magma dari dalam. Kondisi ini ditandai dengan adanya gempa vulkanik dan akumulasi gas.
"Potensi ancaman bahaya masih sama yaitu berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava, dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," terang Hanik, Minggu (17/11).
Saat ini, status aktivitas Merapi dinyatakan masih berada pada level Waspada. Letusan ini juga memunculkan awan panas meski pun intensitasnya kecil karena masih ada material kubah lava yang terbongkar.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, tidak ada laporan kejadian hujan abu di wilayah Sleman. "Angin bertiup ke barat. Tidak terpantau hujan abu di daerah Sleman, mandaliem (aman, terkendali, ayem tentrem)," ungkapnya.
Area Dusun Pangukerjo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan yang hanya berjarak 6 kilometer dari puncak Merapi juga nihil laporan hujan abu. Aktivitas wisata di objek Kaliurang juga masih berjalan normal.
(SM Network)