Mahyeldi di Mata Azwar Anas: Sosok Ulama, Ninik Mamak dan Cadiak Pandai
D'On, Padang,- Keberhasilan Mahyeldi Ansharullah dalam memimpin Kota Padang mengundang decak kagum berbagai kalangan. Salah satunya adalah tokoh Minangkabau yang selama ini dikenal berkiprah di tingkat nasional, Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman.
"Kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi yang dikembangkan Pak Mahyeldi selama memimpin Kota Padang. Tentu saya mengucapkan selamat kepada Pak Mahyeldi," ungkap Azwar Anas.
Mantan menteri di era Soeharto ini mengaku sudah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Mahyeldi. "Saya sudah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Pak Mahyeldi, apa cita-cita Pak Wali terhadap Kota Padang ini," katanya.
Dikatakan Azwar Anas, Kota Padang sampai saat ini masih menjadi Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat. Bagi orang yang ingin ke Sumatera Barat, maka tentu dia akan masuk ke Kota Padang terlebih dahulu.
Salah satu yang dikagumi Azwar Anas terhadap sosok Mahyeldi adalah Mahyeldi berani merintis pengembangan pariwisata sebagai salah satu potensi terbesar Sumatera Barat. Misalnya dengan membangun jalan di sekeliling Gunung Padang.
"Saya dibawa melewati jalan itu bukan dari Teluk Bayur langsung, tetapi melalui Mato Aia, terus ke atas. Tapi setelah saya lihat di sana, MasyaAllah, Subhanallah, Allahu Akbar, sungguh indahnya. Tempat-tempatnya sudah bagus, restoran sudah tinggi dari jalan," ungkap mantan Gubernur Sumatera Barat ini.
Menurut Azwar Anas, apa yang dilakukan Mahyeldi dalam membangun Kota Padang sudah sesuai dengan apa yang dia harapkan, bahkan yang dia cita-citakan sejak lama.
"Apa yang ada di jiwa Mahyeldi dan apa yang dia program, itu sesuai dengan apa yang saya cita-citakan dan di suruh nenek moyang kita dahulu. Apa yang kita cita-citakan, ya, ukuran keberhasilan ya itu," ungkapnya.
Dikatakan Azwar Anas, warga Kota Padang mestinya bersyukur mendapatkan sosok pemimpin seperti Mahyeldi. Pasalnya, pada diri Mahyeldi itu tergabung sosok ulama, ninik mamak dan cadiak pandai.
"Apa yang dilakukan Pak Mahyeldi dalam membangun Kota Padang, bukan semata dari partai saja, tetapi karena pada diri Pak Mahyeldi, peran sebagai ulama, ninik mamak dan cadiak pandai itu ada. Kalau ketiga hal ini ada pada diri seseorang, itulah sosok pemimpin yang sempurna," jelasnya.
(hms pdg)
"Kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas prestasi yang dikembangkan Pak Mahyeldi selama memimpin Kota Padang. Tentu saya mengucapkan selamat kepada Pak Mahyeldi," ungkap Azwar Anas.
Mantan menteri di era Soeharto ini mengaku sudah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Mahyeldi. "Saya sudah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Pak Mahyeldi, apa cita-cita Pak Wali terhadap Kota Padang ini," katanya.
Dikatakan Azwar Anas, Kota Padang sampai saat ini masih menjadi Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat. Bagi orang yang ingin ke Sumatera Barat, maka tentu dia akan masuk ke Kota Padang terlebih dahulu.
Salah satu yang dikagumi Azwar Anas terhadap sosok Mahyeldi adalah Mahyeldi berani merintis pengembangan pariwisata sebagai salah satu potensi terbesar Sumatera Barat. Misalnya dengan membangun jalan di sekeliling Gunung Padang.
"Saya dibawa melewati jalan itu bukan dari Teluk Bayur langsung, tetapi melalui Mato Aia, terus ke atas. Tapi setelah saya lihat di sana, MasyaAllah, Subhanallah, Allahu Akbar, sungguh indahnya. Tempat-tempatnya sudah bagus, restoran sudah tinggi dari jalan," ungkap mantan Gubernur Sumatera Barat ini.
Menurut Azwar Anas, apa yang dilakukan Mahyeldi dalam membangun Kota Padang sudah sesuai dengan apa yang dia harapkan, bahkan yang dia cita-citakan sejak lama.
"Apa yang ada di jiwa Mahyeldi dan apa yang dia program, itu sesuai dengan apa yang saya cita-citakan dan di suruh nenek moyang kita dahulu. Apa yang kita cita-citakan, ya, ukuran keberhasilan ya itu," ungkapnya.
Dikatakan Azwar Anas, warga Kota Padang mestinya bersyukur mendapatkan sosok pemimpin seperti Mahyeldi. Pasalnya, pada diri Mahyeldi itu tergabung sosok ulama, ninik mamak dan cadiak pandai.
"Apa yang dilakukan Pak Mahyeldi dalam membangun Kota Padang, bukan semata dari partai saja, tetapi karena pada diri Pak Mahyeldi, peran sebagai ulama, ninik mamak dan cadiak pandai itu ada. Kalau ketiga hal ini ada pada diri seseorang, itulah sosok pemimpin yang sempurna," jelasnya.
(hms pdg)