Video Conference Bersama Gubernur Wako Mahyeldi Sampaikan Kondisi dan Upaya Pemko Padang Tangani Covid-19
D'On, Padang,- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah melakukan 'video conference' bersama Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, Jumat (27/3/2020) siang pukul 14.00 WIB.
Teleconference ini juga diikuti para bupati/wali kota se-Sumbar dalam rangka membahas terkait kondisi dan upaya penanggulangan penyebaran coronavirus disease 2019 (covid-19) di daerah masing-masing.
Ikut hadir bersama Gubernur Irwan yakni Wakil Gubernur Nasrul Abit dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto di ruangan kerja Gubernur, Kantor Gubernur Sumbar.
Wako Mahyeldi menyebut, dari update informasi terkini covid-19 Kota Padang per 27 Maret 2020, sudah terdapat 2 yang orang positif covid-19. Dimana Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6 orang, menunggu hasil 4 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 79 orang dan Pelaku Perjalanan ke daerah/negara Terjangkit (PPT) sebanyak 1.347 orang.
Ia melanjutkan, sekaitan penganggaran dana yang bisa digunakan dalam penanganan dampak covid-19 bagi masyarakat yaitu melalui APBD Kota Padang sudah menyediakan dana Rp78 miliar di samping dana tak terduga sebanyak Rp4 miliar.
"Karena memang, Kota Padang yang memiliki penduduk satu juta jiwa lebih membutuhkan anggaran yang cukup banyak untuk penanganan covid-19 ini," ungkapnya di Ruangan Padang Command Center (PCC) Balai Kota Padang.
Ia pun mengatakan RSUD dr. Rasidin yang siap untuk dijadikan sebagai salah satu tempat isolasi, dengan syarat pasien sakit biasa yang ada di rumah sakit tersebut saat ini bisa dipindahkan kepada rumah sakit lainnya.
"Insya Allah kita sekarang sudah menyiapkan untuk isolasi pada ruangan-ruangan yang ada di RSUD dr. Rasidin," sebutnya.
Selanjutnya terkait dengan pembutan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebut Mahyeldi, pihaknya sudah mempersiapkan kelembagaan sosial yang ada seperti Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Kota Padang untuk menghimpun dana dari para donatur yang akan diberikan kepada penerima dampak covid-19 secara tepat sasaran.
"Terutama untuk mengatasi warga yang terdampak akibat penanganan covid-19. Sebagaimana dari hitungan kami yang terdampak di Kota Padang tidak kurang daripada 300.000 jiwa atau 30 persen dari jumlah penduduk Kota Padang. Selain itu bantuan tersebut juga sekaligus untuk penguatan modal usaha ketika bencana covid-19 sudah berakhir nantinya," tukuknya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Bingkuan itu pun menyampaikan tidak saja dalam penanganan covid-19, Pemko Padang bersama DPRD, unsur Forkopimda dan semua elemen di Kota Padang senantiasa bersinergi dalam menyikapi semua hal di Kota Padang.
"Alhamdulillah untuk pengalokasian anggaran yang akan kita gunakan untuk mengatasi permasalahan covid-19 ini sudah kita mulai pembicaraannya dengan DPRD. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya," cetusnya.
Upaya yang dilakukan selanjutnya papar wako lagi, saat ini pihaknya tengah fokus dalam pengendalian terhadap warga yang masuk ke Kota Padang. Apabila ditemukan ada yang Pasien Dalam Pengawasan atau positif covid-19 maka pihak berwenang tak segan-segan melakukan tindakan tegas sesuai aturan.
"Untuk itu kami mohon dukungan kepada pak Gubernur, karena Padang diketahui merupakan daerah lalu lintas antar daerah di Sumbar. Semoga dengan dukungan daripada kita semua tentu ini akan berjalan secara baik tentunya," tukuknya.
Setelah itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno langsung menanggapi seputar pernyataan dan informasi yang diutarakan Wali Kota Padang. Terkait bagi siapa saja yang masuk dari luar dan dalam Kota Padang sudah disampaikan bahwa diharapkan secara bersama-sama masing-masing daerah mengawasi dan memperketatnya.
"Saya sudah menyurati juga Kementerian Perhubungan untuk menutup sementara penerbangan menuju Padang. Hal ini sebagai upaya mencegah tersebarnya virus corona," tuturnya.
Gubernur pun juga memuji langkah Pemko Padang yang mengalokasikan dana cukup besar dalam penanganan dampak covid-19. Ia berharap kabupaten/kota lainnya juga mengupayakan hal yang sama. Begitu juga terhadap kebijakan dalam penggunaan RSUD dr. Rasidin Padang dijadikan khusus untuk kepentingan penanganan pasien covid-19 nantinya.
"Selanjutnya terkait JPS di Kota Padang, saya setuju dengan memanfaatkan dukungan Baznas dan LAZ yang ada. Mudah-mudahan semuanya terlaksana secara baik. Semoga kita semua senantiasa tanggap dan lebih optimal lagi dalam menangani penyebaran covid-19 ini," tutup Gubernur sembari melanjutkan video conference dengan bupati/wali kota lainnya.
Dalam video conference tersebut Wali Kota Mahyeldi juga didampingi Wakil Wali Kota Hendri Septa, Sekda Amasrul, para Asisten dan sejumlah pimpinan OPD terkait. Juga hadir Ketua DPRD Padang Syafrial Kani beserta Wakil Ketua Komisi IV Mastilizal Aye serta unsur Forkopimda Padang.
(hms pdg)
Teleconference ini juga diikuti para bupati/wali kota se-Sumbar dalam rangka membahas terkait kondisi dan upaya penanggulangan penyebaran coronavirus disease 2019 (covid-19) di daerah masing-masing.
Ikut hadir bersama Gubernur Irwan yakni Wakil Gubernur Nasrul Abit dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto di ruangan kerja Gubernur, Kantor Gubernur Sumbar.
Wako Mahyeldi menyebut, dari update informasi terkini covid-19 Kota Padang per 27 Maret 2020, sudah terdapat 2 yang orang positif covid-19. Dimana Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6 orang, menunggu hasil 4 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 79 orang dan Pelaku Perjalanan ke daerah/negara Terjangkit (PPT) sebanyak 1.347 orang.
Ia melanjutkan, sekaitan penganggaran dana yang bisa digunakan dalam penanganan dampak covid-19 bagi masyarakat yaitu melalui APBD Kota Padang sudah menyediakan dana Rp78 miliar di samping dana tak terduga sebanyak Rp4 miliar.
"Karena memang, Kota Padang yang memiliki penduduk satu juta jiwa lebih membutuhkan anggaran yang cukup banyak untuk penanganan covid-19 ini," ungkapnya di Ruangan Padang Command Center (PCC) Balai Kota Padang.
Ia pun mengatakan RSUD dr. Rasidin yang siap untuk dijadikan sebagai salah satu tempat isolasi, dengan syarat pasien sakit biasa yang ada di rumah sakit tersebut saat ini bisa dipindahkan kepada rumah sakit lainnya.
"Insya Allah kita sekarang sudah menyiapkan untuk isolasi pada ruangan-ruangan yang ada di RSUD dr. Rasidin," sebutnya.
Selanjutnya terkait dengan pembutan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebut Mahyeldi, pihaknya sudah mempersiapkan kelembagaan sosial yang ada seperti Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Kota Padang untuk menghimpun dana dari para donatur yang akan diberikan kepada penerima dampak covid-19 secara tepat sasaran.
"Terutama untuk mengatasi warga yang terdampak akibat penanganan covid-19. Sebagaimana dari hitungan kami yang terdampak di Kota Padang tidak kurang daripada 300.000 jiwa atau 30 persen dari jumlah penduduk Kota Padang. Selain itu bantuan tersebut juga sekaligus untuk penguatan modal usaha ketika bencana covid-19 sudah berakhir nantinya," tukuknya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Bingkuan itu pun menyampaikan tidak saja dalam penanganan covid-19, Pemko Padang bersama DPRD, unsur Forkopimda dan semua elemen di Kota Padang senantiasa bersinergi dalam menyikapi semua hal di Kota Padang.
"Alhamdulillah untuk pengalokasian anggaran yang akan kita gunakan untuk mengatasi permasalahan covid-19 ini sudah kita mulai pembicaraannya dengan DPRD. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya," cetusnya.
Upaya yang dilakukan selanjutnya papar wako lagi, saat ini pihaknya tengah fokus dalam pengendalian terhadap warga yang masuk ke Kota Padang. Apabila ditemukan ada yang Pasien Dalam Pengawasan atau positif covid-19 maka pihak berwenang tak segan-segan melakukan tindakan tegas sesuai aturan.
"Untuk itu kami mohon dukungan kepada pak Gubernur, karena Padang diketahui merupakan daerah lalu lintas antar daerah di Sumbar. Semoga dengan dukungan daripada kita semua tentu ini akan berjalan secara baik tentunya," tukuknya.
Setelah itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno langsung menanggapi seputar pernyataan dan informasi yang diutarakan Wali Kota Padang. Terkait bagi siapa saja yang masuk dari luar dan dalam Kota Padang sudah disampaikan bahwa diharapkan secara bersama-sama masing-masing daerah mengawasi dan memperketatnya.
"Saya sudah menyurati juga Kementerian Perhubungan untuk menutup sementara penerbangan menuju Padang. Hal ini sebagai upaya mencegah tersebarnya virus corona," tuturnya.
Gubernur pun juga memuji langkah Pemko Padang yang mengalokasikan dana cukup besar dalam penanganan dampak covid-19. Ia berharap kabupaten/kota lainnya juga mengupayakan hal yang sama. Begitu juga terhadap kebijakan dalam penggunaan RSUD dr. Rasidin Padang dijadikan khusus untuk kepentingan penanganan pasien covid-19 nantinya.
"Selanjutnya terkait JPS di Kota Padang, saya setuju dengan memanfaatkan dukungan Baznas dan LAZ yang ada. Mudah-mudahan semuanya terlaksana secara baik. Semoga kita semua senantiasa tanggap dan lebih optimal lagi dalam menangani penyebaran covid-19 ini," tutup Gubernur sembari melanjutkan video conference dengan bupati/wali kota lainnya.
Dalam video conference tersebut Wali Kota Mahyeldi juga didampingi Wakil Wali Kota Hendri Septa, Sekda Amasrul, para Asisten dan sejumlah pimpinan OPD terkait. Juga hadir Ketua DPRD Padang Syafrial Kani beserta Wakil Ketua Komisi IV Mastilizal Aye serta unsur Forkopimda Padang.
(hms pdg)