Bertemu Para Tuo Silek, Mahyeldi Berencana Bangun Gelanggang Hidupkan Silat Tradisi
D'On, Padang,- Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah bertemu dengan seratusan tuo silek di Balaikota Padang, Rabu (11/12/2019). Dalam pertemuan itu walikota dan para tuo silek berdilog terkait pelestarian dan pengembangan silek atau pencak silat.
Dalam pertemuan yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang ini, para tuo silek mengutarakan keinginan untuk menghidupkan gelanggang – gelanggang silek. Setidaknya gelanggang silek itu bisa menjadi pusat kegiatan anak nagari di masing – masing kecamatan.
“Kami ingin menghidupkan gelanggang silek di tiap nagari atau setidaknya satu di masing – masing kecamatan, ” kata H. Ongga, mewakili para tuo silek.
Ongga mengatakan, ada 62 sasaran silek di Kota Padang yang menunggu intervensi pemerintah. “Kami butuh gelanggang untuk ajang ekspresi, kompetisi sekaligus bersilaturahmi,” imbuhnya.
Dia juga menyebut ada 200-an tuo silek di Kota Padang yang sebagian sudah diakomodir dan mendapatkan insentif dari Pemko Padang. “Kami ingin semuanya bisa diakomodir dan mendapatkan insentif, ” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Padang menyatakan, sangat mendukung keinginan tuo silek untuk terus menghidupkan silek tradisi. Hal itu sejalan dengan program Pemko Padang terkait pembngunan berbasis budaya dan pariwisata.
“Pelestarian dan pengembangan silek tradisional termasuk program pembangunan berbasis budaya dan pariwisata yang menjadi salah satu fokus kita, ” ujar Mahyeldi.
Dia mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu pengurus pusat Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) di Jakarta. Dari pertemuan itu ada rencana pembangunan gelanggang silek yang representatif.
“Kita membutuhkan lahan untuk pembangunan gelanggang, kira – kira lima hektar. Tentu dikembalikan kepada kita semua untuk menyediakan lahannya, ” kata Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Arfian mengatakan, silek tradisi bisa lebih hidup melalui event – event budaya, seperti Festival Siti Nurbaya.
Dia juga setuju dengan gagasan menghidupkan gelanggang silih baganti di nagari. “Melalui event festival, kita hidupkan silek tradisi. Termasuk membenahi lagi gelanggang silih baganti yang ada. Hal ini nanti bisa dikoordinasikan dengan dinas terkait,” kata Arfian.
Di kesempatan ini tuo silek juga didampingi Ketua IPSI Kota Padang, Endrizal dan beberapa pengurus.
(hms pdg)
Dalam pertemuan yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang ini, para tuo silek mengutarakan keinginan untuk menghidupkan gelanggang – gelanggang silek. Setidaknya gelanggang silek itu bisa menjadi pusat kegiatan anak nagari di masing – masing kecamatan.
“Kami ingin menghidupkan gelanggang silek di tiap nagari atau setidaknya satu di masing – masing kecamatan, ” kata H. Ongga, mewakili para tuo silek.
Ongga mengatakan, ada 62 sasaran silek di Kota Padang yang menunggu intervensi pemerintah. “Kami butuh gelanggang untuk ajang ekspresi, kompetisi sekaligus bersilaturahmi,” imbuhnya.
Dia juga menyebut ada 200-an tuo silek di Kota Padang yang sebagian sudah diakomodir dan mendapatkan insentif dari Pemko Padang. “Kami ingin semuanya bisa diakomodir dan mendapatkan insentif, ” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Padang menyatakan, sangat mendukung keinginan tuo silek untuk terus menghidupkan silek tradisi. Hal itu sejalan dengan program Pemko Padang terkait pembngunan berbasis budaya dan pariwisata.
“Pelestarian dan pengembangan silek tradisional termasuk program pembangunan berbasis budaya dan pariwisata yang menjadi salah satu fokus kita, ” ujar Mahyeldi.
Dia mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu pengurus pusat Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) di Jakarta. Dari pertemuan itu ada rencana pembangunan gelanggang silek yang representatif.
“Kita membutuhkan lahan untuk pembangunan gelanggang, kira – kira lima hektar. Tentu dikembalikan kepada kita semua untuk menyediakan lahannya, ” kata Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Arfian mengatakan, silek tradisi bisa lebih hidup melalui event – event budaya, seperti Festival Siti Nurbaya.
Dia juga setuju dengan gagasan menghidupkan gelanggang silih baganti di nagari. “Melalui event festival, kita hidupkan silek tradisi. Termasuk membenahi lagi gelanggang silih baganti yang ada. Hal ini nanti bisa dikoordinasikan dengan dinas terkait,” kata Arfian.
Di kesempatan ini tuo silek juga didampingi Ketua IPSI Kota Padang, Endrizal dan beberapa pengurus.
(hms pdg)