Sholat Bentuk Komunikasi Antara Hamba Dengan Sang Penciptanya Allah SWT
Dirgantaraonline.co.id,- Umat Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan sholat 5 kali dalam sehari. Sebab sholat merupakan kebutuhan rohani dan merupakan tiang agama yang hukumnya wajib.
Ibadah sholat wajib ini juga disebut sholat fardhu, dilakukan setiap hari mulai dari pagi hari sampai malam hari pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan jadwal sholat yang sudah ditentukan. Yakni terdiri dari subuh, dzuhur, asar, magrib dan isya.
Dalam banyak penjelasan sholat merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan penciptanya, yakni Allah SWT.
Saking pentingnya sholat dalam kehidupan seorang Muslim, ketika seseorang mengalami cobaan ataupun musibah, Allah meminta hamba-Nya untuk menegakkan sholat.
Namun esensinya sholat bukan hanya sebuah ritual saja, sholat juga mendatangkan pahala yang dapat dinikmati besok di akhirat. Selain itu juga mendatangkan kemanfaatan untuk pribadi dan masyarakat selama kehidupan dunia.
Setelah mengerjakan sholat wajib ataupun sholat sunnah ditekankan untuk membaca doa atau dzikir agar senantiasa mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah. Nah, berikut bacaan doa setelah sholat fardhu, lengkap dengan artinya, dihimpun dari berbagai sumber.
1. Membaca Istighfar.
Istighfar dianjurkan dibaca pertama kali sebelum berdoa. Ini dilakukan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
"Astaghfirullah hal'adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih" 3x
Artinya:
"Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
"Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
2. Membaca doa keselamatan.
Doa memohon agar diri kita, keluarga dan seluruh umat Muslim diberi keselamatan di dunia dan di akhirat.
"Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram"
Artinya:
"Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Maha Suci Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
"Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Maha Suci Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
3. Membaca kalimat tauhid.
"Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah, Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir."
Artinya:
"Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."
"Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."
4. Membaca pujian kepada Allah.
"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu Akbar" 33x
Artinya:
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Allah Maha Besar"
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Allah Maha Besar"
5. Membaca surah Al-Fatiah.
"Alhamdulillahi rabbil ‘a_lamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddinin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nastia’iin. Ihdinash – shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin."
Artinya:
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tujunkilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat."
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tujunkilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat."
6. Membaca Ayat Kursi.
"Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzat laezii yasyfa’u ‘indahuu illa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus smaawaati wal ardlo waa ya’uuduhuu hufdhuhumaa wahuwal’aliyyul ‘adhiim."
Artinya:
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat member syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar."
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat member syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar."
7. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas.
Surah Al-Ikhlas.
"Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakul lahu kufuwan ahad."
Artinya:
"Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setera dengan-Nya."
"Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setera dengan-Nya."
Surah Al-Falaq.
"Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad"
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendangki bila ia dengki."
"Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dan dari kejahatan pendangki bila ia dengki."
Surah An-Naas.
"Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzi yuwaswisu fi shuduurin naas, minal jinnati wan naas."
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
"Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
8. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir.
"Subhanallah" 33x
Artinya:
"Maha Suci Allah"
"Maha Suci Allah"
"Alhamdulillah" 33x
Artinya:
"Segala Puji Bagi Allah"
"Segala Puji Bagi Allah"
"Allahu akbar" 33x
Artinya:
"Maha Besar Allah"
"Maha Besar Allah"
9. Membaca Kalimat Tauhid dan Bacaan Hauqolah.
"Allaahu akbar kabiiraan wal Hamdulillaahi katsiiraan wasubhaanallahi Bukratan wa Ashiilaan, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu Yuhyi Wa Yumiitu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syaiin Qodiir. Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahi ‘Aliyyil ‘Adziim (i)."
Artinya:
"Tidak ada yang berhak di sembah dengan sebenarnya kecuali Allah SWT, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, miliknya adalah segala kerajaan, segala pujian hanya bagi Allah, Maha Berkuasa atas segala sesuatu, tiada daya dan kekuatan, Melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Agung."
(Abu Khalil)