Breaking News

Pasca Dirut Garuda Indonesia Dipecat, Pengusaha Ingin Harga Tiket Pesawat Turun

Poto: ari ashkara
D'On, Jakarta,- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara atas penyelundupan onderdil Harley Davidson klasik keluaran 1970-an. Pencopotan dilakukan usai audit internal terhadap perusahaan pelat merah tersebut rampung.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani berharap, pencopotan Dirut Garuda Indonesia akan menjadi momentum untuk mendorong penurunan harga tiket. Paling tidak, nantinya harga tiket diharapkan bisa bersaing seperti di negara lain.

"Ya, kita berharap. Paling tidak menjadi kompetitif. Kalau yang kemarin terjadi itu, yang di rasakan masyarakat, memang tiket itu tidak kompetitif," ujar Hariyadi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/12).

Selama ini, harga tiket di Indonesia tidak seperti negara lain. Di mana, untuk Low Cost Carrier (LCC) atau pesawat berbiaya rendah biasanya mengenakan harga yang lebih bersahabat dan terjangkau oleh masyarakat.

"Dibandingkan dengan rute yang sama di ASEAN maupun Eropa sama-sama penerbangan 1 sampai 2 jam, kalau bicara LCC kita lebih mahal. Pokoknya di mana tidak ada kompetisi pasti harganya mahal. Kalau ada kompetitor, harga murah," jelasnya.

Harga tiket pesawat mahal membuat masyarakat menderita. Terutama wilayah Indonesia bagian Timur. "Tidak fair lah rakyat dirugikan. Apalagi wilayah timur sangat terganggu banget. Terjadi penurunan kunjungan traveler," tandasnya.

(Mond/RP)