Breaking News

Optimis Itu Perlu, Jangan Lupa Realistis!


Dirgantaraonline.co.id,- Kehidupan manusia adalah hal yang kompleks. Bicara tentang hidup sama dengan membahas tiap elemen yang menjadi pelengkap di dalamnya. Ada pengalaman, kesuksesan, juga kegagalan. Pada akhirnya hidup adalah sebuah ambisi untuk menjadi yang terbaik.

Sejak lama kita selalu diajarkan bahwa dalam mencapai cita-cita harus tetap optimis. Jangan mendengarkan cemooh orang yang selalu menjatuhkan karena hanya akan membuat kita sakit hati. 

Tetapi kita lupa bahwa yang namanya optimis harus diimbangi dengan realistis. Agar kelak jika kegagalan menghampiri, kita selalu siap untuk bangkit kembali.
Melansir laman A Medium Corporation, tidak semua orang yang menanamkan optimisme dalam hidupnya bahagia. 

Realistis adalah kunci utama untuk ikhlas dan bersyukur terhadap segala sesuatu. Temanmu sukses di usia 20 dan kamu bahkan belum memulai karier? Tenang saja! Tidak ada kata terlambat dalam mencapai cita-cita. Simak ulasan menarik berikut ini.

1. Terus Belajar

Optimis adalah cara seseorang memandang atau mengharapkan segala sesuatu yang akan berakhir dengan baik. Berpikir positif memang perlu tapi akibatnya kamu tidak akan pernah bisa menerima kekalahan atau kegagalan dalam hidup.

Optimis boleh saja asal kamu tetap realistis. Kamu memang harus berusaha keras dalam mencapai cita-cita tapi lika-liku kehidupan tetap lah ada.

2. Kompetisi Sehat

Hati-hati! Optimis bisa membawamu pada sikap ambisius. Pada akhirnya kamu menganggap hanya dirimu yang boleh mencapai kesuksesan itu. Padahal realita kehidupan berkata lain. Mulai lah berpikir realistis.

Tidak hanya kamu yang sedang berjuang mencapai kesuksesan. Ada orang lain yang mungkin kemampuannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kamu sehingga kesuksesan lebih dulu menghampirinya. Tetap fokus dan bekerja keras!

3. Kesehatan Mental

Terlalu berpikir optimis juga bisa merusak kesehatan mental. Berpikir semua akan baik-baik saja menggiring positif toksik yang justru berpotensi membuatmu tidak berani keluar dari zona nyaman.

Seringkali terlalu berpikir positif juga akan membuatmu menerima kegagalan sebagai beban hidup yang tak akan berakhir. Pada akhirnya kesehatan mental akan terganggu. 

(Dinda)