Mahyeldi: Sejarah Pejuangan PDRI Perlu Difilmkan
D'On, Padang,- Ketua Forum Bela Negara (FBN) Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menilai perlu adanya film-film yang mengisahkan sejarah perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Disamping itu juga perlu adanya buku-buku tentang sejarah PDRI tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Bela Negara Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah usai membuka Napak Tilas Perjuangan PDRI dalam rangka peringatan Hari Bela Negara (HBN) Tingkat Kota Padang 2019 di Jorong Sungai Sirah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (16/12/2019).
Mahyeldi yang juga Wali Kota Padang itu menambahkan, jika sejarah PDRI tersebut difilmkan, baik bentuk film dokumenter dan jenis filmnya lainnya, maka menjadi bukti konkrit sejarah PDRI di Sumatera Barat. Disamping itu, jika dibukukan akan menjadi muatan lokal baru disekolah-sekolah. "Melalui Napak Tilas kita mengharapkan feedbeck tersebut agar Napak Tilas yang kita laksanakan beberapa hari ini betul-betul berarti," tambahnya
Lebih jauh dijelaskannya, PDRI dibentuk setelah pemimpin Indonesia Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada 19 Desember 1994. Sebelum ditangkap Soekarno memberikan mandat kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara untuk membuat pemerintah sementara yang dikenal dengan Pemerintah Darurat Republik Indonesia.
Untuk mengenang sejarah PDRI tersebut, Pemerintah Indonesia membangun monumen nasional Bela Negara. Dan berdasarkan berdasarkan keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2006 ditetapkan pula sebagai Hari Bela Negara.
"Jika momen sejarah yang panjang ini dapat didokumentasikan dengan sangat baik, tentunya dapat mengajarkan kepada generasi muda tentang semangat cinta tanah air. Membangun semangat kekompakan serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota yang diwakili Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lima Puluh Kota Herman Azmar menyambut hangat dan mendukung ide dari Ketua Forum Bela Negara Sumatera Barat itu. Pembukuan dan dokumentasi acara Napak Tilas ini akan memberikan dampak positif kepada generasi muda untuk kembali mengenang pahlawan yang telah berhasil membantu kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Wali Nagari Koto Tinggi Anton mengucapkan terimakasih kepada Pemko Padang yang telah melaksanakan acara Napak Tilas di Monumen Nasional ini.
(hms Pdg)
Hal itu disampaikan Ketua Forum Bela Negara Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah usai membuka Napak Tilas Perjuangan PDRI dalam rangka peringatan Hari Bela Negara (HBN) Tingkat Kota Padang 2019 di Jorong Sungai Sirah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (16/12/2019).
Mahyeldi yang juga Wali Kota Padang itu menambahkan, jika sejarah PDRI tersebut difilmkan, baik bentuk film dokumenter dan jenis filmnya lainnya, maka menjadi bukti konkrit sejarah PDRI di Sumatera Barat. Disamping itu, jika dibukukan akan menjadi muatan lokal baru disekolah-sekolah. "Melalui Napak Tilas kita mengharapkan feedbeck tersebut agar Napak Tilas yang kita laksanakan beberapa hari ini betul-betul berarti," tambahnya
Lebih jauh dijelaskannya, PDRI dibentuk setelah pemimpin Indonesia Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada 19 Desember 1994. Sebelum ditangkap Soekarno memberikan mandat kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara untuk membuat pemerintah sementara yang dikenal dengan Pemerintah Darurat Republik Indonesia.
Untuk mengenang sejarah PDRI tersebut, Pemerintah Indonesia membangun monumen nasional Bela Negara. Dan berdasarkan berdasarkan keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2006 ditetapkan pula sebagai Hari Bela Negara.
"Jika momen sejarah yang panjang ini dapat didokumentasikan dengan sangat baik, tentunya dapat mengajarkan kepada generasi muda tentang semangat cinta tanah air. Membangun semangat kekompakan serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota yang diwakili Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lima Puluh Kota Herman Azmar menyambut hangat dan mendukung ide dari Ketua Forum Bela Negara Sumatera Barat itu. Pembukuan dan dokumentasi acara Napak Tilas ini akan memberikan dampak positif kepada generasi muda untuk kembali mengenang pahlawan yang telah berhasil membantu kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Wali Nagari Koto Tinggi Anton mengucapkan terimakasih kepada Pemko Padang yang telah melaksanakan acara Napak Tilas di Monumen Nasional ini.
(hms Pdg)