Corona Mewabah, Ternyata Ada Lab Virus Berbahaya di Wuhan
D'On, Tiongkok,- Virus corona terus mewabah di Wuhan, China. Fokus kini mengarah ke laboratorium virus berbahaya yang ada di sana.
Hingga kini korban virus corona sudah ada 1.000 orang dirawat dan 41 orang meninggal. Ternyata, ada sebuah laboratorium penelitian untuk patogen-patogen yang berbahaya.
Namanya Wuhan National Biosafety Laboratory. Lab ini dibuka pada Januari 2018. Lab ini dirancang dengan standar biosafety level 4 (BSL 4) yang pertama di China.
Artinya di sana siap menangani virus dan patogen paling berbahaya di dunia seperti SARS dan Ebola.
Diberitakan Daily Mail, laboratorium ini berlokasi 32 km dari Pasar Seafood Huanan. Ini adalah pasar yang diduga menjadi asal muasal penyebaran virus corona.
"Untuk saat ini tidak ada alasan untuk mencurigainya," kata pakar mikobiologi Richard Ebright dari Universitas Rutgers.
Yang jelas, Guizhen Wu dalam jurnal Biosafety and Health menulis pada Januari 2018 bahwa sejak insiden virus SARS lolos dari sebuah lab di China tahun 2004, Kementerian Kesehatan China membangun beberapa lab untuk patogen tingkat tinggi seperti SARS, virus corona dan virus influenza pandemik. Namun dimana lokasi labnya, itu tidak dijelaskan.
Pembangunan Wuhan National Biosafety Laboratory juga tidak luput dari kritik. Diberitakan Nature pada 22 Februari 2017, konsultan biosafety dari AS, Tim Trevan mengkhawatirkan keberadaan lab ini, terkait dengan gaya China yang suka menutupi informasi.
Penah ada kejadian virus SARS lolos dari lab di Beijing, dan kini Wuhan punya lab yang menangani virus paling berbahaya di dunia. Kalau menganut informasi tertutup, dan ada insiden, maka itu risikonya sangat besar. Kata Trevan, keterbukaan informasi adalah penting untuk menjaga lab BSL-4 tetap aman.
"Sudut pandang beragam, struktur rata dimana semua orang bisa bicara dan keterbukaan informasi adalah penting," kata dia.
(RKC)
Hingga kini korban virus corona sudah ada 1.000 orang dirawat dan 41 orang meninggal. Ternyata, ada sebuah laboratorium penelitian untuk patogen-patogen yang berbahaya.
Namanya Wuhan National Biosafety Laboratory. Lab ini dibuka pada Januari 2018. Lab ini dirancang dengan standar biosafety level 4 (BSL 4) yang pertama di China.
Artinya di sana siap menangani virus dan patogen paling berbahaya di dunia seperti SARS dan Ebola.
Diberitakan Daily Mail, laboratorium ini berlokasi 32 km dari Pasar Seafood Huanan. Ini adalah pasar yang diduga menjadi asal muasal penyebaran virus corona.
"Untuk saat ini tidak ada alasan untuk mencurigainya," kata pakar mikobiologi Richard Ebright dari Universitas Rutgers.
Yang jelas, Guizhen Wu dalam jurnal Biosafety and Health menulis pada Januari 2018 bahwa sejak insiden virus SARS lolos dari sebuah lab di China tahun 2004, Kementerian Kesehatan China membangun beberapa lab untuk patogen tingkat tinggi seperti SARS, virus corona dan virus influenza pandemik. Namun dimana lokasi labnya, itu tidak dijelaskan.
Pembangunan Wuhan National Biosafety Laboratory juga tidak luput dari kritik. Diberitakan Nature pada 22 Februari 2017, konsultan biosafety dari AS, Tim Trevan mengkhawatirkan keberadaan lab ini, terkait dengan gaya China yang suka menutupi informasi.
Penah ada kejadian virus SARS lolos dari lab di Beijing, dan kini Wuhan punya lab yang menangani virus paling berbahaya di dunia. Kalau menganut informasi tertutup, dan ada insiden, maka itu risikonya sangat besar. Kata Trevan, keterbukaan informasi adalah penting untuk menjaga lab BSL-4 tetap aman.
"Sudut pandang beragam, struktur rata dimana semua orang bisa bicara dan keterbukaan informasi adalah penting," kata dia.
(RKC)