Breaking News

Balas Dendam, AS Serang Basis Militan Pro-Iran di Irak dan Suriah Tewaskan 25 Orang


D'On, Washington (AS),- Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan balasan terhadap basis kelompok militan Kataib Hezbollah di Irak dan Suriah, Minggu (29/12/2019). Aksi militer ini sebagai respons atas terbunuhnya seorang kontraktor sipil AS akibat hantaman roket di pangkalan militer Irak pada Jumat (27/12/2019).

Sumber-sumber keamanan AS dan Irak mengatakan, setidaknya 25 militan tewas dan sekitar 55 lainnya mengalami luka dalam tiga serangan udara AS di Suriah dan Irak pada Minggu malam.

Di antara korban tewas tersebut merupakan empat komandan Kataib Hezbollah. Salah satu serangan menargetkan markas besar militan di dekat Distrik Qaim, perbatasan dengan Suriah.

Hal senada disampaikan Departemen Pertahanan AS yang menyatakan ada tiga lokasi kelompok militan Syiah pro-Iran yang menjadi target serangan, yakni satu berada di Irak dan dua di Suriah.

Lokasi-lokasi itu termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan pusat komando yang digunakan kelompok itu untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan koalisi AS.

Seorang pejabat AS mengatakan, serangan ke tiga lokasi itu dilakukan oleh jet tempur F-15.

AS menuduh Kataib Hezbollah meluncurkan lebih dari 30 roket pada Jumat yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS serta melukai empat pasukan AS dan dua personel Pasukan Keamanan Irak di dekat Kota Kirkuk.

"Menanggapi serangan berulang Kataib Hizbollah (KH) di pangkalan Irak yang menjadi basis pasukan koalisi Operation Inherent Resolve (OIR), pasukan AS melakukan serangan defensif yang terukur yang diharapkan akan menurunkan kemampuan KH dalam melakukan serangan terhadap pasukan koalisi OIR di masa mendatang," kepala juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman.

Presiden AS Donald Trump sudah diberitahu mengenai serangan itu oleh Penasihat Keamanan Nasional. Saat itu Trump sedang beradi di resort-nya di Mar a Lago, Palm Beach, Florida.

"Apa yang kami lakukan adalah melakukan respons tegas yang memperjelas apa yang Presiden Trump katakan selama berbulan-bulan, yakni kami tidak akan mendukung Republik Islam Iran mengambil tindakan yang membahayakan warga AS," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper terbang ke Florida untuk memberi tahu Trump tentang aktivitas militer di Irak dan Suriah dalam 3 hari terakhir.

"Ini bukan serangan pertama terhadap fasilitas khusus Irak atau yang lainnya di mana nyawa warga AS berada dalam risiko," kata Pompeo.

Inews