Gara-Gara Corona, Singapura Tangguhkan Sementara Ibadah Salat Jumat
D'On, Singapura,- Singapura mengeluarkan penangguhan sementara untuk ibadah Salat Jumat.
Singapura telah menutup semua masjid selama lima hari untuk penyemprotan disinfektan. Total ada 70 masjid yang ditutup di Singapura untuk langkah pencegahan ini.
"Karena COVID-19 akan bersama kita untuk waktu yang lama, ada hal-hal dasar yang harus kita biasakan," kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dilansir dari laman Arab News, Jumat (13/3).
Dia mendesak warga Singapura untuk mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik, mengadopsi norma-norma sosial baru, dan tidak menghadiri pertemuan besar.
Penutupan ini menyusul adanya warga Singapura yang menjadi peserta acara keagamaan di masjid Malaysia, di mana acara tersebut dikaitkan dengan kemunculan sejumlah kasus Virus Corona.
Acara selama empat hari di Masjid Sri Petaling pada akhir Februari lalu dihadiri oleh 10.000 peserta yang datang dari beberapa negara. Diperkirakan ada 14 peserta telah dinyatakan positif virus, di antaranya 2 dari Singapura dan 1 dari Brunei. Pihak berwenang Malaysia masih berusaha melacak 5.000 warga negara yang ambil bagian dalam acara tersebut.
Berbeda dengan Singapura, Malaysia tidak melakukan penangguhan Salat Jumat, akan tetapi mengeluarkan aturan ketat untuk acara keagamaan.
Pada hari Kamis, Menteri Agama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengeluarkan pernyataan bahwa ibadah Salat Jumat baru akan ditangguhkan apabila ada pengumuman dari Kementerian Kesehatan. Ia juga mengimbau agar khotbah dipersingkat dan jamaah melakukan wudu di rumah.
"Otoritas Masjid diharuskan untuk menyediakan pembersih tangan dan masker wajah sebagai tindakan pencegahan," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang dengan gejala tidak diperbolehkan menghadiri sholat jamaah.
Source: Akurat
Singapura telah menutup semua masjid selama lima hari untuk penyemprotan disinfektan. Total ada 70 masjid yang ditutup di Singapura untuk langkah pencegahan ini.
"Karena COVID-19 akan bersama kita untuk waktu yang lama, ada hal-hal dasar yang harus kita biasakan," kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dilansir dari laman Arab News, Jumat (13/3).
Dia mendesak warga Singapura untuk mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik, mengadopsi norma-norma sosial baru, dan tidak menghadiri pertemuan besar.
Penutupan ini menyusul adanya warga Singapura yang menjadi peserta acara keagamaan di masjid Malaysia, di mana acara tersebut dikaitkan dengan kemunculan sejumlah kasus Virus Corona.
Acara selama empat hari di Masjid Sri Petaling pada akhir Februari lalu dihadiri oleh 10.000 peserta yang datang dari beberapa negara. Diperkirakan ada 14 peserta telah dinyatakan positif virus, di antaranya 2 dari Singapura dan 1 dari Brunei. Pihak berwenang Malaysia masih berusaha melacak 5.000 warga negara yang ambil bagian dalam acara tersebut.
Berbeda dengan Singapura, Malaysia tidak melakukan penangguhan Salat Jumat, akan tetapi mengeluarkan aturan ketat untuk acara keagamaan.
Pada hari Kamis, Menteri Agama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengeluarkan pernyataan bahwa ibadah Salat Jumat baru akan ditangguhkan apabila ada pengumuman dari Kementerian Kesehatan. Ia juga mengimbau agar khotbah dipersingkat dan jamaah melakukan wudu di rumah.
"Otoritas Masjid diharuskan untuk menyediakan pembersih tangan dan masker wajah sebagai tindakan pencegahan," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang dengan gejala tidak diperbolehkan menghadiri sholat jamaah.
Source: Akurat