Irwan Basir Menghadiri Acara Tagak Gala Rahmat Efendi di Pasar Lalang
D'On, Padang (Sumbar),- Irwan Basir Dt Rajo Alam, SH, MM Ketua Majelis Pertimbangan Adat Nagari Pauh IX menghadiri acara tagak gala *(memberikan gelar)* marapulai Rahmat Efendi Rajo Malin Bungsu berpasangan dengan Yosi Gusoktavia Istri asal Pesisir Selatan. Bertempat di Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Jum'at (31/01/2020) Malam.
Dalam sambutannya Irwan Basir Datuk Rajo Alam menyampaikan, Ketek banamo gadang bagala, pepatah itulah yang sering didengungkan oleh masyarakat Minangkabau. Gala atau gelar diberikan melalui sebuah upacara yang dinamakan batagak gala (memberikan gelar) akan disematkan kepada Laki - laki yang sudah dewasa.
Gala (Gelar) di Minangkabau sendiri bisa bermacam - macam, antara lain bisa rajo (raja), datuak atau sutan tergantung suku, daerah, atau asal dari Laki - laki. Sebagai contoh suku Jambak akan memberikan gala dengan seperti Rajo Malin Bungsu, Rajo Malin Sampono, Rajo Alam, tuturnya.
Selain itu, Irwan Basir juga menjelaskan batagak gala bisa dilakukan kapanpun oleh Laki - laki jika ingin meresmikan galanya. Diluar konteks batagak gala untuk seorang penghulu atau datuak, batagak gala sering dilakukan disaat beberapa hari sebelum resepsi pernikahan bagi Laki - laki yang sering disebut masyarakat Minangkabau sebagai batagak gala marapulai atau batagak gala marapulai (pengantin Laki - laki).
Di momen itu merupakan gala pertama yang didapatkannya.Tagak gala dalam upacaranya dipimpin oleh seorang penghulu atau kapalo kampuang (kepala kampung) atau boleh juga orang yang dituakan (dihormati dan disegani) di kampung tersebut, serta dihadiri karib kerabat dan sanak saudara dari Laki - laki. Biasanya syarat minimal untuk sebuah posesi tagak gala adalah adanya nasi kunik (nasi kuning) serta seekor ayam utuh yang sudah dimasak atau digulai.
Dalam pelaksanaanya nantinya Laki - laki akan berteriak ke di beranda rumah dan menyebutkan gelar yang baru saja disandangnya. Dengan Batagak Gala tersebut maka Laki - laki tadi merasa dan juga telah sah sebagai Laki - laki dewasa yang kedudukannya sebagai pemimpin di tengah keluarga, kampung, dan juga adat, ujarnya.
Irwan Basir Datuk Rajo Alam mengatakan, kami mendoakan pasangan pengantin dapat membangun bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah. Semoga pasangan ini dapat berkekelan hingga akhir hayat.
Sementara itu, Irwan Basir juga berpesan, agar pasangan ini dapat saling menghargai dan menghormati dalam menjalankan bahtera rumah tangga, serta senantiasa berbagi dalam suka maupun duka. Menjalani biduk rumah tangga itu, ada suka dan dukanya. Akan ada lika - likunya. Tetaplah menguatkan satu sama lain.
"Karena berumah tangga itu merupakan sebuah langkah awal dalam kehidupan yang baru. Semoga putri selalu berbahagia dan dilimpahi ridho dari Allah SWT," harap pemimpin yang dikenal agamis ini, pangkas Irwan Basir Dt Rajo Alam.
(MC IB)
Dalam sambutannya Irwan Basir Datuk Rajo Alam menyampaikan, Ketek banamo gadang bagala, pepatah itulah yang sering didengungkan oleh masyarakat Minangkabau. Gala atau gelar diberikan melalui sebuah upacara yang dinamakan batagak gala (memberikan gelar) akan disematkan kepada Laki - laki yang sudah dewasa.
Gala (Gelar) di Minangkabau sendiri bisa bermacam - macam, antara lain bisa rajo (raja), datuak atau sutan tergantung suku, daerah, atau asal dari Laki - laki. Sebagai contoh suku Jambak akan memberikan gala dengan seperti Rajo Malin Bungsu, Rajo Malin Sampono, Rajo Alam, tuturnya.
Selain itu, Irwan Basir juga menjelaskan batagak gala bisa dilakukan kapanpun oleh Laki - laki jika ingin meresmikan galanya. Diluar konteks batagak gala untuk seorang penghulu atau datuak, batagak gala sering dilakukan disaat beberapa hari sebelum resepsi pernikahan bagi Laki - laki yang sering disebut masyarakat Minangkabau sebagai batagak gala marapulai atau batagak gala marapulai (pengantin Laki - laki).
Di momen itu merupakan gala pertama yang didapatkannya.Tagak gala dalam upacaranya dipimpin oleh seorang penghulu atau kapalo kampuang (kepala kampung) atau boleh juga orang yang dituakan (dihormati dan disegani) di kampung tersebut, serta dihadiri karib kerabat dan sanak saudara dari Laki - laki. Biasanya syarat minimal untuk sebuah posesi tagak gala adalah adanya nasi kunik (nasi kuning) serta seekor ayam utuh yang sudah dimasak atau digulai.
Dalam pelaksanaanya nantinya Laki - laki akan berteriak ke di beranda rumah dan menyebutkan gelar yang baru saja disandangnya. Dengan Batagak Gala tersebut maka Laki - laki tadi merasa dan juga telah sah sebagai Laki - laki dewasa yang kedudukannya sebagai pemimpin di tengah keluarga, kampung, dan juga adat, ujarnya.
Irwan Basir Datuk Rajo Alam mengatakan, kami mendoakan pasangan pengantin dapat membangun bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah. Semoga pasangan ini dapat berkekelan hingga akhir hayat.
Sementara itu, Irwan Basir juga berpesan, agar pasangan ini dapat saling menghargai dan menghormati dalam menjalankan bahtera rumah tangga, serta senantiasa berbagi dalam suka maupun duka. Menjalani biduk rumah tangga itu, ada suka dan dukanya. Akan ada lika - likunya. Tetaplah menguatkan satu sama lain.
"Karena berumah tangga itu merupakan sebuah langkah awal dalam kehidupan yang baru. Semoga putri selalu berbahagia dan dilimpahi ridho dari Allah SWT," harap pemimpin yang dikenal agamis ini, pangkas Irwan Basir Dt Rajo Alam.
(MC IB)