Obat Virus Corona Akhirnya Ditemukan, Siapa Sangka Obat Ini Sering Dikonsumsi Oleh Orang Indonesia
D'On, Jakarta,- Virus corona telah menjadi wabah global yang memakan korban lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.
Wabah ini telah menyerang setidaknya selama hampir dua bulan sejak kemunculannya pertama kali pada Akhir Desember 2019.
Sejumlah ilmuwan berusaha menemukan vaksin untuk mengatasi masalah virus corona.
Hingga detik ini ilmuwan akhirnya baru mengumumkan beberapa obat yang diyakini ampun untuk mengobati virus corona.
Dilansir Tribunnnews pada Kamis (20/2/20) ilmuwan mengklaim beberapa temuan obat yang dirasa cocok berdasarkan pengujian.
Kabar mengenai temuan obat virus corona itu diumumkan oleh pejebat di China pada Senin (17/2/2020).
Melalui uji klinis, para ahli di China menemukan obat virus corona yang sebenarnya sudah lama di konsumsi terlebih oleh orang Indonesia.
Nama obat itu dalam bahasa ilmiah adalah Chloquine Phosphate.
Obat yang sering dikonsumsi orang Indonesia ini bisa ampuh mengatasi virus corona.
Ternyata obat Chloquine Phosphate ini sangat familiar dengan orang Indonesia, jika Anda tidak mengenalinya.
Sementara di Indonesia Chloquine Phosphate lebih dikenal orang Indonesia dengan sebutan obat Anti Malaria.
Menurut Media berbasis di China Xinhua, wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Menyebut bahwa obat itu, sudah diterapkan dalam uji klinis, dan dipercaya ampuh melawan virus corona.
Chloroquine Phosphate sendiri sudah digunakan oleh manusia selama 70 tahun.
The Sun menambahkan, bahwa obat ini sudah melalui beberapa skrining uji coba dan kini siap digunakan.
Obat itu sudah mengikuti uji klinis dari 10 rumah sakit di Beijing serta Guangdong China Selatan, dan Provinsi Hunan di China Tengah.
Menurut uji klinis tersebut, Chloroquine Phosphate memiliki kemanjuran yang cukup baik.
Dalam ujicoba pasian yang mengonsumsi obat ini lebih baik kondisinya ketimbang pasin yang tidak mengonsumsinya.
Beberapa tanda berkurangnya dampak virus corona ialah, berkurangnya demam, peningkatan gampar pada CT paru-paru dan persentase pasien negatif dalam tes asam nukleat virus.
Pasien yang menggunakan obat ini, dikatakan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk pulih.
Salah satu kasus percobaan dengan obat ini adalah pria berusia 54 tahun di Beijing yang dirawat empat hari di rumah sakit, karena virus corona.
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu).
Setelah 1 Minggu mengonsumsi Chloroquine Phosphate indikatornya membaik, asam nukleat dalam tubuhnya berubah negatif.
Sejauh ini, reaksi yang merugikan dan jelas terlihat ditemukan di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis.
Namun, perlu diketahui Chloroquine adalah obat keras yang berfungsi mematikan parasit yang menetap di dalam sel darah.
Pada kasus tertentu obat ini digunakan dengan obat lainnya seperti misalnya primaquine.
Sementara obat ini sering dikonsumsi orang Indonesia di wilayah Maluku, NTT, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Sumatera.
Karena penyakit malaria telah menjadi endemi di beberapa wilayah tersebut.
(IOC)