Heboh Lagi! di Pariaman Sumbar Muncul Indonesia Mercusuar Dunia
D'On, Pariaman (Sumbar),- Belum selesai persoalan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, di Pariaman Sumatera Barat, muncul organisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), dengan jumlah pengikut sekitar 50 orang.
Modus yang digunakan pimpinan ormas tersebut mirip dengan Keraton Agung Sejagat, yakni iming-iming sejumlah uang yang cair setiap bulan sebanyak Rp3 miliar yang konon bersumber dari Bank Swiss.
Ormas Indonesia Mercusuar Dunia muncul pertama kali di Desa Sikapak Timur, Kota Pariaman. Lantaran dianggap meresahkan warga, kemunculannya langsung dihentikan pemerintah daerah setempat pada Kamis (23/1/2020).
"Hal-hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan masyarakat," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar kepada awak media, Jumat (24/1/2020).
Dalam aktivitasnya pihak Indonesia Mercusuar Indonesia mewajikan setiap anggota yang bergabung untuk membayar uang pendaftaran Rp1.750.000 per orang.
Dari hasil penelusuran, kata Genius, organisasi tersebut berpusat di Karawang, Jawa Barat, dan pimpinannya merupakan seorang aparatur sipil negara bernama Djuanda.
Sedangkan pimpinan dari ormas itu, lanjutnya bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur, dan berdomisili di Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman.
Pihaknya menyampaikan organisasi sejenis ini tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pariaman sehingga pihaknya membubarkan serta melepas spanduk yang telah terpasang.
"Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat," ujarnya.
Warga di daerah itu juga diminta wali kota untuk tidak mudah termakan bujuk rayu dengan diiming-imingi uang besar karena ini merupakan sebuah penipuan.
Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan mengatakan, ada unsur tindakan penipuan di dalam organisasi tersebut.
"Sistem yang digunakan pada ormas ini hampir sama dengan raja dan ratu sejagat di Jawa Tengah," katanya.
Kendati demikian, pihak kepolisian belum memproses secara hukum karena belum ada warga yang melapor dirugikan serta karena pengurus baru memasang spanduk.
Sementara Ayattudin, yang merupakan salah seorang pimpinan Indonesia Mercusuar Dunia di Pariaman mengatakan, ia direkrut oleh seseorang bernama Zainal yang tinggal di Padang Pariaman.
Menurutnya, tujuan organisasi itu untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan haknya berupa uang dan membantu negara untuk melunasi utang. Kemudian uang yang dijanjikan akan diberikan kepada anggota organisasi pada 30 Maret 2020 yang dananya dari Bank UBD di Swiss.
Ayattudin juga menyebut, anggota ormas tersebut di Pariaman sudah mencapai 80 orang yang didominasi oleh warga Padang Pariaman dan 50 orang di antaranya telah membayar yang diminta.
(Brito/mond)
Modus yang digunakan pimpinan ormas tersebut mirip dengan Keraton Agung Sejagat, yakni iming-iming sejumlah uang yang cair setiap bulan sebanyak Rp3 miliar yang konon bersumber dari Bank Swiss.
Ormas Indonesia Mercusuar Dunia muncul pertama kali di Desa Sikapak Timur, Kota Pariaman. Lantaran dianggap meresahkan warga, kemunculannya langsung dihentikan pemerintah daerah setempat pada Kamis (23/1/2020).
"Hal-hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan masyarakat," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar kepada awak media, Jumat (24/1/2020).
Dalam aktivitasnya pihak Indonesia Mercusuar Indonesia mewajikan setiap anggota yang bergabung untuk membayar uang pendaftaran Rp1.750.000 per orang.
Dari hasil penelusuran, kata Genius, organisasi tersebut berpusat di Karawang, Jawa Barat, dan pimpinannya merupakan seorang aparatur sipil negara bernama Djuanda.
Sedangkan pimpinan dari ormas itu, lanjutnya bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur, dan berdomisili di Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman.
Pihaknya menyampaikan organisasi sejenis ini tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pariaman sehingga pihaknya membubarkan serta melepas spanduk yang telah terpasang.
"Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat," ujarnya.
Warga di daerah itu juga diminta wali kota untuk tidak mudah termakan bujuk rayu dengan diiming-imingi uang besar karena ini merupakan sebuah penipuan.
Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan mengatakan, ada unsur tindakan penipuan di dalam organisasi tersebut.
"Sistem yang digunakan pada ormas ini hampir sama dengan raja dan ratu sejagat di Jawa Tengah," katanya.
Kendati demikian, pihak kepolisian belum memproses secara hukum karena belum ada warga yang melapor dirugikan serta karena pengurus baru memasang spanduk.
Sementara Ayattudin, yang merupakan salah seorang pimpinan Indonesia Mercusuar Dunia di Pariaman mengatakan, ia direkrut oleh seseorang bernama Zainal yang tinggal di Padang Pariaman.
Menurutnya, tujuan organisasi itu untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan haknya berupa uang dan membantu negara untuk melunasi utang. Kemudian uang yang dijanjikan akan diberikan kepada anggota organisasi pada 30 Maret 2020 yang dananya dari Bank UBD di Swiss.
Ayattudin juga menyebut, anggota ormas tersebut di Pariaman sudah mencapai 80 orang yang didominasi oleh warga Padang Pariaman dan 50 orang di antaranya telah membayar yang diminta.
(Brito/mond)