Breaking News

Investasi Rp314,9 Triliun ke RI, Inilah Pangeran UEA yang Punya Kapal Pesiar Super Mewah

D'On, UEA,- Putera Mahkota Uni Emirat Arab, Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed al-Nahyan, menyiapkan dana investasi dengan jumlah yang luar biasa besar bagi Indonesia. Dia rela merogoh kocek sebesar US$22,8 miliar, atau sekitar Rp314,9 triliun (kurs 13.674 per dolar AS).

Sosok anggota kerajaan ini ialah putra ke-3, dari Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan-pendiri UAE. Dia merupakan sosok yang dikenal dengan kekayaan hartanya.


Sheikh Mohammed Bin Zayed juga diketahui memiliki Superyatch mewah bernama Yas, yang dikenal berharga sangat mahal.

Tidak ada data khusus yang menunjukkan secara spesifik jumlah kekayaan yang dimilikinya. Tapi hal ini sedikit bisa diulik melalui sosok sang ayah, Khalifa bin Zayed Al-Nahyan.

Dilansir arah.com dari laman Businessinsider.sg (16/1), pendiri UAE itu memiliki kekayaan sebesar US$15 miliar (Rp205 triliun). Walaupun kekayaan pangeran MBZ ditulis sebesar US$30 miliar (Rp410 triliun) oleh laman Superyachtfan.com, tidak jelas sumber rujukan yang disebutkan.

Barang-barang mewah yang dimiliki oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed, seakan menunjukkan statusnya sebagai seorang putera mahkota Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu barang mewah yang dimilikinya ialah kapal pesiar mewah bernama Yas.


Panjang kapal yacht ini mencapai 141 meter, kapal rancangan Pierrejean Design Studio itu ditaksir memiliki harga US$180 juta (Rp2,4 triliun).

Latar belakang keluarga sang pangeran, yang merupakan keluarga kerajaan kaya raya, yang mengontrol salah satu ladang minyak terbesar di Timur Tengah, tidak mengherankan jika kekayaan yang dimilikinya sangat berlimpah.

Melansir laman Forbes, pimpinan UAE itu mengendalikan 97,8 miliar barel cadangan minyak. Sebagai keturunan dari marga Al-Nahyan, ia juga mengelola salah satu dana kekayaan negara lewat badan investasi The Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yang memiliki aset sebesar US$830 miliar (Rp11.353 triliun).

Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke UEA beberapa waktu lalu, kedatangannya ternyata membuahkan hasil berupa perjanjian investasi sebesar US$22,89 miliar (Rp314,9 triliun).

Selain itu, pangeran MBZ juga ingin berinvestasi di pulau Indonesia, yang kemudian direspon oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

“Tadi, Crown Prince minta dicarikan satu pulau yang udaranya agak dingin. Pantainya bagus. Ia betul-betul mau investasi di situ, tadi kami tawarkan Tanah Mori untuk masuk ke arah itu nanti dipersiapkan,” ungkap Luhut.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi secara resmi meminta Pangeran MBZ untuk menjadi penasihat soal ibu kota baru Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Putera mahkota yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) itu, juga dilibatkan sebagai dewan pengarah.

(RKC)