Manfaatkan Internet, TNI AU Jalin Kerjasama dengan Australia Untuk Keamanan Siber
D'On, Jakarta,- Pemanfaatan internet oleh militer yang demikian tinggi, telah membuka peluang militer Indonesia dan Australia berkolaborasi.
Ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan kedua negara, seperti keamanan siber, sistem logistik, virtual wall, tracking and monitoring serta manajemen informasi.
Isu tersebut menjadi salah satu topik yang di angkat oleh Kolonel Lek Rujito D. Asmoro, GDipl in DS, M.A, RCDS, selaku narasumber dalam seminar IKAHAN (Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia - Australia) dan Unhan di Westin Hotel Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Seminar yang mengangkat tema "Emerging Technology and its Implications for Australia - Indonesia Defence Cooperation", diikuti ratusan alumni Ikahan baik militer maupun sipil serta mahasiswa UNHAN.
Dalam materinya, Kolonel Lek Rujito D, Asmoro, menjelaskan, penggunaan internet oleh militer akan memberikan manfaat positif yang nyata, seperti sistem informasi logistik, sistem penembakan rudal balistik, sistem identifikasi personel, serta identifikasi ancaman secara akurat.
Namun demikian, menurut Kol Lek Rujito D.Asmoro, internet juga rentan terhadap serangan siber. Sehingga resiko-resiko yang dihasilkan internet harus dipahani bersama sebelum benar-benar diterapkan oleh Indonesia dan Australia.
(Puspenau)
Ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan kedua negara, seperti keamanan siber, sistem logistik, virtual wall, tracking and monitoring serta manajemen informasi.
Isu tersebut menjadi salah satu topik yang di angkat oleh Kolonel Lek Rujito D. Asmoro, GDipl in DS, M.A, RCDS, selaku narasumber dalam seminar IKAHAN (Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia - Australia) dan Unhan di Westin Hotel Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Seminar yang mengangkat tema "Emerging Technology and its Implications for Australia - Indonesia Defence Cooperation", diikuti ratusan alumni Ikahan baik militer maupun sipil serta mahasiswa UNHAN.
Dalam materinya, Kolonel Lek Rujito D, Asmoro, menjelaskan, penggunaan internet oleh militer akan memberikan manfaat positif yang nyata, seperti sistem informasi logistik, sistem penembakan rudal balistik, sistem identifikasi personel, serta identifikasi ancaman secara akurat.
Namun demikian, menurut Kol Lek Rujito D.Asmoro, internet juga rentan terhadap serangan siber. Sehingga resiko-resiko yang dihasilkan internet harus dipahani bersama sebelum benar-benar diterapkan oleh Indonesia dan Australia.
(Puspenau)