Di Perbatasan Padang-Solok, Balita Demam Tak Boleh Masuk Padang
D'On, Padang,- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang terus berlangsung hingga hari ini. Setiap pengendara yang masuk Padang diperiksa di perbatasan. Petugas yang menjaga di Pos Protek Perbatasan tidak saja menanyakan tujuan pengendara, akan tetapi juga memeriksa suhu tubuh.
Seperti di Pos Protek Perbatasan Padang – Solok di Lubuak Paraku. Aktifitas PSBB dengan menyetop setiap kendaraan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan, terus berlangsung selama 24 jam. Kendaraan dihentikan, pengendara dan penumpang juga diharuskan turun dari kendaraan.
Sabtu (25/4/2020), seorang balita harus tertahan ketika akan masuk Padang. Pasalnya, suhu tubuh anak kecil berusia empat tahun itu mencapai 38,2 derajat celcius. Akhirnya balita perempuan itu tidak diperbolehkan masuk Padang.
“Iya, sekitar pukul 11.00 Wib, kami mendapati anak usia empat tahun yang suhu tubuhnya cukup tinggi, dengan terpaksa kami hentikan perjalanannya ke Padang,” kata Wadanpos Lubuak Paraku, Rita Sumarni, Sabtu (25/4/2020).
Rita mengatakan, balita tersebut datang ke Padang bersama kedua orangtua dan dua kakaknya. Rombongan yang menggunakan kendaraan pickup ini datang dari Danau Kembar, Kabupaten Solok. Begitu memasuki pos perbatasan, petugas mendapati suhu tubuh balita tersebut cukup tinggi.
“Menurut pengakuan orangtuanya, anak tersebut demam sejak pagi dan sudah dibawa berobat ke bidan terdekat serta dibekali obat. Kita mengetahui, anak dengan suhu tubuh panas akan mudah terserang virus, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, anak tersebut tidak kami perbolehkan masuk Padang,” sebut Rita Sumarni.
Rombongan yang berencana melayat ke Padang terpaksa harus meninggalkan balita demam tersebut bersama ibunya. Sedangkan orangtua laki-laki dan kakak laki-laki diperbolehkan masuk Padang.
“Anak dan ibu diharuskan tinggal di pos,” tegas Rita.
Sementara itu, Rita mengatakan bahwa arus kendaraan menuju Padang masih terbilang sepi dan lancar. Menurutnya, peningkatkan arus kendaraan yang masuk Padang terjadi pada malam hari.
“Kami tetap siaga mengawasi kendaraan masuk dan memeriksa suhu tubuh pengendara dan penumpang,” jelasnya.
(Hms/Charlie Ch. Legi)
Seperti di Pos Protek Perbatasan Padang – Solok di Lubuak Paraku. Aktifitas PSBB dengan menyetop setiap kendaraan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan, terus berlangsung selama 24 jam. Kendaraan dihentikan, pengendara dan penumpang juga diharuskan turun dari kendaraan.
Sabtu (25/4/2020), seorang balita harus tertahan ketika akan masuk Padang. Pasalnya, suhu tubuh anak kecil berusia empat tahun itu mencapai 38,2 derajat celcius. Akhirnya balita perempuan itu tidak diperbolehkan masuk Padang.
“Iya, sekitar pukul 11.00 Wib, kami mendapati anak usia empat tahun yang suhu tubuhnya cukup tinggi, dengan terpaksa kami hentikan perjalanannya ke Padang,” kata Wadanpos Lubuak Paraku, Rita Sumarni, Sabtu (25/4/2020).
Rita mengatakan, balita tersebut datang ke Padang bersama kedua orangtua dan dua kakaknya. Rombongan yang menggunakan kendaraan pickup ini datang dari Danau Kembar, Kabupaten Solok. Begitu memasuki pos perbatasan, petugas mendapati suhu tubuh balita tersebut cukup tinggi.
“Menurut pengakuan orangtuanya, anak tersebut demam sejak pagi dan sudah dibawa berobat ke bidan terdekat serta dibekali obat. Kita mengetahui, anak dengan suhu tubuh panas akan mudah terserang virus, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, anak tersebut tidak kami perbolehkan masuk Padang,” sebut Rita Sumarni.
Rombongan yang berencana melayat ke Padang terpaksa harus meninggalkan balita demam tersebut bersama ibunya. Sedangkan orangtua laki-laki dan kakak laki-laki diperbolehkan masuk Padang.
“Anak dan ibu diharuskan tinggal di pos,” tegas Rita.
Sementara itu, Rita mengatakan bahwa arus kendaraan menuju Padang masih terbilang sepi dan lancar. Menurutnya, peningkatkan arus kendaraan yang masuk Padang terjadi pada malam hari.
“Kami tetap siaga mengawasi kendaraan masuk dan memeriksa suhu tubuh pengendara dan penumpang,” jelasnya.
(Hms/Charlie Ch. Legi)