Breaking News

4 Fakta Soal Banjir di RSCM, Pertama dalam Sejarah

Dokumentasi: IDN

D'On, Jakarta,-  Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu malam hingga Minggu (23/2) dini hari menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan ibu kota. Bahkan banjir juga menyusup ke dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat.

Video banjir di dalam RSCM cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial dan telah dibenarkan oleh pihak rumah sakit RSCM. Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun tentang banjir di RSCM.

1. Banjir sempat setinggi 8 cm

Kepala Bagian Pemasaran RSCM Ananto menjelaskan pada pukul 05.00 WIB, banjir menggenang selasar Gedung GH RSCM setinggi delapan sentimeter.

Akibatnya, sejumlah ruangan yang berada di dekat lokasi, yakni ruang radiologi dan radioterapi tergenang. Ananto mengklaim genangan di ruangan tersebut berhasil diatasi pada pukul 08.00 WIB.

2. Sejumlah alat kesehatan sempat terendam banjir

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo melalui akun Twitter sebelumnya mengungkapkan ada sejumlah alat kesehatan di RSCM terendam banjir.

"Alat yang kebanjiran: Stationary xray ceiling, Fluoroscopy, Mammography, Stationary xray floor, Mobile xray, 2 unit ct scan,1 unit ultra sound ‘accuson’ terendam, seluruh PACS sistem di ruang baca diduga terendam, 1 unit MRI siemens terendam," cuit Agus di akun Twitternya.

3. Pertama kali terjadi di RSCM

Direktur Pengembangan dan Pemasaran Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ratna Dwi Restuti, mengatakan banjir yang menerjang RSCM pada Sabtu malam hingga Minggu (23/2) dini hari itu pertama kalinya terjadi.

"Sejak hujan deras semalam itu, ini baru pertama (genangan banjir)," kata Ratna saat dikonfirmasi pada Minggu (23/2).

4. Terjadi karena daya tampung saluran air kecil

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan penyebab banjir di RSCM adalah taman depan Departemen Radiologi tidak mampu menampung lebatnya air.

"Saluran ke pembuangan itu pipanya terlalu kecil. Jadi sementara kita menempatkan unit portabel sehingga kita bikin rekayasa baru lagi," ujarnya usai meninjau lokasi banjir di RSCM.

(Heta)