Tahanan KPK Sempat Mengungsi saat Banjir Terjang Rutan
D'On, Jakarta,- Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Pusat Pendidikan Antikorupsi KPK, C-1, Kuningan, Jakarta, sempat dilanda banjir, Rabu (1/1). Sebanyak enam tahanan harus mengungsi di lobi gedung tersebut.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan banjir menerjang Gedung KPK lama itu sejak pukul 07.00 WIB kemarin. Air menggenangi halaman Gedung Pusat Pendidikan Antikorupsi itu setinggi 30 sampai 50 sentimeter.
"Di bagian luar setinggi lutut, jadi air masuk ke ruang tahanan di lantai ground (dasar).Tahanan sementara dievakuasi ke lobby," kata Ali saat dikonfirmasi, Kamis (2/1).
Ali menyatakan petugas pun langsung bergegas menyedot air dan membersihkan sisa-sisa banjir. Menurutnya, air sudah surut sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ini kondisi Rutan KPK Gedung C-1 juga sudah surut.
"Jadi (para tersangka) kembali lagi ke (ruang) tahanan semula," ujarnya.
Banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu (1/1) setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten, dengan terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik. BPNB juga mencatat korban meninggal dunia bencana banjir di Jabodetabek mencapai 16 orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir terjadi meluas di wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1).
Jokowi menyebut salah satu penyebab banjir di awal tahun baru 2020 ini karena kerusakan ekosistem dan ekologi. Selain itu, kata Jokowi, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," kata Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1).
#merdeka