Breaking News

Pengakuan Admin Prostitusi Online: Resign Diperkosa, Kabur Dibunuh

D'On, Sleman (Yogyakarta),- IS (25), seorang Mucikari asal Giriharjo, Panggang, Gunungkidul diamankan jajaran Polsek Sleman dan mengungkap praktik Prostitusi Online yang dijalankannya. Salah satu perempuan selaku admin pencari hidung belang buka suara usai dikelabui oleh tersangka.

TR (20), mengaku datang jauh-jauh dari kampung halamannya, Banyumas, Jawa Tengah, untuk bekerja berdasarkan lowongan pekerjaan yang ditawarkan IS di Facebook. Semula, ia mengira tawaran bekerja sebagai pegawai toko kerudung di Sleman adalah asli.

Dia makin yakin kala seorang rekannya, yang tak lain adalah pekerja seks komersial (PSK) anak buah IS, juga mengajaknya untuk bekerja di toko kerudung itu. "Sebelumnya tidak tahu teman jadi PSK," ungkap TR di Polsek Sleman, Kamis (13/3/2020).

"Awalnya ditawarin kerja admin di toko kerudung. Nah pas sudah sampai sini (Sleman), ternyata bukan toko kerudung. Terus saat aku mau keluar itu diancam aku nggak bakal selamat," sambung dia.

TR mengaku diancam akan diperkosa ramai-ramai oleh anak buah IS jika ngotot hendak keluar dari pekerjaannya. Awal-awal, dia bahkan diminta membayar Rp1 miliar jika ingin resign dari pekerjaannya sebagai admin. Namun ia sadar tidak bisa membayar 'denda' sebanyak itu, mengingat bekal dari Banyumas saja sudah pas-pasan.

Sadar telah jatuh dalam perangkap, terbesit keingin untuk kabur. Tapi, niat itu terlanjur terbaca oleh IS. TR pun akhirnya mengurungkan niatnya karena muncul ancaman bakal dibunuh oleh tersangka.

"Iya, kalau kabur (dibunuh), kalau mau pulang," katanya.

Kepolisian menyebut, praktik Prostitusi Online yang dijalankan IS sudah berjalan sejak 2 Februari. Sementara TR, telah terjerumus ke bisnis ini selama 11 hari sebelum jajaran Polsek Sleman berhasil mengungkapnya 6 Maret 2020 lalu.

Selama bekerja di bawah IS, TR kebagian tugas menjaring pria-pria hidung belang bagi para PSK menggunakan aplikasi MiChat. Dia dijanjikan upah sebesar Rp1,5 juta sebulan.

"Balesin chat, termasuk ngatur waktu janjian," bebernya. Hanya saja, upah selama dia bekerja seperti itu belum terbayarkan, lantaran bisnis haram ini keburu terbongkar.

Di samping itu, sekali dua kali dia ditawari jadi PSK oleh IS. Ada juga orang lain yang mengiming-iminginya bayaran menggiurkan per bulannya.

"Bayaran Rp8 juta, cuma aku nggak mau," ujar TR menambahkan.

Menurut TR, tak ada jaminan keamanan bagi para PSK. Bahkan, dengan mata kepalanya sendiri, ia pernah melihat temannya menjadi korban kekerasan IS.

"Dikasari, kalau aku tidak. Tapi kalau teman ada yang dipukuli karena tidak nurut, semua permintaan harus iya (diiyakan). Temen PSK yang pernah dipukul," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Sleman berhasil menguak praktik Prostitusi Online di wilayahnya yang dijalankan oleh IS. Dalam menjalankan aksinya ini, tersangka mempekerjakan tujuh orang perempuan.

Empat dari perempuan itu dipekerjakan sebagai PSK. Sisanya admin keuangan yang ditugasi mencari para lelaki hidung belang via aplikasi MiChat.

IS juga tak segan mempekerjakan anak di bawah umur, baik sebagai PSK maupun admin. Bahkan, dia sempat menyetubuhi tiga anak buah PSK-nya, termasuk satu yang di bawah umur, sebanyak masing-masing dua kali dengan dalih uji coba.

(ucil/akurat)