Bangun Pemahaman Tentang Literasi dan Inklusi Keuangan, Kembangkan Ekonomi Daerah
D'On, Padang,- Asisten Ekbangkesra Kota Padang Hermen Peri mewakili Wali Kota Padang membuka secara resmi kegiatan diskusi Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED) di Ruang Abu Bakar Ja’ar Balaikota Padang, Aie Pacah, Kamis (13/2/2020).
“Untuk mendukung visi Kota Padang yaitu mewujudkan masyarakat Kota Padang yang madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing, ditetapkan satu misi Kota Padang yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif dan mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif”, ujar Hermen Peri mengawali sambutannya.
“Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif tersebut, Pemko Padang mengupayakan untuk mengawal pertumbuhan ekonomi dan memberi dampak riil terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan”, jelasnya.
“Untuk mewujudkan Kota Padang menjadi pusat perdagangan perlu didukung oleh tingkat literasi dan iklusi keuangan yang tinggi. Dimana literasi keuangan adalah suatu rangkaian proses atau kegiatan yang meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan konsumen maupun masyarakat terkait lembaga keuangan, produk dan jasanya serta mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik”, jelasnya lagi.
“Sedangkan inklusi keuangan merupakan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, lanjutnya.
“Saya berharap Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Padang segera terbentuk, sehingga dapat mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat yang berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, serta unsur masyarakat lainnya dalam rangka mendukung perekonomian Kota Padang”, tuntasnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kota Padang Swesti Fanloni mengatakan, kegiatan diskusi tersebut bertujuan untuk mewujudkan penyebarluasan informasi mengenai literasi dan inklusi keuangan, serta sinergi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan percepatan akses keuangan dan pengembangan perekonomian daerah.
Bertindak sebagai pemateri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat Misran Pasaribu dan Kepala Permodalan Nasional Madani (PNM) Sumatera Barat Yulia Vitria Yohanes. Turut hadir para kepala OPD di lingkungan Pemko Padang, Wakil Ketua I Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Padang Ustadz Sobri, Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, Tim Penggerak PKK Kota Padang, serta para pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah di Kota Padang.
(hms pdg)
“Untuk mendukung visi Kota Padang yaitu mewujudkan masyarakat Kota Padang yang madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata unggul serta berdaya saing, ditetapkan satu misi Kota Padang yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif dan mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif”, ujar Hermen Peri mengawali sambutannya.
“Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang yang inklusif tersebut, Pemko Padang mengupayakan untuk mengawal pertumbuhan ekonomi dan memberi dampak riil terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan”, jelasnya.
“Untuk mewujudkan Kota Padang menjadi pusat perdagangan perlu didukung oleh tingkat literasi dan iklusi keuangan yang tinggi. Dimana literasi keuangan adalah suatu rangkaian proses atau kegiatan yang meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan konsumen maupun masyarakat terkait lembaga keuangan, produk dan jasanya serta mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik”, jelasnya lagi.
“Sedangkan inklusi keuangan merupakan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, lanjutnya.
“Saya berharap Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Padang segera terbentuk, sehingga dapat mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat yang berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, serta unsur masyarakat lainnya dalam rangka mendukung perekonomian Kota Padang”, tuntasnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kota Padang Swesti Fanloni mengatakan, kegiatan diskusi tersebut bertujuan untuk mewujudkan penyebarluasan informasi mengenai literasi dan inklusi keuangan, serta sinergi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan percepatan akses keuangan dan pengembangan perekonomian daerah.
Bertindak sebagai pemateri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat Misran Pasaribu dan Kepala Permodalan Nasional Madani (PNM) Sumatera Barat Yulia Vitria Yohanes. Turut hadir para kepala OPD di lingkungan Pemko Padang, Wakil Ketua I Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Padang Ustadz Sobri, Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, Tim Penggerak PKK Kota Padang, serta para pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah di Kota Padang.
(hms pdg)