Mengenal Fenomena 'Staycation' dan Manfaatnya
Dirgantaraonline,- Beberapa tahun belakangan, istilah 'staycation' atau kependekan dari 'stay-vacation', menjadi tren yang semakin berkembang di kalangan wisatawan.
Jika dulu liburan identik dengan perjalanan panjang ke kota, pulau, atau negara lain, kini wisatawan mencari cara untuk bisa berlibur di kota sendiri. Salah satu caranya adalah dengan 'staycation', yaitu menginap di hotel sambil memanjakan diri di sela-sela rutinitas.
Menurut data dari lembaga non-profit AARP, hampir setengah generasi milenial (49 persen) memiliki rencana liburan domestik, entah itu dengan liburan keluarga, liburan musim panas, atau hanya sekedar 'staycation' dan melakukan liburan singkat di akhir pekan tanpa harus bepergian ke tempat jauh.
Tren ini didukung juga dengan semakin tingginya variasi hotel dan penginapan yang menawarkan fasilitas lengkap untuk memanjakan para wisatawan.
Untuk memfasilitasi para wisatawan yang ingin melakukan staycation bersama orang-orang terdekat, Traveloka telah bekerja sama dengan ribuan hotel berbintang di seluruh Indonesia agar pilihan staycation lebih beragam. Berikut ini adalah lima manfaat staycation sebagai refreshing singkat di tengah rutinitas:
1. Memberikan quality time optimal tanpa persiapan yang memakan waktu
Ketika merencanakan liburan ke kota atau negara lain, seorang wisatawan tentu harus melakukan riset dan persiapan yang memakan waktu, entah itu mencari tiket terjangkau, merencanakan akses transportasi, hingga mempersiapkan kebutuhan si kecil selama perjalanan.
Dengan 'staycation', kini semua orang bisa menikmati quality time optimal bersama orang-orang terdekat tanpa melakukan persiapan yang memakan waktu. Mereka hanya perlu check-in di hotel pilihan dan bisa segera beristirahat dan memanjakan diri.
Menurut data dari AARP, motivasi terbesar generasi baby boomers berlibur adalah untuk rileks dan beristirahat (49 persen), serta refreshing sejenak dari rutinitas kehidupan sehari-hari (47 persen).
Sementara itu, studi Generation Alpha & Family Travel Trends pada tahun 2019 menunjukkan bahwa 95 persen wisatawan keluarga mencari tipe liburan yang bisa membuat semua anggota keluarga senang dan terhibur.
Hal-hal inilah yang membuat 'staycation' cocok untuk dinikmati oleh semua tipe wisatawan. Tanpa perlu menabung berbulan-bulan atau melakukan riset mendalam, kini semua orang bisa berlibur singkat tanpa stres!
2. Meningkatkan keakraban dengan orang-orang terdekat
'Staycatio'n dapat meningkatkan keakraban dengan orang-orang terdekat, baik keluarga maupun teman-teman. Seringkali, ketika sedang berkumpul di rumah atau tempat lain, setiap orang sibuk dengan pekerjaan atau gawainya masing-masing.
Menghabiskan akhir pekan di rumah bukan berarti orang tua bisa menikmati waktu bersantai dengan anak-anak. Sebaliknya, mungkin banyak pekerjaan rumah yang menunggu, seperti mencuci mobil, membereskan rumah, dan mencuci pakaian.
Dengan melakukan 'staycation', gangguan dan distraksi dari dunia luar bisa diminimalisir. Orang tua yang bepergian dengan anak-anak bisa terlepas dari beban pekerjaan rumah dan fokus untuk menikmati waktu yang berharga bersama si kecil.
3. Terbuka pada pengalaman-pengalaman baru
Pada dasarnya, 'staycation' hampir serupa dengan liburan biasa. Wisatawan bisa refreshing dan menyegarkan pikiran sambil mencoba berbagai hal baru.
Walaupun hanya melakukan staycation di hotel-hotel yang terletak di kota domisili, namun wisatawan bisa mencoba kafe atau restoran baru, memanjakan diri dengan perawatan kecantikan atau pijat, atau mengikuti kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti kelas memasak dan walking tour berkeliling kota.
Selain itu, tentu wisatawan juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata atau spot kuliner unik di dalam kota yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Ketika sedang 'staycation', ubahlah cara pandang terhadap kota Anda. Nikmati momen-momen 'staycation' dengan menjadi "turis" di kota sendiri!
4. Memberikan anggaran lebih untuk memanjakan diri
Salah satu elemen termahal dalam merencanakan liburan adalah biaya transportasi, baik pesawat, mobil, kereta, maupun akses transportasi di dalam kota.
Dengan 'staycation', wisatawan dapat menghemat anggaran liburan karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.
Sebagai gantinya, anggaran ini dapat dipakai untuk memanjakan diri dengan menikmati hidangan bintang lima atau mendatangi konser dan festival yang sedang diadakan di dalam kota.
5. Mendapatkan momen refreshing tanpa menghabiskan cuti
Salah satu alasan mengapa 'staycation' semakin diminati adalah karena liburan 'mini' ini tidak menghabiskan jatah cuti.
Bagi pekerja kantoran maupun pegawai negeri, jatah cuti dari tempat kerja biasanya dibatasi dengan kisaran 12 hari per tahun. Dengan melakukan staycation, wisatawan tidak perlu menghabiskan jatah cuti karena mereka dapat menginap sehari atau dua hari di akhir pekan untuk mengisi kembali tenaga sebelum memulai kembali kerja.
Itu dia lima manfaat 'staycation' sebagai salah satu cara refreshing di tengah penatnya kesibukan sehari-hari!
Nah, untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin memanjakan diri, Traveloka telah bermitra dengan ratusan ribu hotel berbintang yang siap melayani wisatawan dengan keramahan bintang lima.Mulai dari hotel termewah di Jakarta sampai hotel Instagramable di berbagai kota, kini wisatawan bisa mendapatkan lokasi staycation terbaik untuk quality time yang maksimal!
(Dinda)