Ramadhan 1441 H Ditengah Wabah Corona Buya Mahyeldi: Mari Kita Petik Hikmah Dibalik Kejadian Ini
D'On, Padang,- Seperti yang sama-sama diketahui dan dirasakan saat ini, bulan Ramadhan tahun ini 1441 H/2020 terasa tidak seperti biasanya. Bulan nan penuh berkah dan rahmat yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia itu, kali ini bersamaan dengan bencana wabah virus corona atau covid-19 yang tengah melanda.
Bencana covid-19 itu pun diketahui telah mengakibatkan krisis secara global di dunia internasional termasuk Indonesia.
Maka itu, kita semua tentu harus saling berupaya keras menangani wabah covid-19 ini. Dan seiring saat ini bulan Ramadhan, kita terpaksa juga harus menyesuaikan ibadah yang biasa kita lakukan sesuai dengan aturan standar dalam penanganan virus yang mewabah lebih kurang sudah tiga bulan berlalu tersebut.
Demikian disampaikan Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah dalam tausiahnya sewaktu mengisi program Muzakarah Ramadhan bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Padang dengan tema Menyambut Ramadhan 1441 H di Studio Pro 1 RRI Padang," Jumat (24/4/2020).
Wali kota yang juga seorang da'i itu mengulas, berbicara Ramadhan, pada hakikatnya juga termasuk bulan pembinaan. Jika dikaitkan dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini, salah satu yang dibina di saat Ramadhan adalah, bagaimana semua orang bisa mengambil pelajaran dan hikmah yang mana di sana terdapat semangat kepedulian, persamaan, persatuan dan gotong royong.
"Karena memang, dalam suasana musibah wabah covid-19 sekarang ini, semangat kegotong-royongan, semangat kepedulian dan semangat persamaan harus menjadi milik kita dan kita lakukan bersama-sama Karena salah satu upaya untuk mempercepat memutus mata rantai covid-19 ini yaitu juga bergantung dengan hal itu semua," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Mahyeldi, kejadian pandemi covid-19 saat ini sebetulnya memiliki korelasi dengan firman Allah Swt Surat At Taubah ayat 138 dengan terjemahannya adalah; Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
"Jadi Ini pelajaran yang berharga bagi kita pada Ramadhan 1441 H. Maka itu, dengan terjadinya musibah covid-19 ini yang telah kita rasakan semua akibatnya, mari kita petik hikmahnya. Dan mari berdoa semoga covid-19 yang mewabah di Ramadhan tahun ini dapat semakin memantapkan kepada diri kita, salah satunya semangat untuk mengendalikan diri," ujarnya.
"Jangan kita bertindak mau diri kita sendiri karena kita harus dapat mempertimbangkan orang lain. Maka itu sekarang kesempatan bagi kita untuk meningkatkan tradisi berbagi terhadap sesama. Sekaranglah saatnya kita membuktikan kepedulian sosial di tengah musibah ini."
"Mungkin banyak saudara-saudara kita yang terdampak dari musibah wabah ini. Maka itu mari di awal Ramadhan ini kita coba menyelami butir-butir dan nilai-nilai kepedulian yang dianjurkan pada Ramadhan itu. Semoga dengan itu, selepas Ramadhan nanti semangat kepedulian, persamaan, dan gotong royong kita semakin kokoh hingga masa-masa yang akan datang," pungkas Mahyeldi mengakhiri.
(hms pdg)
Bencana covid-19 itu pun diketahui telah mengakibatkan krisis secara global di dunia internasional termasuk Indonesia.
Maka itu, kita semua tentu harus saling berupaya keras menangani wabah covid-19 ini. Dan seiring saat ini bulan Ramadhan, kita terpaksa juga harus menyesuaikan ibadah yang biasa kita lakukan sesuai dengan aturan standar dalam penanganan virus yang mewabah lebih kurang sudah tiga bulan berlalu tersebut.
Demikian disampaikan Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah dalam tausiahnya sewaktu mengisi program Muzakarah Ramadhan bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Padang dengan tema Menyambut Ramadhan 1441 H di Studio Pro 1 RRI Padang," Jumat (24/4/2020).
Wali kota yang juga seorang da'i itu mengulas, berbicara Ramadhan, pada hakikatnya juga termasuk bulan pembinaan. Jika dikaitkan dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini, salah satu yang dibina di saat Ramadhan adalah, bagaimana semua orang bisa mengambil pelajaran dan hikmah yang mana di sana terdapat semangat kepedulian, persamaan, persatuan dan gotong royong.
"Karena memang, dalam suasana musibah wabah covid-19 sekarang ini, semangat kegotong-royongan, semangat kepedulian dan semangat persamaan harus menjadi milik kita dan kita lakukan bersama-sama Karena salah satu upaya untuk mempercepat memutus mata rantai covid-19 ini yaitu juga bergantung dengan hal itu semua," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Mahyeldi, kejadian pandemi covid-19 saat ini sebetulnya memiliki korelasi dengan firman Allah Swt Surat At Taubah ayat 138 dengan terjemahannya adalah; Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
"Jadi Ini pelajaran yang berharga bagi kita pada Ramadhan 1441 H. Maka itu, dengan terjadinya musibah covid-19 ini yang telah kita rasakan semua akibatnya, mari kita petik hikmahnya. Dan mari berdoa semoga covid-19 yang mewabah di Ramadhan tahun ini dapat semakin memantapkan kepada diri kita, salah satunya semangat untuk mengendalikan diri," ujarnya.
"Jangan kita bertindak mau diri kita sendiri karena kita harus dapat mempertimbangkan orang lain. Maka itu sekarang kesempatan bagi kita untuk meningkatkan tradisi berbagi terhadap sesama. Sekaranglah saatnya kita membuktikan kepedulian sosial di tengah musibah ini."
"Mungkin banyak saudara-saudara kita yang terdampak dari musibah wabah ini. Maka itu mari di awal Ramadhan ini kita coba menyelami butir-butir dan nilai-nilai kepedulian yang dianjurkan pada Ramadhan itu. Semoga dengan itu, selepas Ramadhan nanti semangat kepedulian, persamaan, dan gotong royong kita semakin kokoh hingga masa-masa yang akan datang," pungkas Mahyeldi mengakhiri.
(hms pdg)