Presiden Meksiko Bertemu Jaksa Agung AS Perangi Kartel Narkoba
D'On, Mexico City (Meksiko),- Presiden Meksiko Andreas Manuel Lopez Obrador telah mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), William Barr membahas ancaman kartel narkoba di Meksiko. Lopez Obrador mengatakan bahwa pertemuan tersebut berjalan dengan baik.
Barr memahami konstitusi kami mengharuskan kami untuk mematuhi prinsip-prinsip kerja sama untuk pembangunan dan non-intervensi dalam urusan luar negeri. Dengan cara ini, kami akan selalu dapat bekerja sama, tulis Lopez Obrador dalam akun Twitternya, Kamis (5/11).
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump akan menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai kelompok teroris. Pasalnya, mereka dianggap memiliki peran dalam perdagangan narkoba dan manusia.
Dalam hukum AS, setelah suatu kelompok ditetapkan sebagai organisasi teroris, mereka dilarang memasuki wilayah AS dengan ancaman deportasi. Selain itu, lembaga keuangan yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut, diminta untuk memblokir akses dan segera melapor ke AS.
Mereka akan disebut (sebagai teroris). Saya telah mempertimbangkannya selama 90 hari terakhir. Anda tahu, tidak semudah itu membuat keputusan. Anda harus melalui proses, kata Trump, dikutip dari Reuters, Rabu (27/11).
Adapun, keputusan yang akan ditetapkan Trump muncul setelah sembilan warga Amerika tewas dalam serangan di Meksiko utara. Trump juga sempat menawarkan bantuan kepada Meksiko dalam memerangi kartel-kartel narkoba.
Gatra
Barr memahami konstitusi kami mengharuskan kami untuk mematuhi prinsip-prinsip kerja sama untuk pembangunan dan non-intervensi dalam urusan luar negeri. Dengan cara ini, kami akan selalu dapat bekerja sama, tulis Lopez Obrador dalam akun Twitternya, Kamis (5/11).
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump akan menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai kelompok teroris. Pasalnya, mereka dianggap memiliki peran dalam perdagangan narkoba dan manusia.
Dalam hukum AS, setelah suatu kelompok ditetapkan sebagai organisasi teroris, mereka dilarang memasuki wilayah AS dengan ancaman deportasi. Selain itu, lembaga keuangan yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut, diminta untuk memblokir akses dan segera melapor ke AS.
Mereka akan disebut (sebagai teroris). Saya telah mempertimbangkannya selama 90 hari terakhir. Anda tahu, tidak semudah itu membuat keputusan. Anda harus melalui proses, kata Trump, dikutip dari Reuters, Rabu (27/11).
Adapun, keputusan yang akan ditetapkan Trump muncul setelah sembilan warga Amerika tewas dalam serangan di Meksiko utara. Trump juga sempat menawarkan bantuan kepada Meksiko dalam memerangi kartel-kartel narkoba.
Gatra