Padang Tanggap dan Waspada Corona, Berikut Upaya dan Kebijakan yang Dilakukan!
D'On, Padang,- Pemerintah Kota Padang bertekad untuk terus berupaya secara lebih maksimal dalam melakukan penanganan penyebaran wabah coronavirus disease (covid-19) di Kota Padang. Berbagai upaya pun telah dan akan dilakukan terus secara 'massiv', termasuk mengeluarkan kebijakan bagi masyarakat.
Hal itu mengemuka dalam rapat evaluasi dan koordinasi antara Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda, pimpinan organisasi keagamaan serta pemangku kepentingan lainnya di kota tersebut. Rapat ini dipimpin Wali Kota Padang Mahyeldi bersama Wakil Wali Kota Hendri Septa di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (23/3/2020).
Wali Kota mengatakan, rapat kali ini dalam rangka mengevaluasi terhadap perkembangan terakhir covid-19 sekaligus mencatat perkembangannya yang terjadi di luar Kota Padang dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Sekarang ini sudah 5 provinsi di sekitar kita yang sudah positif. Maka itu tentu ini akan menjadi ancaman, dan mengharuskan kita agar melakukan kewaspadaan yang tinggi dalam menghadapi covid-19 ini," ucapnya dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekda Amasrul serta pimpinan OPD terkait itu.
Mengingat kondisi itu saat ini sebut Mahyeldi, perlu langkah-langkah preventif seperti sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat umum serta mengeluarkan beberapa kebijakan. Dimana sejak seminggu terakhir sudah banyak upaya kebijakan yang telah diambil Pemko Padang.
"Mulai dari memindahkan proses belajar bagi anak TK, SD dan SMP sederajat ke rumah masing-masing, lalu menutup objek wisata, usaha hiburan dan rekreasi serta baru-baru ini bagi ASN non pejabat eselon yang dalam kondisi hamil, menyusui dan mempunyai anak usia sekolah yang tidak ada mengawasinya di rumah maka diperbolehkan melaksanakan tugas dari rumah sesuai arahan atasan masing-masing," terang wako.
Selanjutnya paparnya lagi, dalam rapat ini juga membicarakan upaya memprotect dan telah menjadikan 4 titik di Kota Padang untuk melakukan pengawasan bagi orang yang akan masuk ke Kota Padang.
"Karena memang kita melihat diperbatasan Provinsi Sumbar dengan provinsi lain yang saat ini telah ada yang positif covid-19, kita harus melapis dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Padang. Kemudian kita juga akan menghindari warga masyarakat kita yang akan keluar kota terutama ke daerah yang sudah positif corona," tuturnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Padang itu juga berharap dan meminta siapa saja yang berasal dari luar daerah yang sudah positif atau pandemi virus corona untuk tidak masuk ke Kota Padang. Apalagi dari Dinas Kesehatan telah menyampaikan agar masyarakat yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bepergian ke daerah lain.
"Di samping itu kita perlu mensosialisasikan secara massiv lagi ke tengah masyarakat untuk semuanya betul-betul mematuhi dan mentaati keputusan yang telah dibuat dan disepakati oleh MUI di Pusat, Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama dan organisasi Islam lainnya. Termasuk pemerintah bersama Forkopimda yang sepakat membatasi shalat lima waktu di masjid/mushala yang dianjurkan untuk sementara tidak lagi ada dalam jumlah yang begitu banyak. Saat ini lebih dianjurkan untuk shalat berjamaah di rumah.
Begitu juga tambah wako, terhadqp kegiatan ceramah ia pun juga diminta agar tidak memobilisasi jumlah orang yang banyak. Sehingga memang upaya untuk penyebaran covid-19 bisa kita tekan. Upaya selanjutnya juga melakukan 'Sosial Distancing' dimana dalanm pertemuan dilakulan pengaturan jarak satu sama lainnya. Dan kemudian tadi kita sudah menyepakati bahwa masyarakqt yang masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP untuk sementara agar berada di rumah.
"Semoga, dengan upaya dan kebijakan itu semua dalam waktu yang pendek dan cepat serra apa yang tidak kita harapkan bisa kita minimalisir insya Allah. Marilah sama-sama kita berupaya secara maksimal dan berdoa semoga virus corona ini dapat teratasi secepatnya," imbuh wako mengakhiri.
(hms pdg)
Hal itu mengemuka dalam rapat evaluasi dan koordinasi antara Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda, pimpinan organisasi keagamaan serta pemangku kepentingan lainnya di kota tersebut. Rapat ini dipimpin Wali Kota Padang Mahyeldi bersama Wakil Wali Kota Hendri Septa di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (23/3/2020).
Wali Kota mengatakan, rapat kali ini dalam rangka mengevaluasi terhadap perkembangan terakhir covid-19 sekaligus mencatat perkembangannya yang terjadi di luar Kota Padang dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Sekarang ini sudah 5 provinsi di sekitar kita yang sudah positif. Maka itu tentu ini akan menjadi ancaman, dan mengharuskan kita agar melakukan kewaspadaan yang tinggi dalam menghadapi covid-19 ini," ucapnya dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekda Amasrul serta pimpinan OPD terkait itu.
Mengingat kondisi itu saat ini sebut Mahyeldi, perlu langkah-langkah preventif seperti sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan ke tempat-tempat umum serta mengeluarkan beberapa kebijakan. Dimana sejak seminggu terakhir sudah banyak upaya kebijakan yang telah diambil Pemko Padang.
"Mulai dari memindahkan proses belajar bagi anak TK, SD dan SMP sederajat ke rumah masing-masing, lalu menutup objek wisata, usaha hiburan dan rekreasi serta baru-baru ini bagi ASN non pejabat eselon yang dalam kondisi hamil, menyusui dan mempunyai anak usia sekolah yang tidak ada mengawasinya di rumah maka diperbolehkan melaksanakan tugas dari rumah sesuai arahan atasan masing-masing," terang wako.
Selanjutnya paparnya lagi, dalam rapat ini juga membicarakan upaya memprotect dan telah menjadikan 4 titik di Kota Padang untuk melakukan pengawasan bagi orang yang akan masuk ke Kota Padang.
"Karena memang kita melihat diperbatasan Provinsi Sumbar dengan provinsi lain yang saat ini telah ada yang positif covid-19, kita harus melapis dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Padang. Kemudian kita juga akan menghindari warga masyarakat kita yang akan keluar kota terutama ke daerah yang sudah positif corona," tuturnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Padang itu juga berharap dan meminta siapa saja yang berasal dari luar daerah yang sudah positif atau pandemi virus corona untuk tidak masuk ke Kota Padang. Apalagi dari Dinas Kesehatan telah menyampaikan agar masyarakat yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bepergian ke daerah lain.
"Di samping itu kita perlu mensosialisasikan secara massiv lagi ke tengah masyarakat untuk semuanya betul-betul mematuhi dan mentaati keputusan yang telah dibuat dan disepakati oleh MUI di Pusat, Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama dan organisasi Islam lainnya. Termasuk pemerintah bersama Forkopimda yang sepakat membatasi shalat lima waktu di masjid/mushala yang dianjurkan untuk sementara tidak lagi ada dalam jumlah yang begitu banyak. Saat ini lebih dianjurkan untuk shalat berjamaah di rumah.
Begitu juga tambah wako, terhadqp kegiatan ceramah ia pun juga diminta agar tidak memobilisasi jumlah orang yang banyak. Sehingga memang upaya untuk penyebaran covid-19 bisa kita tekan. Upaya selanjutnya juga melakukan 'Sosial Distancing' dimana dalanm pertemuan dilakulan pengaturan jarak satu sama lainnya. Dan kemudian tadi kita sudah menyepakati bahwa masyarakqt yang masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP untuk sementara agar berada di rumah.
"Semoga, dengan upaya dan kebijakan itu semua dalam waktu yang pendek dan cepat serra apa yang tidak kita harapkan bisa kita minimalisir insya Allah. Marilah sama-sama kita berupaya secara maksimal dan berdoa semoga virus corona ini dapat teratasi secepatnya," imbuh wako mengakhiri.
(hms pdg)