Sekolah Diliburkan Karena Corona, Siswi SMP ini Malah Nyambi Jadi Mucikari
D'On, Batam (Kepri),- Miris! Bukan lagi keluyuran ke luar rumah dengan nongkrong di café atau main di warnet, tapi siswi SMP ini memanfaatkan penerapan belajar dari rumah yang diinstruksikan pemerintah selama wabah Corona sebagai ladang penghasilan, dengan membuka praktik prostitusi online.
Ya, inilah fakta memilukan yang baru saja berhasil dibongkar aparat Polsek Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.
“Dua remaja perempuan itu tertangkap basah, saat hendak melayani polisi yang menyamar sebagai pria hidung belakang,” ungkap Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe.
Untuk melancarkan pengungkapan praktik prostitusi online itu, petugas melakukan penyamaran dengan berpura-pura mencari layanan gadis remaja yang ditawarkan melalui aplikasi WhatsApp dan MiChat.
Setelah berkomunikasi lebih lanjut, mengenai kesepakatan harga dan tempat berkencan, akhirnya petugas berhasil mengamankan dua remaja perempuan.
“Selain dua remaja itu, kami juga menangkap sepasang remaja yakni H (15) pria, dan N (16) wanita. Mereka berperan sebagai mucikari. Keduanya menawarkan korban kepada pria-pria hidung belang tersebut. Kedua pelaku ini juga masih berstatus pelajar,” terang Kapolsek, dilansir Suara.com.
Lebih lanjut, N adalah pelaku utama. Selama menjalankan bisnis lendir tersebut, N sudah banyak menjajakan anak remaja bernotabene pelajar, kepada pria hidung belang.
“Namanya sudah cukup terkenal. Kalau ada siswa perempuan yang mau, biasanya N ini yang dihubungi. Kasus masih terus kami dalami. Banyak korbannya ini. Ini akan kami tindak tegas karena pelaku ataupun korban umumnya pelajar aktif semua. Ada yang SMP ada yang SMA,” kata Kapolsek.
(mond/suara.com)
Ya, inilah fakta memilukan yang baru saja berhasil dibongkar aparat Polsek Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.
“Dua remaja perempuan itu tertangkap basah, saat hendak melayani polisi yang menyamar sebagai pria hidung belakang,” ungkap Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe.
Untuk melancarkan pengungkapan praktik prostitusi online itu, petugas melakukan penyamaran dengan berpura-pura mencari layanan gadis remaja yang ditawarkan melalui aplikasi WhatsApp dan MiChat.
Setelah berkomunikasi lebih lanjut, mengenai kesepakatan harga dan tempat berkencan, akhirnya petugas berhasil mengamankan dua remaja perempuan.
“Selain dua remaja itu, kami juga menangkap sepasang remaja yakni H (15) pria, dan N (16) wanita. Mereka berperan sebagai mucikari. Keduanya menawarkan korban kepada pria-pria hidung belang tersebut. Kedua pelaku ini juga masih berstatus pelajar,” terang Kapolsek, dilansir Suara.com.
Lebih lanjut, N adalah pelaku utama. Selama menjalankan bisnis lendir tersebut, N sudah banyak menjajakan anak remaja bernotabene pelajar, kepada pria hidung belang.
“Namanya sudah cukup terkenal. Kalau ada siswa perempuan yang mau, biasanya N ini yang dihubungi. Kasus masih terus kami dalami. Banyak korbannya ini. Ini akan kami tindak tegas karena pelaku ataupun korban umumnya pelajar aktif semua. Ada yang SMP ada yang SMA,” kata Kapolsek.
(mond/suara.com)