Breaking News

Dinkes Padang Tambah 3 Puskesmas Pengobatan HIV AIDS

D'On, Padang,- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang menambah tiga puskesmas yang dapat melayani pengobatan HIV/AIDS pada 2020.

Kepala Dinkes Kota Padang Feri Mulyani mengungkapkan, tiga puskesmas yang dapat melayani pengobatan HIV/AIDS pada tahun ini yakni Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Andalas, dan Puskesmas Pauh. Sementara sebelumnya dua puskesmas yaitu Puskesmas Bungus dan Puskesmas Seberang Padang telah terlebih dahulu dapat melayani pengobatan HIV/AIDS.

"Total di 2020, sudah ada lima puskesmas kita yang dapat melayani pengobatan penyakit HIV/AIDS," ujarnya saat diseminasi informasi di Media Center Balai Kota Padang, Rabu (22/1/2020) seperti dilansir rri.co.id.

Menurutnya, selain puskesmas, dua rumah sakit juga ditambah untuk dapat melayani pengobatan penyakit mematikan tersebut yakni RSUD Dr Rasidin dan Semen Padang Hospital.

"Kalau rumah sakit dulunya yang hanya melayani pengobatan RSUP M Djamil dan Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo," sebutnya.

Lanjut Feri, ditambahnya puskesmas maupun rumah sakit yang dapat melayani pengobatan HIV/AIDS guna memudahkan penderita dalam mengakses pengobatan. Diharapkan penderita mau berobat ataupun memeriksakan diri, karena telah banyak fasilitas kesehatan yang tersedia.

"Semua puskesmas di Kota Padang yang berjumlah 23 unit, telah dapat melakukan pemeriksaan HIV/AIDS atau screening," ungkapnya.

Feri Mulyani menambahkan, sebagian besar penderita HIV/AIDS yang terdata dan ditemukan berasal dari luar kota bahkan ada yang berasal dari luar Sumatera Barat. Dari 287 kasus HIV/AIDS pada 2019 sebanyak 150 orang atau 52,3 persen penderitanya berasal dari luar Kota Padang.

"Begitu juga pada 2018 dari 447 kasus HIV, sebanyak 268 orang atau 60 persen berasal dari luar Kota Padang," katanya.

Ke depan, guna mengantisipasi HIV dan AIDS, Dinas Kesehatan Kota Padang menggencarkan sosialisasi pada pelajar, tingkat SMP, SMA , guru dan mahasiswa. Kemudian juga melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan pemeriksaan pada ibu hamil dan pasien TB serta tes pada kelompok berisiko, lelaki sesama lelaki, waria, pekerja seks komersial dan warga binaan di rutan dan lapas.

"Kami menargetkan 2030, Kota Padang bebas HIV/AIDS," sebutnya.

(hms pdg)