Heboh Kasus PSK Digrebek Andre, DPR Minta Polisi Ungkap Pelaku
D'On, Jakarta,- Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari meminta Polda Sumatera Barat menjelaskan secara detail mengenai penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) berinisial NN, yang disebut sengaja dijebak oleh anggota DPR RI Andre Rosiade.
Taufik juga meminta agar kepolisian mengungkapkan siapa saja yang terlibat dalam aksi penjebakan tersebut, termasuk laki-laki yang memesan dan menggunakan jasa NN. Ia menilai pengungkapan perlu sebagai bentuk tanggung jawab kepolisian terhadap publik.
"Ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik untuk mendapatkan informasi utuh dan benar. Semuanya harus diungkap karena ini sudah menjadi perbincangan publik," kata Taufik di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).
1. Taufik minta kepolisian ungkap pelaku secepatnya
Menurutnya, hal ini akan menjadi informasi liar dan bisa merusak nama baik jika kepolisian belum mengungkap secara detail siapa saja pelaku yang berperan.
"Perbincangan publik ini kan bisa saja informasinya kurang lengkap, bahkan mungkin ada yang tidak benar, ada yang berlebihan atau sebagainya, itu kita tidak tahu. Makannya selayaknya pihak kepolisian cepat memberikan penjelasan sejelas-jelasnya," ujar Taufik.
2. Andre sebut penggerebekan atas aduan masyarakat
Sementara, Andre menjelaskan, penggerebekan itu berawal dari adanya keresahan dari warga tentang merebaknya prostitusi melalui aplikasi online di Padang, Sumatera Barat.
Warga tersebut melaporkan keresahan itu kepada Andre dan selanjutnya ditindaklanjuti politikus Partai Gerindra tersebut dengan melaporkan ke Polda Sumbar.
“Polda Sumbar datang, kemudian diperlihatkan aplikasi online itu ke polisi. Polisi tentu ingin bukti dan warga tersebut bersedia untuk membuktikannya," kata Andre saat dikonfirmasi, Rabu (5/2).
3. Andre bantah memesan kamar dan PSK
Menurut Andre, warga tersebut memesan PSK melalui aplikasi, dan setelah itu dibutuhkan kamar hotel agar proses pemesanan berlangsung lancar.
"Kebetulan ajudan saya yang bernama Bimo sudah memesan kamar dan bersedia untuk membantu meminjamkan kamarnya," jelas Andre.
Setelah PSK masuk ke kamar hotel yang sudah ada warga di dalam kamar itu, beberapa saat kemudian dilakukan penggerebekan oleh polisi bersama Andre dan sejumlah wartawan.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Andre mengatakan, penggerebekan itu murni untuk membuktikan adanya prostitusi melalui aplikasi online di Padang.
4. Andre tak ingin Kota Padang kena azab
Andre Rosiade melalui akun Twitternya, @andre_rosiade, mengungkapkan alasannya melakukan penggerebekan kasus prostitusi online ini.
Ia tidak ingin Kota Padang terkena azab dari Allah karena maksiat yang merajarela. Hal tersebut karena Kota Padang merupakan kota kelahirannya. Andre menyebut, apa yang dilakukannya karena laporan dari masyarakat dan ingin memberantas prostitusi online.
“Demi Allah saya sebagai yang lahir dan besar di Padang tidak ingin kota saya ini kena azab Allah karena maksiat merajalela,” cuit Andre.
Source: IDNTimes
Taufik juga meminta agar kepolisian mengungkapkan siapa saja yang terlibat dalam aksi penjebakan tersebut, termasuk laki-laki yang memesan dan menggunakan jasa NN. Ia menilai pengungkapan perlu sebagai bentuk tanggung jawab kepolisian terhadap publik.
"Ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik untuk mendapatkan informasi utuh dan benar. Semuanya harus diungkap karena ini sudah menjadi perbincangan publik," kata Taufik di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).
1. Taufik minta kepolisian ungkap pelaku secepatnya
Menurutnya, hal ini akan menjadi informasi liar dan bisa merusak nama baik jika kepolisian belum mengungkap secara detail siapa saja pelaku yang berperan.
"Perbincangan publik ini kan bisa saja informasinya kurang lengkap, bahkan mungkin ada yang tidak benar, ada yang berlebihan atau sebagainya, itu kita tidak tahu. Makannya selayaknya pihak kepolisian cepat memberikan penjelasan sejelas-jelasnya," ujar Taufik.
2. Andre sebut penggerebekan atas aduan masyarakat
Sementara, Andre menjelaskan, penggerebekan itu berawal dari adanya keresahan dari warga tentang merebaknya prostitusi melalui aplikasi online di Padang, Sumatera Barat.
Warga tersebut melaporkan keresahan itu kepada Andre dan selanjutnya ditindaklanjuti politikus Partai Gerindra tersebut dengan melaporkan ke Polda Sumbar.
“Polda Sumbar datang, kemudian diperlihatkan aplikasi online itu ke polisi. Polisi tentu ingin bukti dan warga tersebut bersedia untuk membuktikannya," kata Andre saat dikonfirmasi, Rabu (5/2).
3. Andre bantah memesan kamar dan PSK
Menurut Andre, warga tersebut memesan PSK melalui aplikasi, dan setelah itu dibutuhkan kamar hotel agar proses pemesanan berlangsung lancar.
"Kebetulan ajudan saya yang bernama Bimo sudah memesan kamar dan bersedia untuk membantu meminjamkan kamarnya," jelas Andre.
Setelah PSK masuk ke kamar hotel yang sudah ada warga di dalam kamar itu, beberapa saat kemudian dilakukan penggerebekan oleh polisi bersama Andre dan sejumlah wartawan.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Andre mengatakan, penggerebekan itu murni untuk membuktikan adanya prostitusi melalui aplikasi online di Padang.
4. Andre tak ingin Kota Padang kena azab
Andre Rosiade melalui akun Twitternya, @andre_rosiade, mengungkapkan alasannya melakukan penggerebekan kasus prostitusi online ini.
Ia tidak ingin Kota Padang terkena azab dari Allah karena maksiat yang merajarela. Hal tersebut karena Kota Padang merupakan kota kelahirannya. Andre menyebut, apa yang dilakukannya karena laporan dari masyarakat dan ingin memberantas prostitusi online.
“Demi Allah saya sebagai yang lahir dan besar di Padang tidak ingin kota saya ini kena azab Allah karena maksiat merajalela,” cuit Andre.
Source: IDNTimes